Thalassa dan Nabastala

Thalassa dan Nabastala

Adhyse

4

UNBATA, adalah salah satu Universitas yang cukup terkenal dan salah satu universitas terbaik juga di Indonesia. 

Hari ini sedang ada event untuk semua fakultas dan jurusan mahasiswa, baik Maba ataupun mahasiswa semester akhir. Event besar ini di adakan dalam rangka memperingati HUT UNBATA. 

Disinilah, mereka terbagi menjadi dua kelompok, karena mereka punya dua lapangan yang cukup besar. 

Sebenarnya satu lapangan cukup untuk menampung 8 Fakultas, namun jika berdesakan dikhawatirkan akan ada banyak mahasiswa ataupun mahasiswi yang akan pingsan makanya dibagi menjadi dua.

"HAPPY BIRTHDAY UNBATA!! WUUUU"

Sorakan senang dan gembira terdengar dari semua orang ketika acara sampai pada puncaknya yaitu penerbangan balon dan kembang api, dilengkapi juga sirine dari anak-anak teknik yang membuatnya sendiri.

Ada juga burung merpati yang menerbangkan harapan mereka, diwakilkan oleh anak-anak kedokteran hewan, dan ya... jika diceritakan semua tidak akan habis seberapa mewah acara mereka.

"Selamat semuanya, rayakan hari ini dengan senang hati" Itu adalah Bagaskara, si ketua BEM atau Presiden Mahasiswa, anak dari jurusan Psikologi.

Disisi lain ada teman-teman Bagas yang melihatnya, "Gue gak nyangka, ada aja yang milih makhluk  modelan dia jadi Presma" Ini si Gemintang.

"Makhuk pelawak kaya dia aja bisa jadi Presma, lah saya yang ganteng ini? hanya sebuah kentang tanpa kulit" Kenalin, namanya Abimanyu.

"Guys kalian udah siapin semua? besok bazar dan  juga giliran kita dimulai" Dan ini Eleena, teman mereka.

"Anjir hampir lupa cuk, giliran acaranya anak psikologi ya besok?" Nah ini  Kavita.

Memang, acara ini di gelar selama 10 hari, dimana satu hari adalah giliran dari fakultas tertentu, kemarin pertama dimulai dari fakultas hukum, dan setelah puncak acara nanti giliran anak psikologi, lalu hari berikutnya yang terakhir giliran acaranya Fakultas  Seni rupa dan Desain.

Kenapa Mahasiswa seni di ambil paling akhir? Karena mereka kreatif, Bagas sudah berkoordinasi dengan mereka semua untuk membuat penutupan acara yang sederhana tapi kreatif dan elegan.

Nantikan suprise mereka ya!

"Nah hayo lupa kalian semua!" Kalau yang ini Dahayu.

Kenapa mereka semua sekarang lagi bareng? karena mereka akan satu kelompok untuk acara besok. Tapi sebenarnya mereka semua sudah dekat  seperti seorang sahabat yang selalu ada.

"Tenang elah kan kelompok kita punya Nabas" Ucap  Gemintang.

Abimanyu berteriak memanggil salah seorang lelaki yang berdiri tidak jauh dari mereka, "Nabastala!"

Dia laki-laki yang  suka dengan Fotografi sedang memotret lingkungan sekitarnya yang ramai dengan mahasiswa berlalu-lalang.

Nabastala Aruniko, namanya terinspirasi dari 'Arunika' dalam bahasa sastra yang artinya saat matahari terbit. Jika nanti namanya tetap Arunika, orang tuanya Nabas Khawatir anaknya diejek namanya kaya perempuan, tidak kehabisan akal, Arunika diganti menjadi Aruniko.

Inilah, tokoh utama kita dengan paras rupawan dan kepekaan tinggi sebagai seorang mahasiswa psikologi yang akan mendekati semester akhir ia dijadikan tempat curhat oleh banyak orang makanya Playboy soalnya yang curhat cecan semua uy, tersenyum lebar kearah teman-teman yang memanggilnya.

"Gila, kayanya gue gay deh, dikerumunan pun Nabas ganteng banget anjir!" Mohon maklumi ucapan dari presiden mahasiswa kita.

Si Bagaskara, tapi kadang dipanggil Santen Kara. Dia cuma image cool dihadapan semua orang, kalau lagi kumpul bertujuh maka dia yang paling cerewet dan kocak.

Semua menoleh, "Jaga image ketua BEM lo kocak!" Sinis Dahayu.

"Ah eneng Dahayu mah tega!" Rengeknya.

"Dateng-dateng langsung gila, perasaan tadi disana sok cool tuh lo" Kavita tambah memanasi Bagas.

"IIHH KALIAN JAHAT!" Gak tau deh, ini Bagas si Presma atau Bocil.

"Kamu tolol wlee" Eleena datang-datang langsung mengejek Bagas dengan menjulurkan lidahnya.

Bagas tentu cemberut dan langsung berlari ke arah Nabas, meminta perlindungan kepada teman yang paling baik menurutnya. Emang  gini image aslinya dia.

Sedangkan Gemintang, Abimanyu, Eleena, Kavita dan Dahayu menertawai sahabat mereka yang masih kekanak-kanakan itu tapi udah bisa jadi ketua BEM.

Inilah yang membuat persahabatan mereka bertujuh makin  erat satu sama lain dengan banyak hiburan dan canda tawa.

"Aaa Nabastalaaaa, mereka jahat sama Bagas ih masa!" 

Asli kalau ada yang tau Bagas aslinya gini bisa jadi trending  topik di kampus nih.

"Ututututu anak papah, mana sini yang nakal sama Bagas"

Nah Nabasnya malah santai aja kalau dia selalu dijadikan tempat manja dan  curhat sama bocil satu ini, malah dianggap bagaikan Malika, seperti anak sendiri. 

Mungkin banyak yang bertanya-tanya kenapa gak Nabastala aja yang nyalon jadi anggota BEM lalu jadi Presmanya? Kalau ditanya Nabas selalu menjawab...

"Nanti gue kalau banyak fans gak bisa manggil sayang ke semua orang, apalagi banyak cecan yang curhat ke gua ahay!"

...dahlah terserah Nabas aja deh, si paling peka!

Makanya tersirat ide gila di otak Nabas dan kawan-kawannya sehingga mereka menyalonkan Bagas masuk BEM, katanya biar dewasa dikit gak jadi bocil mulu, eh malah makin manja sama Nabas.

Tenang, gak gay kok! 

Selera Bagas soalnya Karina Aespa muehehe!

Sedang asyik mereka membahas kegiatan besok, tak sengaja kamera Nabastala yang memotret random disekitarnya menangkap suatu objek, Nabastala memperhatikan dengan seksama.

"Manis, indah dan menakjubkan!"

"Kali ini cewe mana lagi yang curhat sama lo hah?" Gemintang bertanya.

Semua atensi beralih pada Nabastala. Cowok tampan itu tersenyum lebar sampai matanya ikut tersenyum, walaupun playboy, sialnya senyuman Nabastala sangatlah manis.

"Ini, dia anak dari fakultas apa ya?"

Mereka semua menangkap objek yang Nabastala potret dalam kameranya.

"Allahu akbar, gue baru liat mahkluk secantik ini di kampus cuk, dia baru keluar goa kali ya" Puji Dahayu yang ikut mengaguminya.

Kavita mengangguk setuju dan Eleena menjawa, "Bener cuy cantik, mana ya dia?"

Pandangan mereka beredar pada sekeliling tempat, berharap gadis yang dipotret oleh Nabastala masih ada disini.

"Gue bantu cari!" Mereka tiba-tiba  terkejut dengan suara serak seseorang.

"ALHAMDULILAH YA ALLAH AKHIRNYA ENGKAU SEMBUHKAN BAGAS KAMI!" 

Soalnya tadi yang ngomong gitu Bagas, dengan suara gentlemannya, anaknya malah nyengir, "Hehehe gue kalau kaya gitu ganteng ya?"

Abimanyu dengan semangat menjawab, "Asli gas! asli! mending lo normal aja daripada nyusahin kita"

"Emang bisa gas?" Tanya Nabastala.

"Kalian semua lupa siapa gue?" Bagas menyunggingkan senyumnya.

"Gue kasihan sama Nabas jomblo terus" Lanjutnya disusul tawa yang lain.

"Heh bocil awas lo ya!"

Tapi emang Bagas niatnya ikhlas bantu Nabastala cari cewe itu kok, gak ada maksud lain.

Mungkin.

Dari jauh seorang gadis yang sedang mereka bicarakan melihat itu tapi tak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan, karena jarak yang jauh.

"kak Nabastala tipe aku banget, apa mungkin aku bisa dapetin dia? Aku ngerasa gak pantes buat bersanding sama dia"

Dia mengagumi Nabastala dari awal bertemu sampai sekarang, tapi Nabastala baru tau dia hidup itu sekarang, Semoga takdir berpihak dengannya.

**************