cover landing

All You Want

By Mocacherry


Angkasa hanya sanggup memejamkan mata sambil menikmati servis dari salah satu wanita panggilannya. Tidak. Angkasa tidak bersetubuh dengan wanita itu, dia hanya sekedar melepas kebutuhan biologisnya.

Angkasa mendorong kepala wanita yang memuaskannya dengan kasar setelah permainannya selesai. Angkasa menaikkan resleting celananya dan merapikan pakaian. Berbeda dengan wanita yang sudah memuaskannya, penampilan wanita itu sudah acak-acakan.

"Your job is done, lo bisa pergi dari ruangan gue!" ucap Angkasa acuh,

Wanita di depannya mendesah protes. "Tapi tadi cuma foreplay, kita belum ngapa ngapain."

"Bayaran lo udah gue transfer ke rekening lo, lebih baik lo keluar dari ruangan gue!"

Melihat wanita di depannya tak beranjak, Angkasa menekankan katanya. "SEKARANG!"

Wanita itu terlonjak ketakutan dan langsung keluar dengan tergesa-gesa,

Angkasa menghela napas panjang, pekerjaannya hari ini sudah cukup melelahkan, jadi dia memanggil salah satu teman kencan untuk menghilangkan rasa penatnya. Tetapi, ternyata perempuan yang dipanggilnya malah membuatnya jengkel.

BRAK!

Angkasa menoleh ke sumber suara, pintu ruangan kerjanya terbuka dengan cukup kasar. Tunggu dulu, bukannya jam praktiknya sudah selesai sejak satu jam yang lalu?

Seorang gadis berjalan ke meja Angkasa, gadis itu menatap Angkasa dengan lega,

"Syukurlah dokter belum pulang."

Angkasa mengernyitkan alis tebalnya dengan bingung. Walau merasa terkejut, Angkasa masih bersikap sopan layaknya seorang dokter.

"Anda siapa?"

"Aku Clara. Anda... Dokter Angkasa, kan?"

Angkasa mengangguk. "Setahu saya jam praktik saya sudah selesai sejak dua jam yang lalu, apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Angkasa penasaran,

"Pak dokter... bisa bantuin saya?"

Angkasa mengernyit. "Kamu mau minta tolong apa?"

"Uhmm.. apa Pak Dokter mau... tidur dengan saya?"

Angkasa hanya bisa melongo saat gadis di depannya selesai bicara, apa gadis itu sudah sakit jiwa? Bisa-bisanya minta tidur Bersama orang asing? Lagi pula, dari mana gadis itu tahu namanya?

"Kamu sedang mabuk, ya?" Angkasa menatap mata gadis di depannya dengan tajam.

"Please, tolong bantuin Clara Pak Dokter, Clara gak mau dijodohin sama orang yang gak Clara kenal!"

"Lalu apa hubungannya dengan saya?!"

"Kalau Clara udah nggak perawan dia gak bakal mau sama Clara."

"Kenapa harus saya yang kamu pilih!" Angkasa merasa kepalanya sudah mulai pening. Memang sih gadis di depannya ini sangat cantik dan menggemaskan, tapi Angkasa juga masih waras untuk tidak menuruti permintaan menggiurkan yang ditawarkan oleh gadis itu.

"Ini usulan teman Clara, katanya Clara disuruh tidur sama dokter kandungan supaya gak hamil—"

"Saya bukan dokter kandungan. Saya ahli bedah." Angkasa masih membantah, dia tidak tahu apa motif gadis di depannya ini, tapi yang pasti gadis itu sudah tidak waras.

"Iya, Clara tahu. Berhubung dokter kandungan di sini sudah tua, mana mungkin Clara mau melepas kegadisan Clara sama dokter-dokter tua itu. Clara sudah mencari info kalau dokter ahli bedah di sini masih muda, jadi—"

"Jadi, kamu memilih saya?!" sela Angkasa. "Karena saya masih muda?"

Clara menunduk lalu mengangguk malu. "Iya."

"Clara tahu dari sekretaris Pak Dokter kalau hari ini Pak Dokter lembur. Jadi, Clara sengaja datang saat rumah sakit sudah tutup."

"Kamu niat, ya!" cibir Angkasa.

"Pak Dokter mau kan bantuin Clara?" Clara menatap Angkasa dengan tatapan memohon.

"Lebih baik kamu keluar dari ruangan saya sekarang juga! Carilah orang lain untuk mewujudkan fantasi gilamu itu!" ucap Angkasa sambil menunjuk ke arah pintu.

Clara tergagap saat mendapatkan penolakan dari Angkasa. "Clara tahu apa yang Pak Dokter lakukan sama perempuan barusan. Kalau Pak Dokter gak mau bantuin Clara, Clara akan bilang ke semua orang kalau Pak Dokter itu dokter mesum!"

Angkasa membelalakkan mata tak percaya, dia baru menyadari kalau gadis cantik di depannya ini ternyata adalah iblis kecil yang licik.