Author POV
Bruk....
Seorang wanita terjatuh dari motor yang menabrak tembok pembatas jalan, semua orang disekitar mencoba menolong wanita tersebut tapi melihat wanita itu sudah tak sadarkan diri semua orang enggan menolongnya karena takut terjadi sesuatu pada wanita itu
Melihat kejadian itu cowok yang sedang lari pagipun mendekati keramaian itu dan mencoba menolong wanita itu
"Siapapun Tolong telpon 119" cowok itu memeriksa nafas denyut nadi dan mencoba menyadarkan wanita itu
"Mba..mba..." sambil menepuk nepuk pipi dan bahunya
"Awww... sakit.." ringis aqila yang sudah sadarkan diri
"Kamu tadi jatuh dari motor, sekarang apa yang kamu rasakan? Ada yang sakit?" Daniel memeriksa dengan matanya dari kepala sampai kaki sepertinya tak ada luka yang serius
"Aku gapapa" aqila mencoba bangun
"Awwww.... sakit banget aku ga bisa duduk badan aku sakit" aqila meringis kesakitan
"Berapa lama lagi ambulance datang?"
"Sebentar lagi" ucap orang yang menelpon bantuan
"Sudah kamu diam dulu jangan banyak bergerak, saya takut kamu cedera servikal kita tunggu ambulance dan pasang neck collar" daniel mencoba menghentikan pergerakan aqila
"Kamu siapa? Emang kamu bisa apa? Terus motor aku bagaimana?" Aqila terus saja mengomel
"Maaf pak anda siapa?" Tanya orang yang ada disana
"Saya daniel, saya dokter di rumah sakit medika" jawab daniel singkat
"Ngapain kamu ada disini? Motor aku nanti gimana?" Aqila terus saja ngomel memastikan motornya aman
"Saya lari pagi, kebetulan ada kecelakaan saya hanya ingin bantu menolong"
"Biar saya saja nanti yang antarkan motornya mba" orang sekitar ingin membantu perihal motornya aqila
"Ikuti ambulance nya saja nanti pak" ucap daniel
"Hmm iya terimakasih semuanya" aqila bersyukur masih ada orang-orang baik disekelilingnya
NINU...NINU...NINU...
(Bunyi sirine ambulance mendekat)
Petugas langsung sigap memberi bantuan dan daniel memasang neck collar
"Mas boleh aku minta tolong? Mas temenin aku, aku takut nanti harus ada ini itu yang mengharuskan bangun dan..." aqila mencoba meminta daniel menemaninya
"Ya saya paham! Ini mau di bawa ke RS mana?" Tanya daniel ke petugas
"Rs medika mas" dengan sigap petugas menolong aqila masuk mobil
"Kebetulan, yasudah saya ikut" daniel ikut naik ambulance
***
Daniel mengikuti arah blangkar itu yang pasti ke IGD, sesuai janjinya akan menemani wanita itu walaupun masih belum kenalan
"Dok, bukannya jaga nanti siang?" Tanya suster IGD
"Ya, saya jaga siang"
"Kepagian dok"
"Saya kesini hanya menemani itu" daniel menunjuk ke arah aqila yang sedang di periksa oleh temannya
"Dia Siapa dok? Jangan-jangan calonnya ya dok, tempo harikan ibunya dokter kesini minta dokter cepet nikahkan" suster itu sangat antusias karena baru pertama kali melihat pacar dari dokter idolanya
"Hmmm, sepertinya gosip udah nyebar kesemua orang" daniel mendekati aqila yang sudah masih harus menjalani beberapa test
"Saya hanya bisa nemenin sampai jam 2, kamu bisa menelpon orangtua kamu agar menemani kamu"
"Orangtuaku dibandung mas kejauhan kalau harus kesini" aqila cemas lantas siapa yang akan membantunya nanti
"Oh...astaga...jadi kamu ngapain disini? Kenapa bisa begini?"
"Tadi kepalaku sakit banget, aku disini kuliah"
"Tau kepala sakit jangan berkendara" omel daniel
"Cieee perhatian amat sama pacarnya" ucap suster yang mendekati untuk memberikan obat pereda nyeri
"Siapa pacar?" Aqila menatap suster dan daniel
"Salah paham, sudah sus biar saya saja" daniel mengambil obat di bak instrumen
"Maaf dok menganggu" suster menutup mulutnya menahan tawa dan segera pergi
"Nama kamu siapa?" Tanya dokter sambil menyuntikan obat ke infusan aqila
"Aqila, mas namanya siapa?" Tanya aqila malu-malu
"Daniel"
"Kok mas mau nemenin aku disini?"
"Saya hanya niat menolong"
"Tadi yang suster katakan apa mas? Ko pacar?"
"Ga usah didengarkan"
"Kalau ada masalah ceritakan saja mas, aku juga mau nolong mas"
"Ribet"
"Kenapa ribet mas? Apa pacar mas marah?"
"Saya ga punya pacar sudah jangan tanya lagi"
"Yasudah, tapi aku gak kenapa napa kan mas? Aku masih bisa kuliahkan mas? Sebentar lagi aku sidang"
"Hmmm liat saja hasil test nya nanti, saya urus dulu data kamu, saya pinjam kartu identitas kamu"
"Iya mas, ini kartu identitas aku"
"Hmm, kamu tidur jangan banyak bergerak"
***
Daniel POV
Mikirin ibu bikin tambah pusing aja selalu tanya kapan nikah umur masih 25 juga, wajar lah cowok belum nikah orang masih muda, mendingan aku lari pagi aja yang agak jauhan
Eh di pertengahan jalan ada cewek kecelakaan nabrak pembatas jalan, gw liat orang-orang cuma diam tidak ada tindakan apa-apa terpaksa aku bantuin juga
Ditambah lagi ini cewek ngeribetin banget minta ditemenin padahal kan bisa nelpon orangtuanya atau temennya masa harus gw, untung aja gw ini orangnya baik hati, gw tolong ajalah lagipula dia sepertinya luka serius sampai harus menjalani beberapa test
Mana gosip gw udah nyebar di RS sampe suster IGD juga tau, ini semua gara-gara ibu selalu aja ikut campur urusan anaknya, iya anak satu-satunya tapi gw juga pengen punya waktu sendirian ga di atur mereka terus
Apa dengan gw nikah mereka ga akan ngatur gw? Apa ada jaminan? Ntah pikiran apa sih pacar juga ga punya, mana ada sih yang mau sama gw yang selalu diatur ibu sama ayah yang ada cewek-cewek nganggapnya aku anak mamih
"Aqila raharja sepertinya dia orang baik" gw membantunya mendaftar diRS sekaligus gw yang jadi walinya padahal kenal juga kagak baru ketemu tadi dijalan itubjuga karena dia kecelakaan. Masalah apalagi ini? Gw ga habis pikir sama cewek-cewek
Apa gw minta tolong sama dia? Tapi jangan mainin anak orang daniel, atau gw coba lamar dia? Tapi gw ga suka dan ga cinta sama dia. Orang baru kenal mana ada perasaan
Kalau gw coba ngomong jujur dia mau bantu ga ya, tapi masalah nya nikah tuh bukan untuk main-main, ntar kalau dia sebenernya cewek jahat gimana? Aku harus pastiin dulu keluarganya, iya itu ide bagus aku harus sewa orang buat selidiki dia, sambil gw coba deketin dia
Padahal bisa saja gw menikahi rekan kerja disini, lagipula ada beberapa yang mencoba mendekati gw, membawakan gw makanan dan memberi surat-surat cinta bahkan ada yang obsesi sama gw, tapi gw ga tertarik sama sekali tapi kenapa ke orang ini gw penasaran dan feeling gw sih ini orang baik
Selain baik dia juga lumayan manis dan cantik sedikit, apa gw harus mengenal dia lebih jauh lagi? Apa nanti dia mau sama orang kaya gw apalagi ayah ibu selalu ikut campur masalah gw, gw berharap ibu menepati janjinya kalau nanti gw udah menikah1