Gabie berlari dikoridor gedung fakultasnya Dengan tergesa. Rambutnya berantakan, ikan rambut yang semula menguncir rambutnya dengan sempurna jatuh entah dimana . Tangan kanan nya menenteng Tote bag , sementara tangan kirinya memegang ponsel.Berkali-kali ia memeriksa jam , memastikan bahwa dia masih punya cukup waktu sebelum dosen masuk kelas.
Pandangan gabie berbinar ketika pintu kelas sudah terlihat. Dia mengatur napas sebelum menarik kenop pintu, kemudian melangkah masuk ke ruang kelas perkuliahan. Namun, langkahnya seketika terhenti ketika netranya menangkap kehadiran seseorang yang sedang berdiri di depan papan tulis.
" Keluar" kata orang itu.
Bahu gabie merosot lesu. Gadis itu tidak bisa menolak suruhan bernada sinis tersebut,sebab ia pasti akan terkena masalah yang lebih besar. " Baik pak,saya minta maaf ". Ucap gabie dengan lemas ,lalu balik badan dan keluar kelas.
****
"Hahaha, demi tukan gw hampir ketawa waktu liat ekspresi Lo."
Gabie berdecak sinis, lalu melayangkan toyoran di kepala Daniel _ temannya yg meledek gabie habis habisan setelah kejadian di mana gadis itu di usir dari kelas. " Kenapa, Lo nggak ngasih tau kalo yang masuk pak Arsen ?" . Desis gabie.
" Bro, gw aja kaget pas pak Arsen masuk kelas sambil menenteng laptop . Boro boro kepikiran ngabarin Lo, gw aja ketar-ketir takut tugas gw ketauan copy paste punya anak sebelah." Jelas Daniel kemudian, menyuapkan bakso kemulutnya . " Tapi kenapa pak Arsen galak banget dah, ke istri sendiri?" Imbuh Daniel menatap gabie .
Gabie membuang napas berat . " Dia bahkan nggak mengakui gw sebagai istrinya ,Niel". Sahut gabie lalu tersenyum kecut." Dikampus di rumah nggak ada bedanya Dingin,Galak . Malah kalo lagi di rumah kehalalannya bertambah dua kali lipat . Gue lagi diem pun kena marah .
" Nafkah batin dia nggak terpenuhi kali." Celetuk Daniel.
Detik berikutnya kepala Daniel kembali di toyor gabie , lebih keras. " Dasar mesum ."
" Ini bukan mesum gab. sesama cowok, gw tuh ngerti perasaan pak Arsen. Gimana pun juga dia itu pria dewasa yang punya nafsu". Tutur Daniel santai .
" Pertama Daniel, pikiran Lo mesum banget . Kedua hubungan gw dengan pak Arsen bukan layaknya suami dan istri pada umumnya. Dia nggak pernah nyentuh gw . Apalagi terang-terangan minta gwe memenuhi hasratnya . Asal Lo tau dia beneran secuek itu di rumah , gue kadang berasa hidup sendirian." Beber gabie. Kemudian meneguk minuman dingin rasa jeruk miliknya.
Daniel sontak, menaruh sendoknya, menghentikan kegiatan makan baksonya. Dia menatap gabie dengan raut yang sulit di artikan , membuat gabie penasaran apa yang membuat teman nya itu tengah pikirkan. Lalu beberapa dekit setelah nya dia berkata ." Jangan -jangan... Pak Arsen itu - gay ?.."
" Sinting." Hardik gabie, sambil memukul punggung Daniel dengan sangat keras. Untungnya dia di warung bakso ini tidak ada pengunjung lain selain mereka. Berdua , jadi gabie tidak perlu khawatir ada seseorang yang mendengar ucapan menyeleneh Daniel. " Nggak, mungkin lah Niel."
Daniel merapatkan duduknya pada gabie. " Bisa aja Gab." Bisik nya ." Kalau di pikir pikir dugaan gw masuk akal. Pak Arsen ganteng, kaya raya , meskipun sikap galaknya bikin muak. Tapi terlepas dari itu pak Arsen adalah cowok menyerempet sempurna . Terus dia punya Lo yang notabene istrinya. Tapi Lo nggak pernah di sentuh sama sekali? Aneh ".
Gabie memutar bola mata dengan malas, lalu mendorong lengan Daniel agar menjauh darinya. " Itu bukan gay, emang pak arsen enggak tertarik sama gue,makannya males nyentuh gue."
Daniel sontak tertawa." Bagus, sadar diri"
"Sialan Lo"!
Daniel lanjut menyantap baksonya ." Tapi, coba deh Lo sesekali godain pak Arsen siapa tau dia jadi memperlakukan Lo dengan baik. Kalau gitu kan nilai Lo di mata kuliahnya dia juga bisa aman.
Terus gua juga bisa sekalian panjat sosial dengan bilang gua sahabat baik Lo , siapa tau pak Arsen juga bakaln ngasih nilai A buah gua".
"Ngarep" tegas gabie.
" Emangnya Lo nggak mau gitu,jadi suami - istri beneran sama pak Arsen ? Tanya Daniel .
Gabie mengendikan baju." Gua males berurusan sama dia . Tiap ngomong pun jawabnya singkat singkat ,bukan tipe gua banget ".
" Peduli amat Lo tipe, yang penting dia itu suami Lo . Nggak mungkin kan Lo sama pak Arsen bersikap enggak acuh sampai tua? Kalau kaya gini terus , bisa bisanya pernikahan Lo malah berakhir di pengadilan alias cerai". Ujar Daniel .
Emangnya mau umur dua puluh tahun udah jadi janda?.
Gabie berGeming , entahdia masih bingung mau di bawa kemana pernikahan nya dengan arsenio caesar- dosen yang mengusirnya dari kelas tadi pagi. Ya , gabie di usir suami nya sendiri.
Pernikahan yang terjadi karena permintaan mendiang kake gabie dua bulan lalu itu belum mengalami kemajuan hingga saat ini . Baik gabie maupun Arsen,sama sama belum bergerak hatinya untuk menata pernikahan mereka. Jangankan menata hubungan, komunikasi mereka pun masih bisa di hitung jari.
Meskipun tinggal di rumah yang sama tapi jarak antara gabie dengan arsen terbentang sangat jauh. Arsen seolah membangun tembok yang sangat kokoh agar tidak bisa ditembus oleh gabie.
" Jangan terlalu abai sama pernikahan Lo, gab. Lo pikir bagaimana perasaan kake Lo kalau tau pernikahan cucunya berjalan kaya gini." Wejang Daniel." Kalau pak Arsen nggak mau gerak maka Lo yang harus gerak. Ingat gabie. Cewe itu nggak harus melulu nunggu cowok . Cewek juga bisa ngambil tindakan "
"Ah udahlah jangan bahas pernikahan gue,gue udah sangat kelas karena di usir dari kelas. Lo jangan nambah kekesalan gue dg bahas pak Arsen terus-terusan gua muak denger nama pak Arsen di sebut. " Tandas gabie.
" Ya_ tapi kan "
" Diem , Niel sebelum gw giling Lo jadi daging bakso"
*******
Pukul 10 malam gabie baru tiba di rumah setelah seharian menghabiskan waktu dengan Daniel . Untuk mengerjakan tugas . Namun entah kenapa pintu apartemen nya tidak bisa di terbuka. padahal pin yang gabie masukan sudah benar. Tp kenapa pintu tak kunjung terbuka.
Akhirnya mau tidak mau gabie menghubungi pak Arsen . Percobaan pertama gagal sebab telepon gabie tidak di angkat oleh Arsen . Belum menyerah gabie lantas menghubungi arsen . Akan tetapi telepon nya tak kunjung di angkat.
Gabie menghela napas panjang. Mencoba tetap tenang , biarpun kedua kakinya terasa lemas sebab dia tak tahan ingin buang air kecil . Gabie tak henti menghubungi arsen sambil menekan bel barangkali Arsen sedang tidak memegang ponsel.
"Kenapa?" Setelah belasan kali percobaan akhirnya telepon gabie di angkat Arsen .
" Pak maaf ini kenapa pintu apartemen nggak bisa buka ya? Pin nya juga salah terus padahal saya masukin nya benar kok" ucap gabie
" Saya ganti "
Gabie mengerjap " ganti pin-nya?
"Ya"
Gabie melotot." Kenapa di ganti pak ? Terus PINnya berapa ?
"Kamu kerjakan soal yang Minggu lalu saya berikan, itu jawabannya ".
" Soal yang mana pak? Bapa ngasih soal terlalu ban_?
Tuuttt,..
" Halo pak Arsen ? Gabie hampir melempar kan ponselnya ke lantai ketika menyadari bahwa Arsen memutus sambungan telepon sepihak ". Dasar dosen rese! Gue sumpahin hari Lo Senin terus.