Terlihat seorang perawat muda yang tak henti-henti nya melihat notebook yang ada ditangan nya, tanpa sadar ia pun dikejutkan dengan suara pelan dan sentuhan kecil di punggungnya.
"Rena? Apakah semua baik-baik saja? ucap seorang pria muda yang ada dibelakangnya. Sontak membuat Rena si perawat muda itu terkejut.
"Dokter Clay! Maaf saya tidak sadar kedatangan anda" Ucap Rena kaget.
Dokter Clay pun hanya tersenyum dengan respon perawat yang yang selama 5 tahun ini dia bimbing.
"Kau tak berubah ya Rena, terlalu fokus dengan sesuatu hingga kau tak sadar apa yang terjadi disekitar mu" ujar Dokter Clay dengan senyuman.
Rena pun terlihat salah tingkah dengan apa yang dikatakan Dokter Clay, karena selama ini dia sering merepotkan Dokter Clay, tapi Dokter Clay tak pernah sekalipun memarahinya.
"Bagaimana dengan kondisi pasien di C0?" tanya Dokter Clay sambil menuangkan kopi di gelas.
"Pasien di C0 belum ada ada perubahan semenjak dari 6 bulan yang lalu" ujar Rena yang masih melihat notebook nya itu.
"Bagaimana dengan pihak keluarganya? Apa ada kabar terbaru?"
"..... Belum ada Dok" Rena hanya menggelengkan kepala nya, seakan-akan pasien di C0 ini memang hidup tanpa seseorangpun.
Mendengar itu, Dokter Clay hanya juga ikut terdiam. Entah apa yang ada di pikiran mereka berdua tentang pasien di C0 ini. Tapi, diikeheningan antara mereka berdua itu tiba-tiba terdengar suara alarm dari ruangan C0. sontak membuat Dokter Clay dan Rena saling bertatapan.
"Rena!" ucap Dokter Clay sambil berdiri dari tempat duduknya.
Suara tegas bercampur kaget membuat Rena tanpa pikir panjang langsung berlari keruangan C0.
"Baik Dok! Saya akan memeriksa kesana!" sahut Rena sambil berlari meninggalkan lobi pusat.
Dalam kondisi yang tersebut, pikiran Rena terus berputar-putar dikepalanya
"Apakah..... Dia... Telah sadar?" pikir rena yang terus berlari dari lantai dasar menuju lantai 3 tempat dimana ruangan C0 itu berada. Tapi seketika terdengar suara yang mengejutkan Rena.
"Rena, perhatikan langkahmu!" suara tegas yang membuat wanita muda itu menghentikan langkah nya yang terburu-buru.
"Maaf, Bu Jesicca. Saya harus keruangan C0" ujar Rena terhengah-hengah.
Melihat Rena yang terengah-engah, Jesicca pun membiarkan hal itu terjadi.
"Ya sudah, lakukan apa yang harus kau lakukan Rena", ujar Jessica yang dimana ia adalah Kepala Perawat di sebuah Rumah Sakit Swasta di kota kecil dekat perbatasan antar negara.
Rena pun mengangguk dan melanjutkan langkah kaki nya menuju ruangan C0 yang berada di lantai 3 dirumah sakit tersebut.
Sesampainya didepan pintu, dengan tarikan nafas yang dalam Rena pun perlahan membuka pintu ruangan C0, begitu kaget nya ia melihat pasien yang telah terbaring tak sadarkan diri selama 5 tahun tersebut kini sedang duduk dan memandangi matahari yang hampir terbenam dengan tatapan yang lembut. Rena pun tak bisa berkata-kata, ia hanya terpagun diam didepan pintu ruangan tersebut.
"Sudah... Sekian... Lama... Akhirnya kamu bangun dari..." dengan terbata-bata Rena tak mampu menyelesaikan kata-kata nya. Seketika pun Rena terduduk dilantai dan tak kuasa menahan haru yang ia lihat didepan mata nya sendiri.
Pria itu masih menatap keluar jendela tanpa disadari kalau ada seseorang yang telah masuk ke ruangan nya itu. Perlahan-lahan matahari itu pun terbenam dan terhalau oleh bangun-bangunan diluar sana. Dia pun menoleh kearah Rena dan mengatakan
"Sunset...." sambil tersenyum pria itu mengatakan satu kata yang membuat Rena semakin tak kuasa menahan gejolak yang ada dipikiran dan jiwa nya.
"uhmm... iya ini sunset terbaik di hari ini" ujar Rena yang tak mampu menahan isak tangisnya....