"SAH !" Ucap para saksi secara bersamaan membuat hati Atta terasa sangat ngilu.
Kini statusnya berubah menjadi seorang suami.
Atta POV
Setelah aku sah menikahi Zela,hal yang paling aku takutkan adalah Syifa kekasihku akan meninggalkanku.Meskipun aku telah berjanji akan menikahinya nanti setelah aku bercerai dengan Zela.
Aku menikah dengan Zela karena paksaan orang tuaku yang akan menghapusku dari kartu keluarga jika aku menolaknya.
Aku membencinya karena harusnya dia menolak perjodohan ini,karena pernikahan ini membuat hubunganku dan kekasihku harus pending terlebih dahulu.
Setelah menikah,kami tinggal di sebuah rumah pemberian orang tuaku.Hal ini membuatku senang,setidaknya aku bisa bebas bertemu dengan Syifa,gadis yang sangat aku cintai.
~Zela POV
Aku heran dengan mas Atta,yang beberapa jam ini menjadi suamiku.Sikapnya sangat acuh padaku,berbeda saat sebelum menikah.Kami memang saling kenal sebelum menikah dan paling tidak kami saling bertegur sapa.
Mungkin ia tidak mau dijodohkan denganku.Ya,aku juga sama.Seandainya aku bisa menolak,aku pasti sudah menolak perjodohan ini.Sayangnya,orang tua mas Atta memohon padaku agar menikah dengan anaknya,karena beliau tidak suka dengan kekasih mas Atta.
Aku sadar,aku orang tak punya apa apa berbeda dengan keluarga mas Atta yang berkelimangan harta.Mas Atta sendiri yang menjabat sebagai CEO diperusahaan ayahnya tentu tidak bisa menolak perjodohan ini karena ia bisa saja didepak sang ayah dari jabatannya dan diusir dari rumah serta di hapus dari catatan hak waris.
Malam ini kami tidur di kamar terpisah,aku sangat senang karena bisa bebas tidur tanpa merasa canggung karena satu kamar dengan mas Atta.
~Syifa POV
Sebenarnya aku sangat marah saat mengetahui mas Atta menikah dengan gadis kampung pilihan orangtuanya itu.Tapi ia berjanji akan menikahiku meskipun membutuhkan waktu yang lama.
Hari ini adalah hari pernikahannya,aku akan membuat mas Atta tak bersama istrinya malam ini.Dan benar saja,ia menelponku sesaat setelah pernikahannya dan itu menjadi kesempatan bagiku agar mas Atta menjaga jarak dengan istrinya itu.
Mas Atta pun menuruti keinginanku,karena ia sangat mencintaiku.Itu akan menjadi senjataku agar aku menjadi nyonya muda purwadinata secepatnya.
~ Author POV
Satu bulan kemudian,Atta masih saja bersikap acuh pada istrinya.Padahal Zela sudah menjalankan tugasnya sebagai seorang istri dengan sangat baik.Setiap pagi ia akan membuatkan sarapan suaminya karena asisten dirumahnya hanya bertugas untuk bersih bersih atas permintaan Zela sendiri.
Meskipun Atta tak pernah mau memakan masakannya,memakai pakaian yang ia siapkan,tapi Zela tidak pernah menyerah.Ia tetap saja memasak meskipun Atta tak pernah mencicipinya,dan ia selalu menyiapkan keperluannya meskipun Atta selalu akan memilih pakaiannya sendiri.
Saat pagi hari,Zela tengah menyiapkan sarapan untuknya dan suaminya seperti biasa.Setelah selesai,Zela kemudian membangunkan sang suami yang masih terlelap dalam tidurnya.
"Mas bangun,sudah siang" kata Zela sambil menggoyangkan bahu suaminya.
"-" Atta tak menjawab apapun,ia kemudian langsung masuk ke kamar mandi.
Suara gemericik air menandakan Atta tengah mandi.
Zela yang sedari tadi berdiri mematung di dekat ranjang,kini mulai menyiapkan pakaian suaminya itu.Meskipun pada akhirnya Atta akan memilih pakaiannya sendiri,namun hal itu tidak membuat Zela kapok.
Zela memilih menunggu suaminya di meja makan saja.
Beberapa saat kemudian Atta turun sudah dengan pakaian kerjanya hendak pergi ke kantor.Tiba tiba Zela mengejarnya.
"Mas mass...tunggu mas..aku mau ngomong"
"Apa" jawab Atta datar tanpa menoleh sedikitpun.
"Aku mau minta izin bekerja lagi mas karena bosan dirumah sendirian" izin Zela takut.
"Terserah"jawab Atta singkat sambil melangkah keluar rumah.
Sebelum Zela menikah dengan Atta memang ia sudah bekerja di perusahaan milik mertuanya sebagai karyawan biasa.Zela merupakan anak supir pribadi pak Cahyo Purwadinata yang sekarang menjadi ayah mertuanya.Namun,ayahnya meninggal karena kecelakaan sesaat setelah menyelamatkan sang majikan.
Flashback on
Sebuah mobil mewah melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan yang sepi karena sudah larut malam.Pemilik mobil tersebut adalah pak Cahyo bersama sang supir bernama pak Tomo yang dalam perjalanan pulang dari luar kota.
Tiba tiba dari arah berlawanan ada sebuah truk dengan kecepatan tinggi menabrak mobil yang ditumpangi mereka hingga jatuh ke sungai.
Mobil tersebut mulai terendam air seluruhnya dan masuk ke dalam dasar sungai.Pak tomo terus berusaha melepaskan seatbelt yang ia kenakan lalu ia berenang ke kursi belakang dan melepaskan seatbelt yang pak Cahyo kenakan karena ternyata majikannya itu pingsan. Pak Tomo keluar melewati jendela mobil yang kacanya sudah pecah akibat terabrak truk tersebut sambil menarik tangan sang majikan.Namun pak Tomo baru menyadari kalau kepalanya terbentur dan mengeluarkan banyak darah lewat hidung dan juga telinganya.Kesadarannya mulai menghilang setelah ia berhasil menyelamatkan majikannya namun naas nyawanya tak tertolong karena ia kehabisan darah.
Karena kejadian itulah membuat pak Cahyo merasa sangat kasihan pada Zela yang waktu itu masih SMP.Karena kematian ayahnya membuat ia tinggal sendirian karena sang ibu sudah tiada sejak lama sedangkan ia memiliki kakak perempuan yang sudah menikah tapi pergi entah kemana karena ayahnya dulu tak merestui hubungan mereka.
Zela pun melanjutkan sekolah dengan mengandalkan beasiswa sampai ia sarjana.
Awalnya Zela ditawari untuk menjadi asisten pribadi Atta namun dirinya menolak dan ingin merintis karirnya dari awal sehingga pak Cahyo menyarankan agar ia bekerja di kantornya saja sebagai karyawan biasa dengan gaji yang sama dengan karyawan lainnya.
Flashback off
Ia pun akan bekerja mulai besok.Hatinya sangat senang saat sang suami mengizinkannya bekerja.
Setelah selesai membereskan sisa sarapannya tadi ia lalu pergi ke kamarnya.
Wangi parfum suaminya menyeruak dalam kamar tersebut.Hatinya kembali sedih saat mengingat suaminya adalah orang yang justru tak mengharapkannya.
Karena bosan,ia memutuskan untuk pergi jalan jalan sebentar agar pikirannya kembali fresh sebelum mulai bekerja besok.
Ia lalu mengirimkan pesan pada sang suami.
[Aku pergi jalan jalan sebentar mas,boleh tidak?] Zela
[Ya] Atta.
Setelah mendapatkan izin,ia segera pergi dari rumah.Tujuannya adalah pergi ke taman dekat tempat tinggalnya saja yang penting ia bisa menghirup aroma kebebasan.
Saat sampai di taman yang terlihat agak sepi,ia memutuskan untuk duduk di bangku taman.
Tiba tiba ada sesorang yang mendekatinya.
"Hai,apa aku boleh duduk disitu?" Tanya seorang perempuan yang sangat cantik mengenakan pakaian serba mini itu.
"Tentu,silahkan" Zela pun mempersilahkan sambil menggeser posisi duduknya.
"Kamu Zela kan? Istrinya mas Atta?"