cover landing

Obsessed with My Sexy Neighbor

By Mocacherry


"Becca!"

Mendengar panggilan ibunya, Rebecca segera menuruni tangga dengan tergesa-gesa. Rambut bergelombangnya ikut bergerak saat dia berlari.

"Ada apa, Mom?"

"You know what? Rumah di sebelah kita akhirnya berpenghuni. Kita punya tetangga baru!" ucap Daisy dengan senang.

Rumah yang ditinggali mereka memang berada di paling ujung perumahan sehingga tidak banyak dipilih oleh orang.

Rebecca mencibir, "Jadi, ini alasan Mom memanggilku dengan keras? Kalau soal itu aku sudah tahu, Mom. Aku melihat dari jendela kamarku."

Daisy mengernyit. "Melihat apa?"

"Melihat truk pemuat barang. Kkelihatannya orang yang akan menjadi tetangga kita sangat kaya raya. Lihat saja barang-barang mewah itu!" Rebecca menunjuk truk berisi barang-barang mahal dari jendela di mana dia dan ibunya sedang mengintip saat ini.

Daisy segera menurunkan tangan putrinya, "Ssttt kau tidak boleh begitu. Bagaimana kalau nanti malam kita berkunjung ke rumahnya dan membawakan kue sebagai ucapan selamat datang?"

Rebecca memutar mata kesal. "Aku banyak tugas, Mom. Aku tidak bisa."

"Ayolah Bec, kita harus ramah pada tetangga baru kita. Kau tidak boleh begitu," ujar Daisy mengingatkan.

Rebecca menghela napas pasrah. "Iya Mom, terserah kau saja."

***

Pada malam harinya, Daisy dan Rebecca sudah berada di depan rumah tetangga baru mereka dengan kue yang ada di tangan Rebecca.

"Kau harus tersenyum,” bisik Daisy,

Rebecca hanya mendelik dan memaksakan senyum malas.

Daisy memencet bel beberapa kali, tapi tak ada sahutan dari dalam.

"Mom, kelihatannya dia belum pindah ke sini. Hanya barangnya saja yang dipindahkan,” tebak Rebecca.

"Tapi, mom tadi melihat ada mobil di halaman rumah. Coba kau yang tekan belnya."

Rebecca memutar mata jengah tapi tetap menuruti perintah sang ibu. Rebecca menekan bel sekali lagi. Dia bersumpah kalau orang itu tidak segera membuka pintu, dia akan…

Cklek!

"Maaf, aku baru dari kamar mandi."

Suara berat seorang pria membuat Rebecca mengerjapkan mata beberapa kali. Rebecca menatap pria tinggi menjulang di hadapannya dengan mulut terbuka lebar,

Oh God! He is really hot!

"Ah tidak apa-apa. Perkenalkan, aku Daisy Beatrice dan ini putriku Rebecca. Kami sangat senang mengetahui rumah kosong ini berpenghuni lagi setelah sekian lama," Daisy membuka suara.

"Ini kami bawakan kue sebagai ucapan selamat datang," imbuhnya,

Pria itu tersenyum sangat manis hingga membuat Rebecca terkagum-kagum.

"Aku Lukas Greyson, panggil saja Luke. Senang memiliki tetangga baik seperti kalian. Terima kasih untuk kuenya." Lukas menerima pemberian Daisy.

Lukas menatap Rebecca yang sedari tadi hanya terdiam sambil menatapnya. Pria itu tersenyum kecil pada Rebecca,

"Hallo Rebecca, kau sangat cantik seperti ibumu."

Rebecca langsung tersipu malu. Ini adalah hal mustahil yang dilakukan seorang Rebecca Beatrice, dia tersipu malu hanya karena pujian seorang pria!

"A-aku... terim akasih," balas Rebecca dengan tergagap

"Mungkin kalian mau masuk dulu untuk minum teh?" tawar Lukas,

"Maaf Mr Greyson, mungkin lain kali. Putriku sedang banyak tugas yang harus dikerjakan. Bukan begitu, Bec?"

Rebecca sedikit kesal dengan sang ibu. Harusnya ibunya menerima ajakan minum teh dari Lukas agar dia bisa berlama-lama memandang wajah tampan pria itu.

"Iya, Mom."

Lukas mengangguk mengerti. "Baiklah, tidak apa-apa, Mrs. Beatrice"

"Panggil Daisy saja," potong Daisy,

Lukas mengangguk.

"Kalau begitu kami pamit dulu,"

Saat Daisy dan Rebecca berbalik, suara Lukas menginterupsi,

"Rebecca!"

Rebecca segera memutar tubuhnya menatap Lukas dengan wajah berbinar. "Ya?"

"Kau bisa main ke rumahku kapan saja. Kau pasti penasaran dengan isi rumah ini, bukan?"

Rebecca bersumpah dia ingin melompat kegirangan saat itu juga.

***