Kakak Sahabatku Pacar Rahasiaku

Kakak Sahabatku Pacar Rahasiaku

Nanzaa

5

  Sore ini Binar akan menginap di rumah Davira,ia sudah sampai di depan rumah sahabatnya itu lalu memarkirkan motor maticnya.

    Saat masuk rumah,ia disambut hangat oleh tante Fara,ibunya Vira.Itu adalah salah satu alasan yang membuat ia sangat betah disana.

   Saat malam hari,mereka sudah selesai belajar bersama.Seperti biasa mereka akan melakukan kegiatan rutin yang pasti akan mereka lakukan saat Binar menginap di sana yaitu 'nonton drakor'.Sesibuk apapun mereka pasti akan sempatkan nonton karena menurut mereka itu adalah cara yang ampuh untuk mengembalikan semangat hidup mereka.

    Saat tengah malam Binar merasa haus,lalu ia keluar menuju dapur untuk minum.

   Saat melewati ruang tengah,ia melihat sang idola tengah duduk manis sambil nonton tv seorang diri.Dafin adalah cowok yang Binar idolakan semenjak SMP.Dan ketika masuk SMA dia memiliki sahabat yang ternyata adalah adik dari sang idola.

   Ia sangat gugup,padahal hanya lewat saja.Namun ia mencoba agar terlihat biasa saja.

  Glek..glek..glek

Satu gelas air habis ia tenggak karena merasa sangat haus.Namun tiba tiba ia merasa ada yang mengikutinya dari belakang.Dan benar saja,saat ia menoleh ke belakang ternyata sang idola tengah berdiri persis di belakangnya sambil melipat kedua tangannya dan menatap ke arahnya.Tatapan yang sangat sulit ia artikan.

Deg !

Jantungnya seakan meloncat keluar dari tempatnya.Sungguh indah pemandangan di depannya itu.Sangat jarang dan langka,seorang cowok berkulit putih bersih dengan tubuh atletis,rambut yang sedikit acak malah menambah ketampanannya itu berada di depannya.Ia mencoba tersenyum padanya sambil menetralkan detak jantungnya yang tidak terkontrol itu.

  "Hai,mas Dafin ngapain disitu,emang lagi nyari apa ya?" Pertanyaan itu keluar begitu saja saking gugupnya dia sampai tak bisa berpikir.

  "Hai juga,aku lagi nyariin kamu nih" jawab Dafin santai tapi tidak dengan Binar.Matanya membulat sempurna saat mendengar jawaban Dafin seolah tak percaya dengan apa yang ia dengar.

    "Ohh..hah?? A-aku?" Tanya Binar lagi sambil menunjuk dirinya.

    "Iya kamu,emangnya ada orang lain selain kita disini?" Jawab Dafin lagi sambil terkekeh.

  "Ah..iya benar sekali.Eh tapi tunggu dulu,ngapain mas Dafin nyariin aku?"

   "Ada sesuatu yang mau aku tanyakan"

   "Oh,apa itu?"

   "Kamu ternyata diam diam suka nyuri pandang ke arahku,kenapa? Apa kamu naksir hm?"

  Pertanyaan itu sontak membuat Binar kaget.Darimana dia tahu kalau Binar sering mencuri pandang.

   "Ehh..itu..anu..apa....ehh" jawab Binar gelagapan.Ia tidak tahu harus menjawab apa karena jujur saja ia merasa sangat gugup yang membuat otaknya ngeblank dan tidak bisa berpikir banyak.

  "Apa?" Tanya Dafin lagi sambil mendekatkan wajahnya membuat Binar jadi salah tingkah.Ia tidak bisa menolak pesona Dafin.

     "Ya,memang naksir...ehh udah lama malah" kata Binar jujur tapi ia malah merutuki dirinya sendiri kenapa ia sampai keceplosan begitu.

  "Benarkah?"

  "Be-benar..tapi,bagaimana mas Dafin bisa tahu?"

  "Kamu ini lucu sekali ya.. Tentu saja aku tahu,meskipun kamu liatin aku dari belakang kan aku bisa liat kamu dari banyaknya kaca yang ada di rumah ini.Dan itu terjadi nggak cuman sekali" Kata Dafin sambil terkekeh.

  Sedangkan Binar merasa sangat malu,karena memang tante Fara sangat hobi memajang hiasan dari kaca yang malah membuat aksinya ketahuan.

 "Be-benarkah? Aku tidak memperhatikan" kata Binar gugup.

    "Hmm...sebenarnya,aku juga naksir kamu..kamu itu cantik dan manis..lebih baik kita jadian aja.Kan sama sama suka,mau nggak?" Pertanyaan itu membuat Binar melongo,pasalnya ia sangat tidak menyangka bahwa cowok yang ada di depannya itu yang menyatakan perasaanya adalah idolanya sendiri.

   "Hah??" Kata Binar kaget namun seketika ia menutup mulutnya dengan telapak tangannya karena takut ada yang mendengarnya.

    "Mau nggak?" Tanya Dafin lagi sambil tersenyum menggoda.

    Binar tampak berpikir,ia takkan melewatkan kesempatan emas ini.Akhirnya ia mengangguk cepat takut Dafin akan berubah pikiran.

    "Beneran?" Tanya Dafin tak percaya.

   "Iya bener" kata Binar singkat,sebenarnya ia merasa sangat malu dan takut kalau ternyata Dafin hanya bercanda,matilah dia.

    "Yess..brati kita udah sah pacaran ya?"

  Binar hanya mengangguk.Ia tak sanggup berkata apapun saking senangnya.

  "Binaaar..kamu kemana sih,kok lama banget?!" Terdengar suara teriakan Vira membuat ia bergegas akan masuk ke dalam kamar.

   "Masuk sana,udah di cariin tuh" 

  "Ehh,tapi aku mau minta sesuatu boleh?"

  "Boleh dong"

  "Soal hubungan kita,jangan sampe ada yang tau dulu ya mas,soalnya aku nggak mau ntar mamaku tahu ntar nggak di bolehin nginep disini lagi"

  "Ohh tenang aja,aku nggak bakal kasih tau siapapun termasuk Vira"

  "Oke..makasih ya mas"

  "Bisa nggak sih panggilnya 'yank' aja?"

  "Hehe...iya yank"

   "Ya udah sana masuk kamar,selamat bobo ya cantik" kata kata Dafin  membuat Binar terbang melayang.Ia pun melambaikan tangan sebelum masuk ke dalam kamar.Dan Dafin memandangnya dengan tersenyum hingga Binar hilang di balik pintu kamar Vira.

   Saat di dalam kamar,Binar tak henti hentinya tersenyum.Ia tak menyangka seorang Dafin baru saja menembaknya,wajah tampan nan teduh itu masih tergambar jelas dalam ingatan Binar.

  "Kenapa sih senyam senyum gitu?" Tanya Vira merasa aneh dengan sikap sahabatnya itu.

   " Nggak papa kok,aku mau tidur dulu ya.." kata Binar sambil menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

  "Hah..kesambet apa kamu Bi,biasanya nyampe pagi nggak tidur" kata Vira lalu ia melanjutkan nonton drakor seorang diri.

   Namun,karena ia merasa ada yang aneh dengan Binar ia menaruh cemilan yang ia pegang lalu beranjak naik ke atas ranjang.Vira lalu mengguncang guncang badan Binar dengan keras.

    "Hei kamu bangun" kata Vira sambil memukul mukulkan bantalnya.Namun Binar tidak merespon.

Bug bug bug

    Vira kembali memukul mukulkan bantalnya.

     "Aku nyuruh kamu tidur disini tuh buat nemenin aku nonton,bukannya tidurrrr" kata Vira kesal.Merasa tak ada respon,akhirnya ia kembali menyelesaikan acara nontonnya seorang diri. 

   Binar tidak benar benar tidur,ia masih belum bisa memejamkan matanya.Ia juga tak memperdulikan Vira yang kesal dengannya.Karena wajah tampan sang idola yang membuatnya gemas itu tak bisa hilang dari bayangannya.

    Sebenarnya,Dafin merupakan salah satu alasan ia sangat suka menginap di rumah Vira. 

    Binar juga sangat betah disana karena Davira memiliki keluarga yang hangat serta memperlakukannya seperti anak mereka sendiri juga membuat ia nyaman.Apalagi setelah tahu sang idola adalah kakak dari Davira,ia sangat bersemangat untuk kesana karena siapa tahu ia akan berjumpa dengan crushnya itu,meskipun Dafin sering menginap di rumah temannya.Maka tak jarang,jika libur panjang tiba ia lebih memilih menginap di rumah Davira daripada berlibur ke tempat neneknya di luar kota.