Romeo dan Juliet

Romeo dan Juliet

J.P. SUNU

4.7

Dua anak kecil ini dulunya bersahabat intim, di sebuah penitipan bayi, ketika masih sama-sama belajar merangkak. Para perawat meramalkan, kelak dua bayi lucu ini akan menjadi sepasang kekasih.

Namun, tak lama kemudian  terjadi sebuah peristiwa yang tak mungkin dipahami oleh siapa saja, telah merusak keintiman itu. Untuk selamanya.

Lima tahun kemudian.  

Romeo, seorang anak lelaki yang  bertubuh bulat di hampir semua bagian, masih menyimpan dendam.  Sementara Juliet,  anak perempuan  kerempeng yang wajah polosnya justru nampak mencurigakan, telah melupakan dan memaafkan, bahkan diam-diam berharap mereka bisa pacaran.

Pada suatu hari, tiba-tiba Romeo datang dengan sebuah tuduhan.

                “Apakah kau yang menyembunyikan bolaku?”

Juliet kaget, “Bola apa? Tidak ada bola di sini.”

                “Bola basket yang hilang empat tahun yang lalu, ketika aku sedang ganti popok.”

“Apaaa??? Bagaimana kau bisa menuduhku setega itu???”

“Tapi hanya ada kau saja ketika bola itu hilang.”

“Aku tidak menyembunyikan bolamu. Dan seandainya iya, bagaimana caranya?”

“Aku tidak mau tahu, aku hanya ingin kau mengembalikannya. Sekarang!!!”

Juliet kebingungan dan mulai ragu, apakah memang benar dia yang telah menyembunyikan bola milik mantan sahabat masa bayinya itu?

Tapi ia samar-samar ingat sesuatu, dulu sewaktu bayi, ia suka memasukkan  benda-benda ke dalam hidungnya.

Juliet lalu memasukkan jari telunjuknya ke lubang hidung sedalam-dalamnya, hingga matanya terbeliak-beliak.

“Hei, apa yang kau lakukan?” tanya Romeo panik.

“Mencari bola basketmu Sayang!”

Romeo semaput.