Ini cerita sewaktu aku(rehan) masih berumur 12 tahun yang mana kedua orang tua ku bercerai,dan rumah kami di jual oleh ayah ku lalu aku pun ikut dengan ibu ku tinggal bersama bibi ku.
Bibi ku adalah seorang guru di sekolah smp,dan dia memiliki anak perempuan bernama dila.
Dila 1 tahun lebih muda dari ku yaitu ia berumur 11 tahun.
Kami sama sama sekolah di satu sekolah yaitu SDN 42 yang berada di kota ku.
Aku tinggal di kota yang bernama kota apung.
Sekarang aku kelas 6 sedangkan dila kelas 5,dia selalu dekat dengan ku karena kami adalah kakak adek sepupu.
Aku tak memiliki adik atau kakak,begitu juga dila.Jadi dila menganggap aku sebagai kakak nya dan begitu pula aku menganggap dila sebagai adikku.
Bahkan setiap sore ketika mau mandi,kami pun mandi bersama.
Pada umur segitu aku belum merasakan apa apa,walaupun dia telanjang di depan ku saat mandi aku hanya sedikit berpaling dari nya.
Ibu ku sekarang hanya bekerja sebagai pembantu rumah tangga,membantu para tetangga.
"Sebentar lagi abng tamat,adek pergi sendirian lah kalau sekolah"ucapku kepada dila.
"Yaah,dila gak mau sendirian"jawab dila kecewa.
"Kan ada teman kamu nanti nya"ucapku kepada dila.
"Hmm tapi pas pergi dila sendirian dong"ucap dila.
"Ya gk pp lah,dek"ucap ku.
Dila pun malah jadi cemberut terhadapku.
"Kan pulang sekolah masih ketemu abng sampai malam"ucapku kepada nya yang cemberut itu.
"Hmm iya deh abang"jawab dila yang kembali tersenyum.
Lalu beberapa bulan pun terlewati aku yang sudah ujian pun kini telah lulus sekolah.
"Abng mau lanjut sekolah di mana?"tanya dila.
"Jangan jauh jauh,nanti biaya nya mahal"ucap ibu rehan.
"Iya bu,rehan mau sekolah di sini saja smp di tempat bibi ngajar,kan jalan kaki juga sampe"jawabku.
Sekolahan tempat bibi ku ngajar emng tidak terlalu jauh dari rumah,sekitar 100 meter sudah sampai di sekolah. Nama sekolah itu adalah smp 1.
Setelah selesai ujian aku pun mendaftar di sekolah itu.
Lalu beberapa minggu kemudian hasil kelulusan pun di umumkan aku dan semua teman seangkatanku pun lulus semua.
Kemudian ujian untuk masuk ke sekolah smp 1 pun di adakan,aku pun mengikuti ujian itu.
Lalu pada malam hari nya aku pun beristirahat di ruang tengah.
Tiba tiba dila datang dan menaiki badan ku.
"Baah....gimana abng ujian masuk nya"ucap dila mengagetkan ku.
"Adek ngagetin abg aja"ucapku.
"Lancar lancar aja kok"jawabku.
"Nanti kalau adek usah lulus,adek juga masuk di sekolah itu"ucap dila.
"Kenapa gak sekolah di luar aja dek?"ucap ku bertanya.
"Gak pp,biar dekat sama abng aja"jawab dila.
"Hadeh,ya udah deh"ucapku sambil menghela nafas.
"Adek mau tidur sama abng malam ini ya"ucap dila.
"Udah gede sekarang masa masih mau tidur sama abng sih"jawabku yang heran sama tingkah dila.
"Hehe lampu di kamar adek mati,jadi takut"ucap dila.
"Ohh pantesan,ya udah besok siang abg baikin"ucapku.
"Emang abg bisa baikin nya?"tanya dila kepada ku.
"Kalau ada yang putus mungkin bisa atau lampu nya udah rusak,tapi kalau konslet mah gak bisa abg baikin nya"jawab ku.
"Oh ya udah deh bang"jawab dila.
Lalu kami berdua pun masuk ke kamarku.
Orang tua kami tidak mempermaslah kan itu karena ya mereka pikir kami masih lah kecil dan kami sangat akur seperti adik kakak.
"Adek peluk abg ya,dingin soalnya"ucap dila yang menaikkan tangan nya ke dadabku serta kaki nya ke arah kaki ku.
"Kan ada selimut adek,kenapa harus peluk abng"ucapku yang tak enakan di peluk oleh dila.
"Gakpp enak kek peluk guling yang besar hehe"ucap dila yang tersenyum.
"Ya udah terserah adek"jawabku.
Lalu kami pun tertidur.
Ketika tengah malam aku pun terbangun dan aku merasakan hal yang aneh.
"Apa ini kok lembut lembut"ucapku dalam hati.
Setelah ku lihat ternyata tangan ku menyentuh dada dila.
Seketika dengan cepat aku menarik tanganku.
Lalu aku melihat dila apakah dia terbangun atau tidak.
"Huft untung masih tidur,bisa marah dia kalau tau,tapi aku kan gak sengaja"gumam ku dalam hati.
Lalu aku berbalik badan membelakangi dila kemudian aku tidur kembali.