cover landing

Content Writing Master

By reffi_dhinar


Saya menjadi content writer profesional sejak 2013. Lama juga, ya. Itu saya lakukan ketika masih menjadi mahasiswa. Karena kepepet ingin punya uang tambahan selain dari beasiswa dan ingin merasakan hasil dari menulis, makanya saya memberanikan diri untuk melamar sebuah pekerjaan menulis artikel. Job pertama yang saya peroleh tidak mencantumkan nama saya sebagai penulis alias ghostwriter

Dulu di pikiran saya, content writer hanyalah untuk menulis di blog atau website baik milik pribadi maupun milik klien. Seiring bertambahnya pengalaman dan jam terbang, saya tahu bahwa content writing punya makna yang lebih luas. Secara definisi, content writing adalah kegiatan menulis dan menghasilkan teks atau konten yang dimaksudkan untuk dipublikasikan di internet. Konten ini bisa berupa artikel, blog post, ulasan produk, deskripsi produk, deskripsi bisnis, dan jenis konten lainnya yang relevan untuk bisnis atau topik tertentu.

Bedanya apa dengan copywriting? Pada dasarnya, copywriting adalah sebuah tulisan yang ditujukan untuk menghasilkan konversi. Konversinya tidak selalu tentang sales atau penjualan, tetapi juga tentang menambah pengikut (follower), traffic, hingga leads. Sebenarnya, dalam digital marketing, keduanya perlu digunakan bersama. Content writing untuk menambah fans yang belum kenal brand, lalu copywriting dimasukkan sebagai penutup agar orang-orang yang baru kenal itu menjalankan konversi yang kita inginkan. Kalau dicampur dalam satu konten, umumnya disebut dengan konten soft selling.

Namun, di buku ini, saya akan mengajakmu membedah dunia content writing yang tidak hanya sekadar menulis artikel untuk internet. It’s deeper than that. 

***

Content writing untuk Pribadi dan Bisnis

Kita membuat content writing setiap hari. Berdasarkan pengamatan yang saya jalankan dari media sosial yang saya punya, fitur status dan story ini menjadi sebuah wadah untuk berekspresi secara real time. Bahkan, lucunya, kita bisa mengetahui jalan kehidupan orang lain tanpa harus bertanya. Media sosial menjadi majalah kehidupan siapapun. Makanya, jangan sampai kita oversharing, ya.

Nah, tujuan dari content writing itu bisa dibagi menjadi dua hal untuk pribadi, yaitu menarik perhatian dan menginspirasi. Dua hal ini berjalan dengan sengaja. Tidak ada seseorang yang mengunggah status, video, meme, atau foto tanpa kesadaran. Pada dasarnya medsos itu memang digunakan untuk media pamer, hanya saja tujuannya yang berbeda-beda.

Content writing tidak harus berupa tulisan super panjang. Rangkaian story di Instagram pribadi kalian juga bisa disebut content writing. Status yang kamu tulis di Facebook dan Twitter juga bagian dari content writing. Ketika kamu mengunggah tulisan atau status, pasti ada sedikit harapan agar unggahan tersebut direspons oleh kawan, minimal dapat Like atau Emotikon. Awalnya, gejalanya masih ringan. Jika sampai pada taraf penggunaan tidak sehat, kita jadi terobesesi dengan jumlah Like, berapa banyak yang berkomentar, dan jumlah follower. It’s unhealthy. Sebaliknya, yang bertujuan untuk menginspirasi, fokus pada sisi positif media sosial. Tidak bisa dipungkiri bahwa dengan medsos kita bisa memiliki pengaruh. Inilah cikal-bakal munculnya profesi influencer.

Pemilik brand atau bisnis juga tidak mau ketinggalan. Mereka berlomba-lomba menciptakan persona daring yang memikat fans agar loyal dan mau membeli produk mereka. Hardselling menjadi kurang diminati. We should give our value first. Setiap konten dipikirkan tujuannya untuk menarik target audiens. Maka, blog, newsletter, sampai konten medsos menjadi media content writing yang bisa diakses secara gratis oleh siapapun. Muncul pula Ads untuk masing-masing medsos. Ini sistem berbayar agar konten yang dibuat bisa dipasarkan dengan lebih spesifik dan menjangkau target market. Konten-konten berkualitas tersebut bisa menciptakan brand loyalty. 

Konten yang baik harus memberikan informasi yang akurat dan bermanfaat bagi pembaca serta ditulis dengan cara yang mudah dipahami dan menarik bagi audiens. Oleh karena itu, content writing adalah keterampilan penting untuk para penulis, pemasar, dan pebisnis online yang ingin membangun persona bisnis lebih kuat dan menarik.

***

Content Writer Punya Masa Depan?

Saya sering ditanya oleh peserta kelas menulis, “Bagaimana mendapatkan hasil dari menulis berupa materi dengan cara yang lebih cepat?”

Jawaban saya selalu begini. “Content writing dan copywriting. Mulailah dari content writing dulu baru belajar dari copywriting. Kebutuhan content writer semakin besar di era bisnis digital seperti sekarang.”

Saya menulis buku dan juga menjadi content writer sejak awal terjun menjadi penulis profesional. Meskipun menulis masih menjadi side hustle, belum sebagai pekerjaan utama, saya punya keyakinan besar mengenai masa depan content writer. Malah, sekarang kebutuhannya semakin pesat.

Selain menulis blog atau konten website, kamu bisa dibayar untuk menjadi penulis deskripsi aplikasi, sosial media writer, buzzer Twitter, dan deskripsi di marketplace. Semua pekerjaan tersebut sudah pernah saya lakukan. Coba lihat saja di LinkedIn dan website freelancer seperti projects.co.id, Upwork.com, dan Freelancer.com. Skill content writing ini sangat dibutuhkan oleh banyak brand. 

“Tapi, gaji content writer, kan, kecil banget?”

Ya, di awal karier menulis, saya hanya dibayar belasan ribu rupiah per artikel. Kini saya mematok fee puluhan ribu untuk website klien dan ratusan ribu jika mereka meminta saya mengunggah artikel di blog pribadi. Tentu ada proses dan skill yang harus kamu tingkatkan (makanya kamu membaca buku ini, kan?). No pain no gain.

Menjadi pekerja kreatif jenis apapun pasti harus melalui latihan yang panjang. Mau menjadi penulis novel atau content writer, saran saya, siapkan mental dan kemauan belajar yang tinggi. Kalau di awal saja sudah banyak mengeluh, hmm, mungkin kamu perlu berpikir ulang untuk menjadi penulis. Sebagai writing coach, saya cukup tegas mengatakan ini kepada murid-murid kelas menulis. Keberhasilan bukan dari berapa banyak buku yang kamu baca dan kelas menulis yang kamu ikuti. Seberapa besar usahamu utnuk berlatih dan menyusun strategi menentukan hasilnya. Mental dan kekuatan hati juga menjadi bensin utamanya. Are you ready?