cover landing

Dear Sexy Mama, I Want You!

By LoVelly_vel


Percikan yang dihasilkan dari air terjun indoor tertinggi di dunia itu, tidak menyurutkan keinginan Kinanthi untuk mengabadikannya dalam lensa kamera. Meskipun sudah berulang kali singgah di Changi Airport, Kinanthi tidak pernah bosan untuk mengagumi keindahan air terjun yang mengalir dari puncak kubah kemudian terjatuh ke dasar basemen tersebut.

Kedua sudut bibir Kinanthi tertarik ke atas ketika mendapatkan video yang sempurna. Ia memotong video tersebut sesuai dengan durasi status WhatsApp kemudian berniat untuk mengunggahnya. Namun, jemari Kinanthi tertahan. Hampir saja ia lupa jika perjalanan ke Singapura adalah sebuah rahasia.

Gerakan ayunan kaki Kinanthi yang terbungkus sneakers warna putih itu semakin cepat. Taksi online yang dipesan sebentar lagi akan tiba untuk membawanya ke tempat tujuan.

Hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk tiba di apartemen daerah Sentosa, melewati tol East CoastBangunan dengan model tiga tiang yang menyangga kapal di bagian atas, menjadi pemandangan pertama bagi netra Kinanthi. Hotel terikonis di Singapura itu menawarkan fasilitas mewah dengan pelayanan terbaik. Setiap menginap di sana, ia harus merogoh kocek sekitar 1.679 dolar Singapura semalam untuk tipe suite. Sekarang, Kinanthi dan Daniel sudah membeli apartemen di daerah Sentosa, jadi jarang menginap di Marina Bay.

Taksi online terus melaju ke tempat tujuan. Sesekali Kinanthi melirik layar ponsel yang menghitam, tapi belum juga mendapatkan balasan dari Daniel.

"Apa ketiduran, ya?" gumam Kinanthi menerka. Ia kembali membuka tas tangannya untuk mencari kunci kartu apartemen yang selalu dibawa ketika berkunjung ke Singapura. Untuk jaga-haga saja kalau Daniel tertidur dan tidak segera membukakan pintu untuknya.

***

Sementara itu di tempat yang berbeda, Daniel tengah memberikan cecapan di setiap jengkal tubuh mulus seorang wanita yang berada di dalam kungkungannya. Aroma parfum perpaduan rosemary dan lavendel membuat Daniel kian mempercepat isapan.

Jemari pria itu mengelus bagian pinggang dan memijat bokong bulat yang kini sedang berada di atasnya setelah bertukar posisi. Wanita itu memberikan tatapan liar sambil menggigit bibir bawahnya, menikmati permainan lidah Daniel yang kini sedang berselancar di puncak dada yang mengeras.

Tidak tahan menahan gejolak lingga yang sudah teracung gagah, Daniel bangkit dari baringnya dan membawa wanita berambut madu itu ke dalam pangkuan. Menyingkirkan helaian rambut yang menutupi tulang selangka dan memberikan kenikmatan dengan satu isapan kecil di sana. Daniel ingin meninggalkan jejak tanda kepemilikan di setiap jengkal tubuh wanita itu.

"Daniel, cepat lakukan," pinta wanita yang memiliki usia jauh di bawah Daniel itu dengan tatapan mengiba. Foreplay Daniel membuatnya selalu ingin mendapatkan permainan yang lebih panas.

"Kau yakin? Aku tidak akan berhenti jika sudah memulainya," tutur Daniel dengan seringaian tipis di wajah.

"Sure, aku sangat mengenalmu. Berikan aku entakan itu Daniel," goda wanita itu sambil berbisik lirih.

Seakan mendapatkan perintah, Daniel membanting pelan tubuh wanita itu di atas ranjang. Memaju-mundurkan pinggangnya untuk suatu kenikmatan di bawah sana.

Tangan wanita itu meremas seprai ketika lesakan penuh memorak-porandakan miliknya. Ia tidak bisa menggambarkan bagaimana candunya bercinta dengan seorang pria beristri. Menantang dan penuh gairah.

Ini bukan kali pertama mereka melakukan hubungan terlarang itu. Daniel adalah seorang pelaut ANT II yang bernaung di perusahaan pelayaran Singapura. Kapal Daniel baru saja berlabuh di Pelabuhan Singapura tadi pagi. Sebelum kembali ke Indonesia, mereka biasanya menyempatkan waktu untuk bersama meskipun hanya satu hari saja. Karena ketika di Indonesia, Daniel adalah milik wanita lain.

Kedua tangan Daniel masih meremas gundukan padat dengan ukuran yang pas baginya. Mata Daniel sesekali memejam dan terbuka pelan menghayati gerakan maju-mundur yang tercipta.

Daniel memang ahli dalam hal memberikan kepuasan di atas ranjang. Dan sikapnya yang manis, membuat setiap wanita tidak bisa menolak pesona pria dengan lesung pipi tersebut.

Tempo gerakan pinggul Daniel semakin cepat ketika mendengar erangan penuh kenikmatan lolos dari bibir lawan bercintanya. Hingga puncak kenikmatan sudah berada di ujung dan siap untuk disemburkan.

PYARRR!

Suara vas bunga yang terjatuh membuat wanita yang berada di bawah Daniel mengangkat kepala dan memeriksa kegaduhan yang terjadi. Namun, tangan Daniel mencengkeram kuat kedua tangan wanita itu sebagai gerakan mencegah.

"Shhhh, sebentar lagi. Ah …." Daniel tidak mungkin menghentikan permainan saat sudah berada di ujung tanduk. Itu harus dikeluarkan sesegera mungkin.

"Tapi Dan … aw!"

Saat mengatur napas yang tersengal, kedua mata wanita yang masih terbaring itu dikejutkan dengan kehadiran seorang wanita yang berdiri tidak jauh dari sisi ranjang. "Ki-kinanthi?"

"Ha? Kinanthi?" Dahi Daniel berkerut ketika mendengar nama itu. Kemudian ia menoleh dan mendapati seorang wanita dengan perut membuncit sedang berdiri termangu di sana.

Entah sudah berapa lama Kinanthi berdiri di ambang pintu dan merekam semua kegiatan panas yang tercipta. Saraf Kinanthi mendadak berhenti seketika. Ia tidak bisa menggerakkan kakinya, atau berkata-kata. Kinanthi hanya bisa menangis ketika melihat sang suami sedang memadu kasih dengan adik tirinya.

Dengan gerakan tergesa, Daniel lantas turun dari ranjang dan mengenakan celana yang dibuang sembarangan.

"Nan, ini nggak seperti yang kamu lihat," terang Daniel sembari menghampiri Kinanthi. Ia berusaha memberikan penjelasan yang tidak masuk akal.

Suara Daniel membuat kedua lutut Kinanthi semakin melemas dan tidak kuasa menahan berat tubuh. Ia jatuh bersimpuh dengan air mata yang terus mengalir membasahi kedua pipi.

"Nan," panggil Daniel yang ikut mengubah posisi menjadi jongkok.

Netra Kinanthi melihat Daniel dan Sheilla secara bergantian. Tiba-tiba kedua sudut bibirnya tertarik ke atas dan terisak.

"Ke-kenapa bisa kalian?" lirih Kinanthi dengan tatapan miris. Ia tidak menyangka jika sang suami yang selalu dibanggakan itu akan bertindak sejauh ini.

"Nan, maafin aku. Ini bukan seperti dugaan kamu. Salah paham ini, Nan," ujar Daniel.

PLAKKK!

Satu tamparan keras mendarat di pipi Daniel. "Aku lagi hamil, Dan. Hamil anak kamu! Tega-teganya kamu selingkuhin aku! SAMPAI HATI KAMU, DAN!"

"Nan, aku mohon dengerin penjelasan aku dulu," bujuk Daniel untuk kesekian kalinya. "Aku dan Sheilla nggak ada hubungan apa-apa, kami cuma—“

"Nggak ada hubungan apa-apa kamu bilang? Making love, kamu bilang tidak ada hubungan apa-apa?" Bibir Kinanthi bergetar. Ia bahkan sudah tidak mampu mengeluarkan suara dengan intonasi yang meninggi.

Sementara itu, Sheilla masih berada di atas ranjang sambil mengeratkan selimut putih untuk menutupi tubuh telanjangnya. Tidak terlihat raut wajah penyesalan. Ia malah seperti mendapatkan tontonan gratis.

Kembali memberikan tatapan nanar kepada sang suami, Kinanthi tidak bisa melanjutkan hubungan ini lagi. Ia menelan saliva kasar, sebelum mengucapkan kalimat terlarang.

"Aku mau kita bercerai!" tutur Kinanthi dengan tatapan kosong kepada Daniel.

"Cerai? Nan, tapi kamu lagi mengandung anak kita. Nggak mungkin kita bercerai," tolak Daniel sambil mengusap perut sang istri yang membulat sempurna.

Kinanthi menepis tangan Daniel. Ia tidak sudi mendapatkan sentuhan dari tangan penuh dosa itu. "Apa kamu pikir aku masih mau menjadi istrimu setelah melihat kalian saling memompa di atas ranjang?"

***