When We've Meet (Ketika Kita Bertemu)

When We've Meet (Ketika Kita Bertemu)

Aspasya

0

Ketika kita bertemu

Semua berubah

Logika kita

Tidak lagi berjalan di jalurnya

Angan kita

Semakin melambung tinggi

Semua berubah

Tak lagi sesuai rencana

Ketika kita bertemu

D&V


@Dante

[Bagaimana jika kita bertemu?]


Violetta tertegun membaca pesan dari Dante di smartphone-nya. Entah angin apa yang membuat pria itu bertanya demikian.

Setelah cukup lama menjadi sahabat atau bahkan dapat dikatakan mereka berdua adalah sepasang kekasih meski hanya di dunia maya saja, baru sekali ini Dante bertanya seperti itu.

@Violetta

[Entahlah]

[Aku tidak memiliki bayangan tentang itu]

[Bukankah Abang menghindari pertemuan denganku?]


@Dante

[Berhandai-handai saja tidak mengapa bukan?]


@Violetta

[Tentu saja bukan masalah bang]

[Tetapi sebaiknya tidak]

[Agar tidak merasa kecewa karena itu suatu hal yang hampir mustahil]


@Dante

[Iya, Abang tahu]

[Tapi Vio]

[Tidakkah kamu ingin bertemu dengan Abang?]


@Violetta

[Abang sendiri bagaimana?]

[Inginkan bertemu denganku?]


@Dante

[Awalnya tidak]

[Sesuai dengan prinsip Abang selama ini]

[Tapi semakin ke sini Abang tidak bisa membohongi diri sendiri]

[Abang ingin bertemu denganmu Vio]


@Violetta

[Dari dulu aku ingin bertemu Abang]

[Tapi karena dari awal kita berkomitmen untuk tidak bertemu di real life, aku mengesampingkan keinginan itu]

[Aku menghargai prinsip dan pernikahan Abang]


@Dante

[Kenapa kamu diam saja dan tidak berbicara jujur]

[Kalau kamu ingin bertemu Abang, nggak mungkin juga Abang menolak]


@Violetta

[Aku takut Abang kabur kalau aku ajak bertemu]

[Sementara hingga saat ini aku nggak bisa move on]


@Dante

[Astaga]

[Vio Vio]

[Berapa lama kita saling kenal coba?]


@Violetta

[Hampir empat tahun bang]


@Dante

[Empat tahun dan kamu menganggap Abang seperti buaya-buaya yang lain?]

[Tega kamu Vio]


@Violetta

[Bukan begitu bang]

[Aku nggak mau semua berubah]

[Ketika kita bertemu]


@Dante

[Nggak mungkinlah Vio]

[Nggak akan ada yang berubah]

[Jadi sekarang mau nggak ketemu Abang?]


@Violetta

[Mau bang]

[Asal Abang merasa nyaman dan tidak terpaksa]


@Dante

[Oke kapan-kapan kita ketemu ya]


@Violetta

[Oke]


Dante dan Violetta telah cukup lama menjalin kisah cinta virtual. Bukan dalam waktu yang singkat dan sementara saja.

Hampir empat tahun lamanya mereka berada dalam hubungan tanpa status. Meskipun demikian mereka berdua juga memiliki komitmen yang jelas dan tegas.

Rasanya sebuah pertemuan akan menjadi sesuatu yang wajar saja bagi mereka berdua. Namun pada kenyataannya Dante dan Violetta justru menghindari pertemuan di dunia nyata.

Baik Dante maupun Violetta memiliki alasan yang kuat untuk menghindari pertemuan.


@Dante

[Abang ada turnamen di Jepang]

[Mau ikut nggak Vio?]


Beberapa waktu setelah perbincangan mereka waktu yang saling membuat keduanya mengungkapkan keinginan untuk bertemu, Dante mengirim pesan pada Violetta.


@Violetta

[Kapan Bang?]


@Dante

[Minggu depan Abang berangkat]


@Violetta

[Yah, aku masih ada pekerjaan bang]

[Janji bertemu dengan penerbit di Singapura]


@Dante

[Abang transit di Singapura]

[Kita ketemu sebentar bisa kan?]


@Violetta

[Bisa sih]


@Dante

[Oke]

[Kita ketemu di Chang'i ya]


@Violetta

[Oke]


Begitulah Dante dan Violetta berencana untuk bertemu setelah sekian lama hanya bertatap muka melalui panggilan video.

Tidak semudah seperti saat mereka bercumbu rayu melalui ribuan pesan penuh nada cinta yang saling mereka kirimkan.

Atau semenggebu saat mereka berbagi desah dan peluh meski hanya melalui panggilan video dan ribuan foto yang memancing gairah terpendam keduanya.

Juga tidak seindah cerita cinta dalam sebuah sebuah dongeng. Apalagi sedramatis kisah sinetron ikan terbang ataupun novel online.

Rencana mereka untuk bertemu tidak dibuat begitu saja tanpa pertimbangan apapun. Bagi keduanya tidak ada suatu kebetulan yang mempertemukan mereka dalam kisah cinta virtual yang mengalir apa adanya.

Dante dan Violetta sangat menghargai hubungan mereka karena meski hanya ada di dunia maya namun keterikatan mereka lebih kuat bahkan dari sebuah hubungan di kehidupan nyata.

Sayangnya itu semua tidak cukup untuk menumbuhkan keberanian dalam hati dan tekad mereka untuk membawa cinta semu mereka menjadi nyata.