Disebuah desa hiduplah seorang pria remaja, ia bernama dedi, ia berusia 19 tahun keseharian sebagai buruh upah di perdesaan ia remaja yg ramah, rajin baik hati dan juga pemalu, akan tetapi dia masih banyak belum mengetahui arti kehidupan dia anak yang masih polos, setiap sore menjelang magrib ia sering duduk didepan rumah nya, melihat awan. Ia merasa ingin hidup seperti seekor burung bisa terbang kemana ia mau setiap hari ia terus menerus begitu, dia juga merasa sering kesepian, sebab dia tidak punya banyak teman, dan teman nya didesa hanyalah beberapa orang saja, sebab orang seumuran dia tidak mau berteman dengan nya, dikernakan ia orang susah. Pada suatu hari teman nya pergi bekerja sebagai nelayan tinggal lah ia sendiri didesa sebab ia bekerja membatu orang tua nya sebagai buruh panen kelapa, kadang kalau tidak ada upahan memanen kelapa ia pergi melaut mencari kerang, upah yg ia dapat pun tidak seberapa banyak, sewaktu waktu pun uang nya dipakai untuk kebutuhan keluarga nya, dedi adalah anak yang baik, namun sayang, orang lain tidak mau berteman dengan nya, kerna keterbatasan ekonomi yang ia alami, jika malam menjelang ia pun menyendiri di depan rumah nya sambil merenungi nasib nya, jika sudah larut malam ia pun tidur, begitulah keseharian nya. Pada suatu hari ia melihat anak anak didesa nya pergi beramai-ramai bermain dengan motor mereka, tetapi apalah daya, dedi hanya bisa melihat mereka saja. Kadang kala ia pun merenungi hidup nya sambil bertanya tanya pada dirinya sendiri mengapa aku begini? Dengan rasa bersedih. sejak lama ia hidup hanya terus menerus itu yang ia alami, sedih, sepi, itulah yang ia rasakan. Suatu hari dedi ditawarin kerja di kota sama sodara nya, ia pun merasa sangat senang dan gembira karena ia pikir akan mendapat teman yang banyak di kota, dedi pun berangkat dari desa nya pergi ke kota, keesokan harinya ia pun kerja dikota sebagai buruh pabrik, ia merasa sangat senang dan gembira sebab ia mengira akan dapat banyak kawan, ternyata ia salah semua berawal di sini,
Ketiak hari pertama ia kerja ia ditanya sama mandor pabrik.
Mandor:sebelum ini apa kerja mu?
Dedi :saya bekerja sebagai buruh tani dan nelayan pak.
Mandor:baiklah mulai hari ini kamu saya Terima kerja disini.
Dedi pun mulai pekerjaan nya, ia pun mengamati sekeliling nya sambil bekerja
Tak berapa lama ia disapa sama orang lama pabrik. Nama nya hendro, dan itulah teman pertamanya, hendro pun menyapa nya Hendro 🗣️Hai siapa nama mu? Dedi pun menjawab:nama ku dedi, aku anak baru. Hendro🗣️ oh aku hendro, mereka pun kembali melanjutkan pekerjaan mereka. Bel makan siang pun berbunyi, mereka pun segera makan dan dedi pun makan bersama mereka, dedi pun makan sambil tertunduk malu- malu melihat sekeliling nya, dedi orang nya pemalu, stelah selesai makan mereka pun istirahat sejenak, dedi pun pergi istirahat sambil mengamati sekitar nya, waktu pun berlalu mereka pun kembali bekerja, sore pun tiba mereka pun pulang dari pabrik, dedi pun pulang bersama saudara nya ia tinggal dirumah saudara nya, dedi pun mengira akan mendapatkan teman ternyata ia salah semua diharapkan nya tidak seperti kenyataan.setelah sampai rumah dedi pun langsung mandi sore, selesai mandi ia pun duduk didepan rumah melihat sekeliling nya, dan sambil menunggu magrib. Dedi pun melihat orang orang yang sedang lewat dijalan, dan berharap agar dapat teman, waktu pun berlalu malam pun tiba, dedi pun masuk kerumah untuk tidur,