waktu menunjukkan pukul 7:30AM. gadis itu baru bangun dari tidurnya, sudah menjadi kebiasaan setelah menunaikan ibadah ia tidur lagi. meskipun tahu itu tidak baik, mau bagaimana mana lagi kantuk menyerang matanya.
'enghh'
lenguhan keluar dari bibir seksinya. ya seksi,sebab setiap bangun tidur wajahnya terlihat membengkak.
bukannya langsung ke kamar mandi untuk membersihkan diri. langkah pertama yang ia lakukan setelah membuka mata adalah mencari benda pipih yang ia taruh di atas kepalanya.
mau tahu apa yang gadis itu perbuat di benda pipihnya?. melihat notif?, oh tentu tidak. tangannya dengan lincah membuka aplikasi berwarna oranye dengan huruf 'W' di tengahnya. apalagi kalau bukan membaca wattpad, ia melanjutkan bacaannya yang semalam.
cukup puas membaca. gadis itu iseng mengaktifkan data, dan BOOM!! notif dari aplikasi hijau berlogo telepon itu langsung bermunculan. sedikit bikin handphone nya lemot. maklum 'kentang' .
yang tadinya wajahnya terlihat biasa aja khas muka bantal, sekarang berubah masam. notif notif itu ternyata dari grub sekolah yang memberi tahu bahwa daring telah dimulai. malas sekali, kenapa tidak berangkat sekolah saja? gara-gara pandemi sekolah diliburkan atau lebih tepatnya belajar dari rumah.
"fuck!" umpatnya."ini kenapa pagi-pagi udah zoom sih, mana belum cuci muka" ia beranjak dari tidurnya sambil menggerutu.
kita panggil saja Eleena. Eleena De-Aera. nama yang cukup unik tapi terlihat aneh.
setelah selesai cuci muka, Eleena bergegas mengikuti zoom yang diadakan wali kelas.
"Eleena baru masuk kamu? dari mana saja?"
baru saja menampakkan dirinya, udah dapat pertanyaan beruntun dari Bu Fary.
"hehe" Eleena hanya menyengir.
"biasalah Bu, El kan kebo! baru bangun lah tu" sambar Almeta.
"udah, sekarang kita lanjut....." ucap Bu Fary.
kurang lebih 30 menit zoom baru selesai. Eleena bergegas ke dapur, cacing-cacing didalam perutnya sudah pada demo.
"Uma! oh Uma!" teriak Eleena sembari menuruni undakan tangga.
"Gak usah teriak El, ini rumah bukan hutan!" balas Uma yang berada di dapur.
"hehe maaf, Uma masak apa hari ini?" ucap Eleena sambil memeluk Uma dari belakang.
"ayam, Uma mau buang air besar. setelah mendidih jangan lupa dimatiin kompornya" Uma melenggang pergi.
"ay ay kapten" seru Eleena.
Eleena menyiapkan makanannya, dan memakan diruang makan sendirian. ayah dan kakaknya sudah pergi kerja dari pagi.
itulah keseharian Eleena saat pandemi berlangsung.
sebenarnya ia bosen, dirumah cuma gitu-gitu aja, tapi mau gimana lagi kan? mau keluar juga susah. nanti kena wabah, lebih baik diem, nurut sama emak.
semoga aja cepat selesai wabah ini, sungguh meresahkan. huh rasanya Eleena ingin pergi healing. stress dia lama-lama. kalau cewek lain ada cowok maybe enggak sih, lah dia? boro-boro punya cowok, kenal cowok aja kagak.
nasib emang dia harus mati bosen dirumah, sampai capek. mau rebahan model kek gimana lagi. semua udah dicoba Eleena semua. dari yang kaki diatas sampai kepala dibawah mah udah semua.
***
gak tau semoga kalian terhibur ya sama cerita ini, maaf penulisan masih acak-acakan. masih baru coba-coba hehe.
hargai cerita saya ya, jangan ngejudge. saran boleh kok.