Tepat hari ini aku lulus dari SMP dengan nilai yang yahh,, terbilang baik enggak, jelek juga enggak. akhirnya aku mencoba mendaftar di salah satu SMA favorit di Kota waktu itu. Aku mengambil jurusan IPA disana dengan percaya dirinya, bersama teman satu bangku yang menemaniku selama 3 tahun di SMP. Bisa dibilang temanku ini adalah murid teladan yang memiliki nilai memuaskan. Dia pandai, tapi ada satu kelemahan dalam dirinya yakni dia kurang percaya diri dihadapan orang banyak. Tidak sesuai harapan, aku tidak diterima di sekolah itu alias nilaiku berada dibawah ambang batas penerimaan. Akhirnya aku mencari sekolah lain yang berada dibawah tingkat SMA favorit itu. Kini aku dan temanku berpisah, yahh bisa dibilang kecewa ya kecewa... tapi melihat temanku berada disana sepintas membuat hatiku sedikit senang. Waktu itu masih belum marak penggunaan Gadget, jadi aku dan temanku berpisah tanpa tahu nomor kontak ataupun hal yang bisa membuat kita bertemu lagi.
Saat memasuki bangku SMA di hari pertama aku bertemu temanku yang bernama daffi, dia tampak pesimis dan tidak punya semangat hidup waktu itu yahh kelihatannya di mataku ini jujur saja :v. Kami mulai berkenalan saat itu dan mulai mengobrol mengenai berbagai macam hal yang kurang penting. Sialnya dihari pertama itu adalah acara orientasi siswa dan kami tidak membawa apapun alias cuma modal badan. Semua kawan-kawan kami membawa berbagai macam pernak-pernik yang ditugaskan oleh kakak kelas. Ada yang membawa mahkota dari daun, nametag dan foto keluarga serta berbagai macam keperluan ospek lainnya. Disitulah kami pertama kali kompak terkena hukuman oleh kakak kelas alias senioritas pertama yang begitu menggelegar yang pernah aku alami sebelumnya. Yah walaupun aku nggak begitu takut karena dulu jagoan di SMP tetapi kawanku yang satu ini terlihat begitu ketakutan dan hampir menangis :v. Kami dibentak "Oi lu ngapain kesini hahh?? nggak bawa apa-apa lu?? udah berani lu hah??". ujar senior. Aku jawab "lahhh mana saya tau mas??". "hahh cuma gitu jawaban lu??, nantangin kita hah??". sontak nya dengan nada menantang. Aku jawab " Lahh itu situ yang nantang sini, kalau situ yang nantang yahhh terpaksa saya beli mas". jawabku setelah melihat kawanku daffi ini ketakutan. " Orang mana lu?? gue samperin rumah lu sekarang anj**" tantang dia. "Saya orang sini mas, kalo lu mau datang ke rumah jaraknya cuma 3 menit bawa aja semua temen-temen ospek lu ini yang katanya kuat". jawabku dengan percaya dirinya.
yahh sedikit bocoran kenapa aku tidak takut saat itu karena di rumahku sangat banyak kawan-kawanku yang bisa dibilang suka berkelahi dan kebanyakan dari mereka ikut seni bela diri. ditambah Keluargaku merupakan Mafia yang menguasai daerah itu. Bel pulang sekolah pun berbunyi, setelah aku tunggu di depan gerbang sekolah untuk mengantarkannya datang ke rumahku aku pun berjumpa dengan dia yang membentakku. "mana kawan-kawan lu braderr??, nggak ada nyali kah?". ejek diriku. Ternyata ehh ternyata dia adalah orang yang penakut saat sendiri berbeda dengan watak songongnya saat di dalam orientasi tadi. Bisa dilihat dari tampangnya saja dia lebih pendek dariku, style nya menunjukkan bahwa dia terlihat culun dengan kacamata bulat yang begitu polos. Gelak tawa menggelegar dalam hatiku setelah tahu semua itu.