Into The Dark Fantasy Novel

Into The Dark Fantasy Novel

Rizal Akbar

0


[Anda mati, anda akan kembali ke 15 menit lalu.


Waktu mundur: 59 ... 58 ... 57 ... 56 ....]


Notifikasi sistem itu sudah ratusan kali Takashi lihat. Bersama dengan langit yang merah pekat, dan angin yang berhembus membawa bau darah.


"Kapan mimpi buruk ini berakhir?"


Kematian adalah kutukan mimpi buruk yang menyiksa dirinya tiada akhir.


Setiap dia membuka matanya, hari berdarah yang sama terus dia ulang seolah itu adalah akhir cerita yang tak bisa dia ubah. Satu hal yang pasti, yaitu masa depan semua orang di garis dunia ini adalah kematian.


"Benar ... ini adalah neraka yang aku pilih!"


Di segala arah, bangunan-bangunan yang dulunya kokoh kini semuanya termakan oleh api hitam yang tak bisa padam oleh air hujan. Bahkan mungkin, air suci pun tak mampu memadamkannya.


Takashi berjalan di kota Asgad dengan mayat yang berserakan, memenuhi seluruh jalan dan setiap sudut tempat. Tumpukan mayat menjadi pemandangan yang selalu Dia lihat ketika mencari benda itu.


"Di mana ... Ada di mana?!"


Dia mencari pisau berharga miliknya yang sempat terjatuh di garis dunia ini untuk mengulang semuanya.


"Ah ... ternyata kau di sini, pisauku yang cantik."


Diantara mayat seorang wanita yang memeluk bayi di dadanya dengan erat, Takashi mengambil pisau miliknya yang berlumuran darah. Itu pemandangan yang membuat hati Takashi berteriak, walaupun tatapannya dipenuhi kekosongan.


"Baru 160 kematian, hanya tinggal 20.000 kematian lagi, untuk kembali ke awal dari semuanya!"


Takashi mencengkeram erat pisau yang mengkilap di tangannya dengan gemetar. Satu tusukan lagi, jantungnya akan hancur dan dunia akan pudar dari penglihatannya.


Jleb-!


[Anda mati, anda akan kembali ke 15 menit lalu.


Waktu mundur: 59 ... 58 ...57... 56 ....]


Ketika kesadarannya perlahan memudar, setiap detik kebencian menyelimuti pikirannya dengan kemarahan yang tak tertahankan.


Dia kembali hidup, lalu dia menusukkan pisaunya lagi.


[Anda mati, anda akan kembali ke 15 menit lalu.


Waktu mundur: 59 ... 58 ... 57... 56....]


Di reruntuhan gubuk kecil, Takashi mengusap lembut kepala mayat gadis kecil yang biasanya dia gendong sambil tertawa di pagi hari. Kemudian, dia memasangkan tangan dan kakinya yang terpisah dari tubuh gadis kecil itu.


Setelah itu, Takashi bunuh diri lagi.


[Anda mati, anda akan kembali ke 15 menit lalu.


Waktu mundur: 59 ... 58 ... 57 ... 56 ....]


"Sudah berapa kematian ya? Ah ... ternyata baru 5.179 kematian."


Di garis dunia ini, beberapa bangunan masih utuh walaupun semua orang telah mati, dan Takashi masuk ke dalam toko bunga untuk menemui seorang mayat gadis cantik yang wajahnya dipenuhi ketenangan. 


Aroma darah, aroma bunga, dan aroma roti yang gadis itu siapkan untuk seseorang. Dia mati ketika menunggu seseorang untuk datang, dengan harapan menyembuhkan kesepian yang dia rasakan. Ya, orang yang gadis tunggu itu adalah Takashi.


Gadis itu dulu pernah menyatakan perasaanya kepada Takashi, tapi Takashi bilang dia ingin berteman terlebih dahulu dengannya.


"Aku akan menyelamatkanmu!"


Takashi mengusap pipi gadis itu, lalu meletakkan bunga Lily di dadanya yang melambangkan kesucian, kepolosan, dan kemurnian.


Lalu ....


[Anda mati, anda akan kembali ke 15 menit lalu.


Waktu mundur: 59 ... 58 ... 57 ... 56 ....]


Dia melakukannya lagi dan lagi, melampaui batas kesabarannya untuk satu tujuan: kembali ke waktu yang dia percayai merupakan titik awal dari kehancuran.


Setiap tusukan itu mempertemukannya dengan keheningan menyeramkan yang menanti di ujung lorong waktu yang gelap.


[Anda mati, anda akan kembali ke 15 menit lalu.


Waktu mundur: 59 ... 58 ... 57 ... 56 ....]


"T-tunggu aku ...."


15.673 kematian telah terlewati. Tiap pengulangan itu menariknya lebih dalam ke dalam jurang kematian.


[Anda mati, anda akan kembali ke 15 menit lalu.


Waktu mundur: 59 ... 58 ... 57 ... 56 ....]


Lagi dan tanpa henti. Beribu teriakan, jeritan, dan tusukan terus menghancurkan jantungnya. Dia tak bisa berhenti.


[Anda mati, anda akan kembali ke 15 menit lalu.


Waktu mundur: 59 ... 58 ... 57 ... 56 ....]


Dia terjebak dalam lingkaran kematian.