Ya! Aku Cemburu

Ya! Aku Cemburu

Sicantik

0

Kroakkkk!!

Kroakkkk!!

Kroakkk!!!

Bunyi itu terus terdengar di seantero kamar. Namun sayang, sang pemilik kamar masih terlelap dalam mimpi indahnya. Eh, malah ada cairan tuh keluar dari bibirnya. Masak anak cewek ngiler ya? Tapi demikian yang terlihat pada cewek yang masih malas untuk bangun itu. Padahal ini adalah hari Senin, waktunya untuk sekolah. Ayo kita teriakin sama-sama :


 Chelseaaaa!!!!!!! Bangunnnnnn!!!!!!


Cewek malas itu malah menggeliat setengah mengantuk, diraihnya jam weker berbunyi kodok itu. Untung bunyi kodok, gimana kalo bunyi wajan yang biasa dipukul oleh Bu anik, ibunya yang biasa membangunkannya setiap pagi dengan cara itu. Bisa ribut tuh tetangga sepagi ini. Si cewek malah mematikan jam weker lalu larut lagi dalam tidur nyenyaknya. 

Waduh!! Gawat nih!! Sekarang kan udah pukul 6.15. Chelsea harus sekoalh, kok malah tidur lagi? Ayo rame-rame kita bangunin dia. Kita lempari Chelsea pake botol plastik kosong ( kesal juga lihat dia yang gak bangun-bangun).

Lalu, entah sadar atau entah apa yang ia pikirkan, tiba-tiba Chelsea terjaga sendiri. Menatap jam wekernya lekat-lekat seolah ada yang salah pada dirinya. 

Alamakkk... Sekolahhh!!!

Ia lantas tersadar dan beranjak dari tempat tidur. Kalau kamu bisa lihat, gerakannya mirip karate ala Jacky chan, luwes banget. Jangan-jangan pagar sekolah juga pernah ia lompati saking hebatnya gerakan tadi. Lalu, ia berangsur melangkah kebelakang rumah. Sang ibu sedang sibuk membuat nasi goreng kesukaannya tanpa mempedulikan apa yang terjadi pada anak gadisnya. 

"Ibu, kok gak bangunin Chelsea sih?". Chelsea pun bersungut-sungut. Kalau saja bukan ibunya, mungkin ia sudah menjewer telinga wanita yang telah melahirkannya itu. Habis, ia kesal juga kenapa gak dibangunin. Inikan udah jam enam lewat. 

"Lah, inikan hariinggu. Ibu memang gak bangunin kamu, biasanya juga kalau hari Minggu kamu suka tidur sampai siang". Jelas sang ibu. Membuat darah di kepala Chelsea naik hingga sekian meter. Benar-benar ibu yang sangat tega, pikirnya. 

"Ibu, ini hari Senin, bukan hari Minggu". Jelas Chelsea pada ibunya

"Ah yang benar?". Sang ibu memang rasa pikun, akhirnya kata itulah yang keluar. 

"Nih, lihat kalender". Chelsea menarik lembut lengan kanan sang ibu. Bu anik memerhatikan kalender yang ada diruang tengah sederhana itu dengan seksama, kayak orang yang ketahuan maling ikan hihi. Tampang sang ibu benar-benar seperti orang linglung di hadapan Chelsea. Dan muka si anak terlihat kusut seperti benang wol. 

"Yaudah, kalo gitu cepetan mandi. Nanti ibu bantu menyiapkan keperluan sekolah kamu". Sang ibu berujar sembari gantian menyeret lembut sang anak untuk masuk kedalam kamar mandi. 

"Ibu, kamar mandinya bukan disitu". Sungut Chelsea. 

Apa sih yang sebenarnya ada di pikiran sang ibu? Masak Chelsea ditarik menuju gudang tempat untuk menyimpan benda-benda keramat yang tak lagi terpakai? "Emang mau mandi pakai baskom bekas? Pikir Chelsea. 

"Oh iya, maaf ibu salah. Disana" ralat sambil ibu membuat Dita hanya menarik nafas. Dita pun dengan wajah lunglai masuk kedalam kamar mandi. 

Kalian pernah lihat bebek mandi di sungai kan? Cebar cebur begitu saja, selesai... Udah. Nah seperti itulah cara Chelsea mandi pagi ini. Hanya cibang cibung,gak pakai shampo, gak pakai sabun, asal mandi. Go... Langsung masuk kamar. Sesampainya dikamar, semua pakaian sudah terlihat rapi, mulus layaknya jalan tol kembali berantakan karena ulahnya. Benar-benar gak kasian nih anak, padahal Bu anik sudah susah payah membereskan pakaian hingga rapi di lemari. Ah .. ia gak peduli. Yang penting cepat sampai sekolah, pikirnya. 

Setelah selesai memakai seragam, ia berputar-putar didepan kaca layaknya penari balet. Chelsea mengambil tas selempang warna hitamnya lalu keluar dari kamar. 

"Eh... Sarapan dulu chel". Tukas sang ibu yang telah menyiapkan nasi goreng, kerupuk ikan, dan segelas air putih. Sarapan sederhana yang selalu dibabat habis oleh Chelsea setiap pagi. 

"Udah gak sempat Bu". Ujar Dita memelas. Pokoknya wajah Chelsea harus diperlihatkan layaknya terdakwa yang sedang menunggu di eksekusi tembak mati agar sang ibu mengerti. Ia pun lalu duduk di sofa dan mengikat tali sepatunya. 

"Ayolah, nanti kamu pingsan di sekolah gak ada yang kuat angkat kamu nanti". Ujar sang ibu membujuk. 

"Emang kalau Chelsea pingsang bakal dibiarin aja?" 

" iyalah, ngangkat kamu kan berat siapa coba nanti yang kuat". Sang ibu sewot

Chelsea maklum. Diraihnya juga segelas air putih yang ada dimeja. "Chelsea gak mau makan lagi, udah telat. Cukup minum air putih aja." Ucapnya pada sang ibu yang sedang sibuk memperhatikannya. 

"Iya, iya". Tukas sang ibu

Setelah itu, Chelsea meluncur layaknya roller coaster. Pokoknya semua harus serba cepat. 

Chelsea berjalan lebih cepat dari angin yang berhembus pagi ini. 

Wuss!!!!

Seharusnya kita bantu ya teman-teman. Tiup aja Chelsea kuat-kuat, pasti ia bakal terbang dan lebih cepat sampai sekolah. Tapi ternyata, gak begitu. Chelsea malah sibuk melangkah ke rumah sahabat sejatinya terlebih dahulu. Ya, Chelsea yang emang gak cantik-cantik amat punya sahabat cowok lho. Namanya samudera. Bagus kan namanya? Orangnya agak sedikit konyol, namun punya wajah yang manis. Sekarang Chelsea berangsur melangkah ke rumah kost samudera. 

Gawat!!! Chelsea tiba-tiba berujar dalam hati. 

Ada apa nih dengannya? Ternyata, ada makhluk ganas yang selalu Chelsea temui saat berkunjung ke tempat kosy samudera. Makhluk berbulu lebat itu menatap tajam ke arahnya. Dia membayangkan Chelsea seperti daging empuk yang siap dilahap. Ummmm.... Yummy..!!! 

Aduh, gimana nih? Pelan-pelan Chelsea melangkah. Lalu ketika melewati anjing ganas itu dia berjalan pelan. 

"GUK!! GUK!!" Anjing itu menggonggong dan ingin mengejarnya. 

"SIAL!!!!" Dita siap dengan langkah sepuluh ribu. 

"GUK GUK!!!" Anjing itu mengejarnya. 

Dita berlarian hingga napasnya ngos-ngosan. Berhenti sebentar ketika anjing itu menyalah lagi didepannya. 

"GUK!! GUK!!" 

Chelsea waspada. Dia berjalan pelan kebelakang. Mundur selangkah. Tapi... TUING!! Chelsea terpeleset Lantaran menginjak kulit pisang. Siapa sih yang hari gini masih buang sampah sembarangan! Dita terjatuh. Brukk!! Bukan dikasur empuknya yang bisa mantuk lagi. Jatuhnya mantap. 

"Awww!" Chelsea meringis kesakitan. Kalau saja anjing itu manusia. Mungkin dia akan tertawa melihat jatuhnya chelsea pagi ini. Dan anjing itu malah semakin dekat. Chelsea mengambil langkah sepuluh ribu lagi. Udah dua puluh ribu yah. Dia pun dengan cepat melangkah ke arah depan rumah kost samudera. 

"Samm!! Samudera!!!" Panggilnya cepat seraya mengetuk pintu. 

Belum ada sahutan ataupun pertanda pintu akan dibuka. 

"Samm!! Buka pintunya!!". Mohon Chelsea 

Lalu pintu akhirnya dibuka dengan tangan Chelsea yang masih mengetuk pintu. Tanpa sadar bukan pintu lagi yang ia ketuk. Tapi hidung sam. 

 " Aduh!!"". Ujar Sam. 

Chelsea kehilangan konsentrasi. Ia pun berlari ke arah pohon belimbing di depan rumah kost tanpa peduli pada Sam dan anjing itu. Dengan nekat, kayak Tarzan, ia pun memanjat pohon belimbing yang lumayan rimbun. 

"AMAN!!". Pikirnya

Chelsea tak peduli dengan anjing galak itu yang terus saja menyalak di bawah pohon. Sam berada tak jauh dari si anjing ganas. 

"Chelsea, Chelsea, ngapain disitu? Ayo turun!!" Sam berteriak. 

"Nggak, aku gak mau digigit anjing itu!!" Masih mending kamu yang gigit kali Sam, pikir Chelsea. 

"Anjing ini gek kenapa-kenapa!". 

"Nggak, pokoknya usir dulu tuh anjing, baru gue turun!" Ujar Chelsea seraya mengatur nafas. 

"Oke, oke".

"Blacky... Go!" Dengan gayanya yang kocak, Sam segera mengusir anjing itu. Melihat tampang Radit yang lumayan serem, si anjing lari terbirit-birit. 

Lalu, dengan tenang Chelsea turun dari pohon belimbing. 

"Sam, kok kamu belum pakai seragam sekolah?" Tanya Chelsea yang melihat dan masih pakai boxer minim plus kutang lusuh. "Inikan hari Minggu," ujar sam.

Chelsea seperti orang linglung lagi. Tadi ibunya yang mengatakan ini adalah hari Minggu, sekarang Sam juga. Ingin sekali Chelsea menarik kumis tipis Sam biar hilang sebelah. 

"Radit, ini hari Senin! Cepetan kamu mandi, kita udah terlambat ini!" Ucap Chelsea semabari menahan emosi. Sam memang kelewatan. Hari Senin dibilang hari Minggu. Hak cukup ya udah weekend kemarin?

" Benarkah?" Ucap Sam lagi dengan tampang polosnya. 

"Yaudah, tungguin aku mandi bentar ya?".

Chelsea menghela nafas. 

Waktu terus bergerak naik. Enak kalo naiknya gak drastis. Sekarang waktu sudah menunjukkan setengah tujuh lewat lima menit. Gimana nih, pasti terlambat sampai sekolah! Belum lagi naik bus untuk sampai di sana. Mana Sam mandinya lama lagi.

Chelsea memperhatikan kamar kost Sam yang terbilang kecil. Hanya ada tempat tidur ala kadarnya. Almari tempat menyimpan pakaian, juga meja kecil untuk meletakkan kipas angin dan televisi. Lalu, tanpa sadar ia memegang sesuatu seraya berfikir tentang sam. Dan. Ia tersadar, yang dipegangnya adalah.... Celana dalam sam!

 IIHHHHHH!!!!

Sam memang suka sembarangan. Chelsea melempar begitu saja celana dalam itu hingga mendarat di kepala Sam yang baru saja keluar dari kamar mandi. 

"Baru aja gue cari-cari nih Daleman eh muncul gitu aja," ujar Sam saat mendapatkan celana dalamnya. Chelsea menatapnya dengan wajah geram.

"Sam, cepetan dikit!!!! Udah siang nih!!!!" Chelsea berteriak nyaring. Seandainya ada mikrofon, boleh deh dipinjemin biar suaranya tambah kenceng. 

 Sam memakai seragamnya dan menjauh dari Chelsea. Dan sekarang penampilannya sudah kece badaiii. Chelsea memperhatikan dengan seksama. Sahabatnya ini, walaupun agak konyol, tapi ternyata tampan juga haha. 

"Ayo berangkat!!" Ucap Sam menggandeng lengan Chelsea. Sam kasar banget. Tuh Chelsea hampir aja terpeleset gara-gara ulahnya. Keduanya pun keluar dari kamar kost. 

Bus kota begitu ramai. Sesak. Sam dan Chelsea terpaksa berdiri lantaran sudah tidak ada bangku yang kosong. Chelsea merasa ada yang salah dari penampilannya. Kenapa semua orang pada melihatnya? Jangan-jangan tembus! Chelsea melihat arah belakang. Nggak, biasa aja. Chelsea pun melihat ke arah kenek bus yang sedari senyum-senyum sendiri melihatnya. 

Persis banget kayak orang gila dipinggir jalan, pikir Chelsea. Apa apa sih!! 

Untuk memastikan, ia pun menoleh kearah Sam yang sibuk bergelantungan dengan satu tangan, sama seperti dirinya. 

"Sam, ada yang salah ya sama gue kok semua orang pada ngelihatin gue?" Tanya Chelsea layaknya orang bodoh. Sam lalu memperhatikan orang-orang di sekelilingnya. Benar saja. Semua orang tersenyum ke arah Chelsea. 

Sam pun memperhatikan Chelsea dari ujung kepala hingga ujung kaki. Setelah itu ia juga tertawa kecil ketika melihat wanita yang ada di hadapannya itu.

"Sam, kok malah. Ikutan ngetawain gue sih, yang salah sama gue apa sih?" 

"Lihat kebawah," ucap Sam

"Kebawah apaan? Ada duit jatuh?" 

"Lihat dulu," bisik Sam pelan.

Chelsea memandang ke arah bawah. Ya ampun!! Pikirnya, kenapa bisa kayak gini sih? Ternyata, Chelsea memakai kaos kaki yang salah. Yang satu berwarna hitam belang-belang dan yang satu lagi pakai kaos kaki putih. Belum lagi kaos kaki itu panjangnya hingga ke atas dengkul. Kok sampai gak nyadar?

Sialan!! Hari ini benar-benar ketiban sial. Terlambat bangun, salah pakai kaos kaki, hampir digigit anjing galak! ARGGHHHHH!!!!

Dan Sam masih tersenyum di dekatnya. "Makanya pakai kaos kaki itu dilihat-lihat dulu non, warna," ujar Sam yang membuat Chelsea menjadi keki.

"Dasar!! Awas Lo ya Sam!" Bisik Chelsea yang kini harus menahan Mali di dalam bus karena orang terus menerus memperhatikannya.