Perkenalkan namaku Tino,
Aku dikenalkan dengan seorang wanita cantik bernama Novi, oleh temanku saat itu, Dia anak pertama dari empat bersaudara, ketiga saudaranya ada di asrama, setelah aku dan dia kenal dan rasanya hati ini nyaman sekali saat ngobrol akhirnya aku dan dia menjalin hubungan.
Setelah beberapa lama pacaran sama dia dan akhirnya perkenalan dengan keluarganya terutama dengan ibu dan adiknya saat perkenalan itu baru ketemu dengan ibu dan adik perempuannya.
Ibu dan adiknya sama cantiknya dengan pacarku, setelah sekian lama dan akhirnya aku dan dia menikah sekitar tahun 2008
Setelah menikah aku dan istriku tidak langsung pindah karena tidak diperbolehkan sama ibu mertuaku, aku dan istriku disuruh tinggal 1 rumah dengan mertuaku, karena rumahnya cukup besar.
Tinggal 1 rumah dengan mertuaku rasa - rasanya canggung tapi lama kelamaan terbiasa
Pada suatu hari aku kepingin buang air, lalu aku keluar dari kamar dan menuju toilet yang berdekatan dengan kamar mandi dan dapur, sesampainya didepan toilet tiba - tiba ibu mertuaku keluar dari kamar mandi, betapa kagetnya diriku melihat ibu mertuaku keluar dari kamar mandi karena ternyata ibu mertuaku tidak menutupi badannya dengan apapun alias telanjang bulat, sampai aku melongo dibuatnya.
"Eits. . Tino kirain tidak ada orang", ucap ibu mertuaku sambil menutupi pulau dan gunung kembarnya dengan tangan.
"Iya bu... kenapa ibu ko tidak pakai handuk? Jawabku sambil memalingkan wajahku.
Iya ibu lupa tadi pas habis masak langsung masuk kamar mandi karena rumah sepi jadi ibu langsung masuk saja tanpa pakaian dan juga handuk.
Lalu ibu mertuaku jalan cepat menuju kamarnya yang tidak jauh dari kamar mandi, lalu aku masuk ke toilet, didalam toilet aku terbayang dengan kejadian barusan yang aku alami, walaupun umur sudah diatas 40 tahun tapi bodynya masih aduhai bersih, putih, dan yang paling terngiang adalah pulaunya itu tidak ada tumbuhan bersih banget, tapi akh...itu kan ibu dari istriku pikiran ku kacau.
Hari demi hari berlalu dan aku masih tinggal disitu bersama istri dan keluarganya, saat itu jam 5 sore aku sudah sampai rumah biasanya pulang kerja selalu malam.
Seperti biasa pulang kerja aku langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, dan kejadian beberapa Minggu yang lalu terulang lagi.
"Eits....Tino kamu sudah pulang? Kata ibu mertuaku seperti biasa sambil menutupi pulau dan gunung kembarnya.
"I...iya bu" jawabku gugup sambil memalingkan wajah.
"Maaf tino ibu lupa lagi" kata ibu mertuaku sambil setengah berlari menuju kamarnya.
Memang rumah ibu mertuaku sepi jika sore karena semua pada kerja dan pulang malam, hanya ibu mertuaku saja yg selalu dirumah.
Setelah membersihkan diri aku masuk ke kamar, pikiranku berkecamuk apa ini kebetulan atau memang seperti itu? Akh... sudahlah mungkin hanya kebetulan saja.
Suatu hari kejadian terulang lagi, tapi kali ini agak berbeda, jika sebelumnya lihat pas keluar namun kali ini ibu mertuaku mandi tanpa menutup pintu, begitu aku melihatnya ups...aku kaget sejenak aku memandang tapi langsung berbalik keluar ke depan duduk di teras sambil memainkan HP.
Lalu ibu mertuaku menghampiri ku dan bertanya
"Eh...tino kamu sudah pulang tumben sore lagi" ucap ibu mertuaku
"Iya bu, lagi cepet bu kerjaan dan jalanan juga lancar" jawabku
"Tadi pas ibu mandi sepertinya ada yg berdiri didekat pintu itu kamu bukan? Kata ibu mertuaku
Ups... dalam hatiku waduh ketahuan ini, aku jawab saja dengan polos i...iya bu, kenapa bu?
"Oh.... tidak apa kalau itu kamu, maaf tadi ibu tidak tutup pintu karena ibu takut ada setan, ya sudah ibu masuk dulu" ucap ibu mertuaku sambil masuk ke dalam kamar
"Iya bu" jawabku singkat
Pikiran ku kembali berkecamuk, ini godaan atau apa ini,
Betapa indah tubuhnya.
Karena terlalu sering memergoki ibu mertuaku seperti itu akhirnya terbiasa dan tidak canggung lagi.
Suatu hari kembali memergoki ibu mertuaku tanpa busana dan kali ini aku tidak memalingkan wajahku
"Eits .... Tino" kata ibu mertuaku seperti biasa sambil menutupi pulau dan gunung kembarnya.
"Iya bu" kuberanikan diri untuk menggodanya, lalu aku bertanya
"ibu rahasianya apa sih, umur sudah diatas 40 tapi body ibu seperti ABG? Ucapku
"Akh... Tino kamu bisa saja" ucap ibu mertuaku, karena pujian dariku rupanya lupa tangan yang menutupi pulaunya terangkat
"Iya bener bu tuh pulau ibu indah sekali dipandang" ucapku
"Ups...lupa tangan ibu ngangkat, tapi apa benar katamu itu no? Jawab ibu mertuaku
"Ya benar tah bu masa aku bohong" kataku untuk memuji dia biar tambah melayang
"Ya sudah ibu mau kekamar dulu" ucapnya seperti biasa sambil setengah berlari menuju kamarnya
"Iya bu" jawabku singkat
Lalu aku mandi, setelah selesai mandi aku menuju ke kamarku dari kamar mandi ke kamarku melewati kamar ibu mertuaku yang saat itu terbuka sedikit.
Ketika aku lewat tiba-tiba ibu mertuaku memanggil
"Tino...." Ibu mertuaku memanggil ku
"Iya bu" jawabku singkat
"Kesini sebentar" ucap ibu mertuaku
"Iya bu tunggu aku pakai baju dulu" kataku
"Tidak usah tino" kata ibu mertuaku
Dan akhirnya aku menuruti perkataannya, sesampainya didalam kamar ibu mertuaku aku bingung dalam hatiku bertanya kenapa ibu belum pakai baju cuma pakai handuk saja tapi akh sudahlah, lalu aku tanya ke ibu mertuaku
"Ada apa bu? Tanyaku pada ibu mertuaku
"Ibu mau tanya tadi kamu bilang punya ibu masih cakep, cakep mana sama punya Novi? Ucap ibu mertuaku, Novi adalah nama istriku
"Ya sama sih cuma punya ibu itu tidak ada tumbuhan tapi punya novi ada tumbuhan jadi punya ibu kelihatan lebih jelas menggoda" kataku sampai lupa keceplosan.
"Akh...masa sih kamu ini bisa saja menyanjung ibu" ucap ibu mertuaku
"Iya bener bu" jawabku singkat
"Kamu mau coba mampir kepulau ibu? Ucap ibu mertuaku
Setengah kaget aku, dalam hatiku bertanya maksudnya apa? Akhirnya aku beranikan diri untuk balik tanya
"Maksud ibu? Tanyaku pada ibu mertuaku
"Akh...kamu ini pura - pura saja sudahlah kalau mau mumpung masih ada waktu nanti keburu mereka pada pulang kerja" ucap ibu mertuaku, Lalu ibu mertuaku membuka handuk dan menghempaskan tubuhnya ke atas kasur dan berkata kunci pintunya no, aku pun menurut.
Setelah ku kunci pintunya aku berdiri didekat ranjang sambil memandangi tubuh ibu mertuaku yang indah.
"Tino..." Ibu mertuaku mengagetkan ku
"I...iya bu" jawabku
"Ayo buruan nanti mereka pulang" terang ibu mertuaku
Lalu aku langsung merebahkan tubuhku disampingnya dan kucumbui ibu mertuaku aku lumat gunung kembarnya aku cium tengkuk lehernya biarpun sudah tua tapi ternyata gairahnya masih membara,
Setelah main di gunung kembarnya lalu aku turun main ke pulaunya, pulau yg bersih putih tanpa tumbuhan, senang rasanya main di pulau itu.
Ibu mertuaku sangat menikmati permainanku, mendesah dan terus..bergelinjang
"Ough.....tino, enak sekali rasanya" bisik ibu mertuaku
Maklum lah mungkin permainanku dengan bapak mertuaku beda
"Iya bu punya ibu juga bikin aku bersemangat bu" ucapku
"Ough....ayo tino tancapkan tombak tumpulmu ke pulau ibu" ucap ibu mertuaku
"Ee..iya bu" dalam hatiku bertanya ko buru - buru banget yah? Tapi akh sudahlah mungkin takut ketahuan kare sebentar lagi mereka pada pulang dan akhirnya kuhujatkan pusakaku ke pulau ibu mertuaku, bless...... gampang masuknya mungkin karena sudah melahirkan 4 anak
"Ough... Tino besar sekali tombak tumpulmu" ucap ibu mertuaku
"Ah...masa sih bu? Tanyaku, padahal gampang masuknya tapi kenapa dibilang besar dalam hatiku.
"Iya beda dengan bapak kecil, maklum orang gendut memang biasanya punya pusaka kecil" kata ibu mertuaku
"Oh...gitu" ucapku sambil aku goyang maju mundur dan ibu mertuaku semakin menggila goyangannya
"Oughhhh ....tino Oughhhh.. Yeah.....akh...." Desah ibu mertuaku
Kupercepat gerakanku, tiba - tiba
Ibu mertuaku mendekap ku dengan erat dan akh....... Cairan keluar dari dalam pulau
"Bu...ibu sudah keluar? kataku
"Sudah tino rasanya nikmat sekali tino, kamu sudah belum? Ibu mertuaku bertanya
"Belum bu" jawabku
"Apa karena punya ibu sudah longgar jadi kamu belum? Tanya Ibu mertuaku
"Ah..engga juga bu, aku memang kalau main senang yg lama bu" ucapku
"Oh... ya sudah kamu mau dikeluarin tidak? kalu mau ibu hisap" tanya ibu mertuaku
"Ya mau bu tapi tidak usah di hisap aku mau membanjiri pulau ibu boleh tidak bu? Jawabku
"Oh... tentu tino silahkan lakukan sesukamu tapi ingat cepetan" ucap ibu mertuaku
"Oh..iya bu" jawabku singkat, lalu kugoyang lagi dengan cepat aku tunggingin aku tembus dari belakang aku balik lagi dari depan dan aku rapatkan pahanya ku goyang dengan cepat dan akh.....
"Tino....aku keluar lagi, kamu sudah belum? Ucap ibu mertuaku
"Belum bu sebentar lagi nih udah berasa bu" jawabku
"Ough....tino...." Desah Ibu mertuaku sambil menarik sprei dan akh....
"Bu maaf yah aku semburkan di dalam" ucapku
"Ga papa tino ga papa" jawab ibu mertuaku
Kami berdua terkulai lemas ha....h
"Biarpun sudah tua tapi ibu hebat" kataku
"Oh...ya apa kamu mau lagi tino? Tanya ibu mertuaku
"Yoi pastinya bu" ucapku
"Tapi tidak sekarang yah Tino" jawab ibu mertuaku kalau sekarang tidak ada waktu
"Iya bu" jawabku lalu aku bergegas kekamar mandi untuk membersihkan diri, lalu berganti pakaian dan duduk di teras rumah sambil menikmati secangkir kopi.