Terlihat seorang gadis sedang membawa beberapa belanjaan berjalan terburu-buru hingga ia tak begitu fokus melihat depan.
Brukk
"Aww.. duh untung ga ada yang rusak belanjaannya" gumam gadis itu yang bisa didengar seseorang di depannya.
"Lain kali kalo jalan tuh lihat-lihat, untung gue yang lo tabrak kalo motor atau mobil mampus lo" ucap seorang cowo yang di tabrak gadis tadi.
"Iya iya maaf, gue buru-buru nih. Udah ya" jawab gadis tersebut lalu melangkah pergi.
"Eh enak aja lo main pergi, tanggung jawab dulu nih baju gue kotor gegara lo tabrak" ucap cowo tersebut seraya mencekal tangan si gadis tadi.
"Aduhh gue buru-buru nih, tanggung jawabnya lain kali ya, kalo ga gini aja mana hp lo?" ucap gadis itu.
"Buat apa, mau maling ya lo?" tuduh si cowo.
"Heh enak aja main tuduh, udah sini cepetan" ucap si gadis dengan kesal. Si cowo pun memberikan hp nya dan langsung di otak atik oleh si cewe, lalu beberapa saat kemudian di kembalikan hp tersebut.
"Udah gue tulis nomor gue, nanti chat atau call aja. Dah gue buru-buru" ucap si cewe lalu pergi dengan cepat meninggalkan si cowo yang menatap hp nya.
'Anata cantik' itu yang tertulis di layar hpnya beserta sebuah nomor, cowo itu pun terkekeh geli melihatnya.
"Lucu" batinnya.
*****
Di lain tempat gadis tadi telah sampai di rumah. Baru membuka pintu ia sudah di sambut dengan suara sang mama.
"Dari mana aja kamu lama banget" ucap sang mama sinis.
"Maaf ma, tadi Nata aja kendala di jalan" ucap gadis tersebut dengan menundukkan kepala.
"Jangan berbohong Anata Slaviora" ucap sang mama menaikkan nada bicaranya.
"Na-nata gak bohong ma" ucap gadis yang di ketahui namanya nata tersebut lirih.
"Alasan!"
Prakk
Gelas kaca yang di pegang sang mama pun mengenai pelipisnya. Darah merembes keluar dari luka tersebut, namun ia hanya mampu menahan ringisan kesakitan itu.
"Sana masuk kamar, jangan keluar sebelum besok pagi" ucap sang mama ketus.
"I-iya ma" ucap Nata dengan terbata dan langsung berjalan cepat menuju kamarnya.
Setelah sampai kamar ia pun mengunci pintunya dan meluruh ke lantai. Air matanya mengalir mengiringi darah yang masih keluar dari pelipisnya. Tak ada isakkan yang keluar dari mulutnya, hanya saja badannya sedikit bergetar ketakutan dan detak jantungnya yang berdebar cepat. Diam sambil menatap kosong, hingga suara dering telepon membuyarkan lamunannya.
Tringg~
"Nomor tak di kenal?" Gumamnya, lalu mengangkat panggilan tersebut.
"Woi lama amat angkatnya, mau kabur lo ya" ucap seseorang di seberang sana dengan keras membuat Nata reflek menjauhkan sedikit hp nya.
"Siapa?" Tanyanya.
"Siapa siapa, ini gue orang yang jadi korban tabrak lo tadi sore" ucap seorang cowo tadi.
"Oh sorry gatau, jadi kenapa?" Tanya Nata lagi
"Gue minta pertanggung jawaban lo"
"Gue gak ngehamilin lo"
"Bukan itu bangke" ucapnya kesal
"Iya iya, baperan amat lo. Gimana kalo gue traktir aja deh besok pulsek?" ucap Nata yang malas ribet.
"Hm oke deh, jam 4 ya di rm pelangi" ucap cowo tersebut lalu memutuskan panggilannya begitu saja tanpa mendengar jawaban dari Nata.
"Kampret tuh cowo" ucap Nata kesal.
Lalu Nata pun membersihkan lukanya dan segera menyelam ke alam mimpi mengistirahatkan fisik maupun batinnya.
Skip pagi
Nata bangun lebih pagi dari biasanya guna menghindari sang mama karena masih takut akan kejadian kemarin, bahkan ia tak sarapan.
Ia memutuskan berjalan kaki sambil menikmati udara pagi yang masih segar sambil mendengarkan lagu.
Tiba di sekolah, ternyata sudah cukup ramai. Nata pun bergegas masuk ke kelas, saat di perjalanan ia pun berpapasan dengan teman sekelasnya, lalu ia berjalan beriringan dengan temannya tersebut menuju kelas yang membuat beberapa presepsi muncul.
#Kelas XI TKJ 1
"Ehemm.. ciee Nata berangkat sama doi nih" ucap teman dekat Nata, Rayna Amerta nama lengkapnya.
"Apaan sih, gue sama dia tuh cuma temenan" ucap Nata mengelak.
"Temen tapi mesra ya, hm" ucap Rayna menggoda.
"Ish, udah deh" ucap Nata sedikit salting.
Tak lama setelah itu guru pun datang dan pembelajaran pun di mulai.
Kringgg kringgg
Bel istirahat berbunyi membuat sang guru mengakhiri pembelajaran. Semua murid berbondong pergi ke kantin untuk mengisi energi setelah di kuras untuk bepikir. Kecuali Nata yang tetap tinggal di kelas karena malas berdesakan dan juga menghemat uangnya untuk membeli novel.
"Nat, ayo ke kantin" ajak Rayna.
"Gak deh Ray, mager gue" ucapnya sambil menelungkupkan kepalanya.
"Ck, yaudah deh gue ke kantin dulu" ucap Rayna yang hanya di balas deheman oleh Nata.
Rayna pun bergegas ke kantin sebelum waktu istirahat semakin habis.
"Ta, gak ke kantin?" Ucap seseorang sambil menepuk pundak nata pelan.
"Udah gue bilang engga Ray, ish mager gue" ucap Nata sedikit kesal karena merasa di ganggu tanpa melihat siapa yang berbicara.
"Ray? Aku Vano loh" ucapnya.
Seketika Nata langsung menoleh ke Vano.
"Eh Ano, maaf ya aku ga tau hehe" ucap Nata canggung.
"Iya gapapa, yaudah aku nitip hp ya, mau ke kantin dulu. Mainin aja gapapa." ucap Vano sambil meletakkan hp nya di depan Nata.
"Iya Ano" ucap Nata dengan senyum tipis.
Vano pun melangkah keluar meninggalkan Nata sendiri yang kemudian memainkan hp Vano.
10 menit kemudian..
"Wihh hp siapa tuh" ucap Rayna yang tiba-tiba sudah duduk di samping Nata, membuat Nata terkejut.
"Eh ngangetin aja lo kayak setan" ucap Nata kesal dengan teman sengkleknya itu.
"Sialan, cantik kek gini di samain sama setan" ucap Rayna dengan muka cemberut yang membuat Nata tertawa ringan.
"Heh pertanyaan gue belum lo jawab" lanjutnya.
"Oh ini, hp nya Vano" jawab Nata dengan santai.
"Oh hp nya doi" ucap Rayna sambil mengganggukan kepalanya.
"Mulut lo doi doi apaan, ga ada" ucap Nata sewot.
"Iya dah yang ga mau ngaku" ucap Rayna seraya tertawa ringan.
Tak lama kemudian yang menjadi bahan pembicaraan pun datang.
"Ta, mana hp aku" ucap Vano.
"Ini, maaf ya tadi gw buka dikit hehe" ucap Nata.
"Iya gapapa, nih" ucap Vano sambil menyodorkan minum dan roti.
"Eh apa nih? Aku kan ga nitip" tanya Nata menatap Vano.
"Udah gapapa, makan aja. Tadi kan kamu belum makan" ucap vano di akhiri senyuman dan belalu ke bangkunya.
"Ekhm.. yang katanya temenan tapi perhatiannya melebihi pacaran" ucap Rayna sambil menyenggol Nata.
"Apaan sih Ray" ucap Nata berusaha mengabaikan perkataan Rayna.
"Mana ngomongnya aku-kamuan lagi" ucap Rayna terus menggoda temannya itu.
"Ish udah lah, jangan godain gue nanti kalo gue baper beneran gimana. Dahlah diem bentar lagi masuk" ucap Nata pada Rayna.
"Gapapa lah, nanti kalo jadian jangan lupa kasih gue pj ahahaha" ucap Rayna makin menjadi yang kemudian di abaikan oleh Nata.
Istirahat telah usai, kini waktunya melanjutkan pelajaran yang tertunda. Semua fokus memperhatikan guru yang menerangkan walaupun ada beberapa yang asik dengan dunianya sendiri.
Hingga suara bel pulang pun terdengar menjadi tanda bahwa kegiatan belajar hari ini telah usai. Semua murid pun bersemangat untuk pulang ke rumah masing-masing.
•
•
•
Tbc ygy.