Pembantu Idaman

Pembantu Idaman

Kenzo13

0

Bab 01. Gelantungan


Pukul 08:00 Pagi.... Saat ini Pak Heru sedang duduk disofa sambil melihat layar laptopnya.


Seperti biasa sebelum berangkat ke kantor, Pak Heru selalu meminta pembantunya untuk membuatkan kopi kesukaannya.


Beberapa saat kemudian, Bu Erna datang sambil membawa kopi kesukaannya Pak Heru.


" Ini Pak kopinya. " Ujar Bu Erna lalu meletakkan kopinya diatas meja. 


Pak Heru tak sengaja melihat payudaranya Bu Erna Bergelantungan saat meletakkan kopinya diatas meja.


Seketika Penisnya langsung terbangun, dan otaknya pun langsung kotor.


Pak Heru seorang pengusaha kaya raya, ia memiliki bisnis dibidang Properti. Usia Pak Heru 40 tahun.


Pak Heru memiliki seorang istri namanya Bu Mita, Usia istrinya 35 Tahun, beda 5 Tahun dengan Usianya.


Pak Heru juga memiliki seorang anak, nama anaknya Andra. Usia anaknya masih 15 Tahun. Namun anak Pak Heru ikut dengan neneknya, karena tidak betah tinggal bersamanya.


Setelah membuatkan Kopi, Bu Erna kembali lagi ke belakang, karena masih banyak pekerjaan yang harus ia kerjakan.


Namun baru beberapa langkah Bu Erna pergi, Pak Heru kembali memanggilnya.


" Bi, ibu sudah berangkat belum ? " Tanya Pak Heru sembari memastikan.


" Sudah Pak, tadi pagi-pagi sekali Ibu sudah berangkat. " Jawab Bu Erna sopan.


Mendengar itu perasaanya sangat lega, karena otaknya Pak Heru sudah mulai konslet. Karena Pak Heru masih memikirkan yang Bergelantungan.


" Ya sudah kalau begitu. " Sahut Pak Heru merasa lega.


Istri Pak Heru bekerja disalah satu perusahaan ternama, yang bergerak dibidang Chemical.


Istri Pak Heru menjabat sebagai Asisten direktur. Sudah beberapa kali Pak Heru meminta istrinya untuk berhenti bekerja, namun istrinya tidak mau mendengarkannya.


Pak Heru sudah beberapa kali mengajak istrinya untuk mengelola perusahaannya. Namun istrinya tetap tidak mau mendengarkannya.


" Baik Pak kalau begitu saya izin mau lanjut bersih-bersih rumah dulu. " Kata Bu Erna.


" Silahkan. " Sahutnya.


Bu Erna seorang pembantu, dia sudah 1 tahun bekerja di rumahnya Pak Heru.


Sudah dua tahun Bu Erna menjanda, karena suaminya meninggal akibat kecelakaan.


Bu Erna memiliki seorang anak perempuan yang tak kalah cantik dengannya, Nama anaknya yaitu Yanti, usianya 15 tahun, Yanti juga ikut bekerja bersama Ibunya.


Karena memang ekonominya sulit, Bu Erna tidak mampu menyekolahkan anaknya hingga tamat, Yanti hanya lulus sampai smp saja.


" Bu aku mau bersih-bersih taman dulu ya, setelah itu baru bersih-bersih ruangan. " Kata Yanti anaknya Bu Erna.


" Ia nak. " Sahut Bu Erna sambil membereskan area dapur.


Setelah mendapatkan izin, Yanti langsung pergi ke depan untuk membersihkan taman dan halaman rumah. Sementara Bu Erna masih membersihkan peralatan dapur.


Saat ini, Pak Heru sudah tidak konsen lagi dengan pekerjaannya. Karena otaknya terus memikirkan sesuatu yang Bergelantungan, dan otaknya pun sudah mulai kotor.


Pak Heru sangat gila dalam bekerja, saking gilanya, dia jarang sekali libur, dan Pak Heru juga sudah jarang sekali berhubungan dengan istrinya. Karena memang Istrinya sangat sibuk dengan pekerjaannya, hingga mereka sibuk dengan urusannya masing-masing.


Pak Heru baru sadar, jika pembantunya itu memang sangat menggairahkan.


Sudah sangat lama Pak Heru tidak melakukan dengan istrinya. Dan Pak Heru pun sudah mulai terangsang, dan ingin mencobanya dengan pembantunya.


Karena pikirannya tidak tenang, Pak Heru memutuskan untuk pergi ke dapur menemui Bu Erna.


Sesampainya didapur, Pak Heru berdiri sambil melihat Bu Erna yang hanya mengenakan Daster kuning.


" Kenapa gua baru sadar, kalau pembantu gua ini sangat menggairahkan. " Ucapnya dalam hati.


Pak Heru terus melihat tubuh pembantunya dari jarak 5 meter.


Bu Erna belum menyadari kalau saat ini Pak Heru sedang memperhatikannya dari belakang.


Walaupun Usia Bu Erna sudah 35 tahun, Bu Erna masih terlihat sangat cantik. Bu Erna juga memiliki tubuh yang tinggi, kulitnya pun sangat putih.


Walaupun Bu Erna tidak pernah dandan. Namun Bu Erna masih terlihat cantik.


Bu Erna tidak pernah menggunakan Make up yang mahal, dia hanya memakai bedak saja, itupun hanya saat ada keperluan saja.


Beberapa saat kemudian, Bu Erna merasa seperti ada yang sedang mengawasinya.


Bu Erna lalu menoleh kebelakang.


Saat Bu Erna melihat kebelakang, Bu Erna sangat terkejut ketika melihat Juragannya sedang berdiri menatapnya.


" Eh Bapak. " Ujar Bu Erna sedikit kaget. Karena tidak biasanya Pak Heru bersikap seperti itu kepadanya.


" Yanti mana Bi ? " Tanya Pak Heru sambil celingukan mencari Yanti.


" Yanti lagi didepan Pak, dia lagi bersih-bersih Taman. " Jawab Bu Erna lalu menundukan kepalanya karena merasa canggung.


Mendengar Yanti sedang diluar. Pak Heru pun mulai merasakan tubuhnya seperti ada sedikit dorongan.


Tak tahu kenapa Pak Heru sangat penasaran dengan pembantunya.


Saat ini Perasaan Bu Erna sudah mulai tidak nyaman, karena tidak biasanya Pak Heru bersikap seperti ini terhadapnya, apalagi menanyakan soal anaknya.


Karena yang Bu Erna tahu, selama Bu Erna bekerja disini, Pak Heru sangat cuek sekali dengan anaknya.


Pak Heru sudah tidak tahan lagi menahan hasratnya, karena pikirannya terus terbayang-bayang sesuatu yang Bergelantungan.


Pak Heru kembali bicara.


" Bi tiba-tiba badan saya pegel-pegel nih, Tolong ya Bi pijitin badan saya. " Kata Pak Heru yang mulai melancarkan serangannya.


Bu Erna sangat kaget ketika mendengar Majikannya ingin di pijat. Karena tidak biasanya Pak Heru memintanya untuk memijat tubuhnya.


Saat ini Bu Erna sangat bingung, ingin sekali ia menolaknya, karena Bu Erna merasa hal ini sangat tidak sopan untuk dilakukannya, apalagi saat ini dirumah hanya ada dia dan anaknya.


" Bi kok bengong ? " Tanya Pak Heru karena melihat Bu Erna tidak meresponnya.


" Ma_maaf Pak, bukannya saya tidak mau, tapi menurut saya, ini kurang sopan, apalagi Ibu sedang tidak ada dirumah. " Jawab Bu Erna dengan perasaan campur aduk.


" Masa nggak sopan, kan kita nggak ngapa-ngapain. " Sahut Pak Heru yang terus berusaha membujuk Bu Erna, agar Bu Erna bisa menuruti keinginannya.


" Ta_tapi Pak...." Belum selesai Bu Erna mengatakannya, Pak Heru kembali berkata.


" Bibi kerja sama saya, jadi Bibi harus ikuti semua perintah saya. " Ujar Pak Heru sedikit dingin, karena Pak Heru tidak suka di bantah.


Mendengar Pak Heru berkata seperti itu, Bu Erna tidak bisa berkutik, karena apa yang Pak Heru katakan memang benar.


Dengan terpaksa Bu Erna menuruti keinginan majikannya.


" Ba_baik Pak. " Ujar Bu Erna sangat gugup, karena Bu Erna sangat takut.


Mendengar itu Pak Heru merasa sangat senang, karena sebentar lagi dia akan memulai rencananya.


" Ya sudah sekarang juga Bibi mandi dulu ya, karena saya tidak mau mencium sesuatu yang kurang sedap. " Kata Pak Heru.


Mendengar itu Bu Erna semakin merasa heran, karena menurutnya hal ini sangat tidak masuk akal.


Bu Erna kembali bicara.


" Ta_tapi Pak, saya sudah mandi tadi pas sholat subuh. " Ujar Bu Erna dengan perasaan campur aduk.


" Ya udah Bibi mandi lagi aja, karena Bibi dari tadi sudah bekerja, pastinya sudah mengeluarkan keringat kan " Sahut Pak Heru yang mulai tidak sabar ingin secepatnya menikmati tubuh pembantunya.


" Ba_baik Pak kalau begitu saya izin pamit mau ke kamar saya dulu. " Ujar Bu Erna lalu menundukan kepalanya.


" Ya sudah, kalau kamu sudah selesai mandi, kamu bisa langsung ke kamar saya. " Kata Pak Heru dengan tatapan liarnya.


" Ba_baik Pak. " Jawab Bu Erna patuh.


Bu Erna langsung pergi ke kamarnya. Sedangkan Pak Heru pergi ke kamarnya untuk bersiap-siap.


Sesampainya di dalam kamar, Bu Erna langsung pergi kekamar mandi, untuk membersihkan tubuhnya. Sedangkan Pak Heru sedang berganti pakaian di dalam kamarnya.


Saat ini Pak Heru hanya mengenakan celana kolor saja, Pak Heru terpaksa menunda pekerjaannya hingga misinya selesai.