cover landing

Memulai Perjalanan

By Rievy Putri


Katanya jatuh cinta itu manis. Cinta bisa membawa kejutan yang tak terduga. Ketika jatuh cinta, dua insan manusia selalu ingin bersama setiap saat bahkan mereka mendambakan masa depan.

Tingkah laku seseorang yang jatuh cinta biasanya dimulai dari curi-curi pandang, lalu tersipu malu. Jika ia sudah berani memulai obrolan dengan gebetan, maka bertukar kabar secara intens jadi lebih mudah dilakukan. Dua orang yang saling tertarik akan berbincang dan mendengarkan sepenuh hati.

Bagi Kayla, cinta adalah perasaan yang membuatnya bergelora. Perasaan itu membuatnya semangat menjalani rutinitas harian. Contohnya seperti Sabtu pagi ini, ia selalu tepat waktu menunggu bus di halte persimpangan jalan. Ia berharap bisa bertemu pujaan hatinya di sana.

Kayla mengulum senyum. Ia menebak pasti hari ini takdir akan membawanya bertemu dengan lelaki itu, sang pujaan hati. Kini detak jantungnya berpacu cepat saat menyadari lelaki itu sudah berdiri berjarak sepuluh langkah darinya.

Namanya Damar, lelaki yang membuat hati Kayla tak karuan. Damar mengenakan kemeja hitam yang dipadukan dengan celana berbahan katun warna khaki. Potongan rambutnya yang pendek tertata rapi.

Kayla bisa mencium harum parfum vanilla yang biasa dipakai Damar. Ia teringat saat minggu lalu ikut menemani Damar membeli parfum itu di salah satu mall di Kota Jakarta. Membayangkan kenangan itu kembali membuatnya tersenyum lebar.

Damar masih fokus menatap ponsel, belum menyadari Kayla hendak menghampirinya. Wajah Kayla merona. Ia menyembunyikan seikat bunga di balik badan. Ini kali pertama, bunga pertama yang berani ia ungkapkan. Apa yang harus ia katakan terlebih dulu?

"Damar!"

Lelaki itu menoleh, lalu tersenyum.

Kayla masih terpesona pada senyum menawan Damar. Buru-buru ia mengerjapkan mata, fokus menata hati.

"Sabtu lembur lagi?"

"Begitulah," jawab Kayla kikuk.

Hening. Keduanya terdiam selama beberapa menit. Sebelum Kayla bersuara, Damar tiba-tiba mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna hitam. Mata Kayla terbelalak. Pikirannya melayang. Benarkah ia akan dilamar? Bukankah ini kejutan yang keterlaluan?

"Kay, menurut kamu gimana?" tanya Damar lembut seraya menunjukkan sepasang cincin.

Hati Kayla bersorak senang. Ia menunduk sambil memainkan rambutnya. Pertanyaan yang dilontarkan Damar membuatnya salah tingkah.

"Rencananya hari ini aku mau melamar Farah."

Kayla membisu ketika mendengar bukan namanya yang disebut, melainkan perempuan lain yang tidak lain adalah mantan kekasih Damar. Namanya Farah, perempuan yang pernah singgah lama di hati Damar. Perempuan itu juga yang mencampakkan Damar dua tahun lalu. Perempuan yang berhasil membuat hidup Damar berantakan.

Sebelum keadaan memburuk, Kayla harus melarikan diri dari kekecewaan ini. Terima atau tidak, ia sudah kalah telak. Sedari awal seharusnya ia tidak berharap lebih. Damar pasti hanya menganggapnya sebagai teman.

"Semoga lancar, ya, Damar," ucap Kayla dengan nada bergetar.

Mata Kayla berkaca-kaca. Ia berusaha bertahan melawan gejolak patah hati. Ia tersenyum tipis, menguatkan hati. Kayla ingat Damar bukan seseorang yang mudah peka, jadi ia beruntung perasaan cintanya bisa dikubur lebih dalam.

Dari kejauhan Kayla melihat bus biasa yang ditumpanginya dan Damar.

"Damar, busnya udah ada. Buruan, gih! Aku ada barang yang ketinggalan."

Damar melirik jalanan. Dalam sepuluh detik bus itu akan berhenti tepat di depan halte. Ia menutup kotak cincin, memasukkannya ke dalam saku jas.

"Aku duluan, ya, Kayla," pamit Damar dengan senyum lebarnya yang selalu dirindukan Kayla.

Perasaan Kayla campur aduk. Belum sempat memberikan bunga pertama pada cinta pertamanya, ia malah harus kehilangan sebelum menyatakan.

#TangGapCinta_kopi_213 #TangGapCinta_2302

Note: Edisi revisi pada Sabtu, 10 Juni 2023