Penghalang Masa Depan

Penghalang Masa Depan

Fanize

0

Di hari yang cerah, langit biru yang membentang luas. Burung-burung bertebangan dengan bebas. Pada jalanan yang mulai ramai, ada anak sma yang mengayuh sepedanya dengan semangat.

Dia berteriak dengan sangat kencang “Aku bisaaaaa......!!!!!!!!” setelah itu dia tersenyum lebar. Orang-orang disekitarnya mendengar teriakan tersebut, kemudian melihat ke arah anak sma itu dengan heran.

Anak sma itu kemudian menyadari tatapan itu, lalu segera mengayuh sepedanya lebih cepat, agar bisa menghindari tatapan orang-orang itu.

Sampai didepan gerbang sekolahnya dia masih terlihat gelisah, kemudian dia masuk dengan beberapa siswa yang lain. Saat memarkirkan sepedanya, dia menutup kepalanya dengan kedua telapak tangan.

“Kenapa aku tiba-tiba berteriak sekeras itu” dalam hatinya merasa malu dan gelisah.

‘Namaku adalah Riyan, seorang anak yang masih duduk dibangku sma kelas 3. Ini adalah kisah singkat mengenai misteri di kehidupanku’.

Bel berbunyi, tanda untuk masuk kelas.

Ibu guru wali kelas telah memasuki kelas “Selamat pagi anak-anak” salam dari Bu Guru.

“Pagi Bu” Jawab semua siswa.

“Hari ini ibu punya pengumuman penting” lanjut ibu guru tersebut.

“Apa itu?”

“Apakah bakal ada ujian di kemudian hari?”

“Apakah akan membahas piknik lagi? hehehe”

Suasana kelas menjadi ramai karena merespon perkataan ibu guru tersebut.

“Tolong diam dulu!!!” Kata ibu guru wali kelas dengan suara yang keras.

“Dikarenakan kalian sudah kelas 3 dan setengah tahun lagi akan lulus, maka akan ada beberapa ujian yang diadakan sekolah. Ujian itu nanti akan ada dua yakni tertulis dan praktek” Lanjut kata ibu guru wali kelas.

Suasana kelas menjadi agak ramai, karena para siswa saling berbisik-bisik.

Mengabaikan hal tersebut, ibu guru wali kelas melanjutkan pengumuman lagi.

“Dan yang kedua ibu hari ini membawa formulir mengenai bagaimana dan akan kemana kalian akan lulus nantinya” Lanjut kata ibu guru.

“Tentang masa depan kami bu?” tanya salah satu siswa.

“Benar formulir isian tentang masa depan kalian” jawab ibu guru.

“Riyan” Ibu guru memanggil.

“Iya bu?” jawab Riyan.

“Minta tolong bagikan formulir ini kepada teman-temanmu, Ketua kelas” Lanjut kata ibu guru.

“Baik, siap bu” setelah menjawab, Riyan langsung berdiri. Kemudian mengambil formulir tersebut.

“Masa depan yaa...???” Dalam hati Riyan sambil membagikan formulir tersebut ke teman-temannya.

‘Omong-omong, wali kelas ku bernama Bu Tiya. Seorang guru yang selalu memberiku dukungan dan dorongan untuk maju disaat aku masih duduk dibangku kelas 1’.

Beberapa saat kemudian Riyan selesai membagikan formulir ke semua teman kelas nya. Setelah itu Riyan duduk kembali.

“Baiklah, karena semua sudah dapat formulirnya. Tolong pikirkan baik-baik untuk mengisi formulir tersebut, formulir akan dikumpulkan minggu depan. Mengerti ???” Kata Bu Tiya.

“Mengerti bu” Jawab semua siswa.

“Oke, ibu pamit undur diri dulu. Karena jam pelajaran kalian sebentar lagi akan dimulai” Kata Bu Tiya, berdiri sembari membereskan barang bawaannya.

Kemudian berkata “Terimakasih, itu saja yang ibu sampai kan pagi ini. Sampai jumpa minggu depan”

“Sama-sama bu, terimakasih kembali” Jawab semua siswa.

Setelah Bu Tiya keluar kelas, terdengar suara bel berbunyi.

“ Tettt.... Tettt.... Tettt.... ”

Itu adalah tanda dimulai nya kegiatan belajar dan mengajar.

Suasana sekolah jadi tenang dan damai setelah bel sekolah berbunyi. Para guru pun masuk ke kelasnya masing – masing sesuai jadwal, untuk memulai pembelajaran.