Gistara ghasendra

Gistara ghasendra

Gistara ghasendra

0

Pernahkah kalian merasakan jatuh cinta yang sangat sangat membahagiakan?. Aku mengalaminya sekarang, aku jatuh cinta pada laki laki tampan di kampus. Dia tinggi, wajahnya tampan Juga rambutnya yang sedikit ikal itu membuat wajahnya terlihat manis. Aku belum tau namanya saat itu dan aku tidak punya banyak keberanian untuk pertanya langsung maupun lewat temannya. Hari itu, aku makan siang di kantin dan dia juga ada disana, menyendiri dengan buku yang selalu dia baca. Aku terus menatapnya karena dia berada tepat didepanku hanya terhalang beberapa meja saja.

Saat aku menatapnya, tanpa sadar dia juga menatapku. Betapa malunya aku saat dia mengetahui bahwa aku diam diam menatapnya.

"Gawat, bagaimana jika dia berpikir aku orang aneh?"aku mengalihkan pandanganku pada makanan yang belum aku habiskan.

"Hai geya" aku terkejut, dia tiba tiba berada di sampingku dan menyapaku dengan lembut.

"Kamu tau namaku?"

"Tentu saja aku tau, aku sering lihat kamu diam diam memperhatikan aku"dia tertawa kecil.

Dia tau ternyata, dia tau kalau aku sering memperhatikan nya diam diam, kacau!! Bagaimana bisa aku pergi ke kampus setelah kejadian memalukan ini?.

"Aku permisi dulu" aku beranjak lalu pergi meninggalkan kantin itu.

Dia hanya tertawa melihat mukaku yang memerah.

Pukul 3 sore, aku melihat dia berdiri di depan kelasku. Dia berdiri dengan buku yang di bacanya.

"Bisa gila aku, kenapa dia da disana?"

Aku keluar dari kelas dengan berpura pura tidak melihatnya tapi, tetap saja dia tau kalau aku sudah mengetahui keberadaannya.

"Jangan nyelonong aja, aku tau kamu lihat aku disini" ucapnya yang membuat langkahku berhenti.

"Ngapain kamu disini? Apa kamu sengaja ingin membuatku mati karena malu?"

"Jangan asal bicara, itu salah kamu"

"Apa aku salah kalau aku memperhatikan kamu diam diam dan aku kira kamu tidak akan tau, mau di taruh dimana mukaku kalau sudah begini"

"Ya di tempatnya lahh, emang mau di taruh dimana lagi?"

"Cih..aku mau pulang aja" aku sangat kesal sekaligus malu berhadapan dengannya.

"Kamu gak bisa pulang tanpa aku"dia tersenyum sembari menahan tanganku.

"Lepasin, aku bisa pulang sendiri"

"Emang punya uang?"

"Ada"aku mencari dompet di tas juga saku celanaku tapi tidak menemukannya 

"Lihat ini, tanpa aku, dompet kaju akan hilang"

"Kamu meninggalkannya di kantin tadi" lanjutnya 

"Oh.. okay thanks ya" aku mengambil dompet yang berada ditangannya dan hendak pergi tapi, dia kembali menahanku.

"Aku antar kamu pulang, ya?"

"Gak usah, aku bisa naik ojek"

"Sekalian aku mau ngomong sama kamu dan sebelum pulang, aku mau bawa kamu ke suatu tempat"

Aku mengangguk lalu mengikuti langkah kakinya menuju parkiran motor.

Dia membawaku cukup jauh dan tidak tau akan kemana tujuan kita sebenarnya.

"Kita mau kemana sih kok jauh banget?" Tanyaku tapi, karena angin cukup kencang dia susah untuk mendengar suaraku

"Kenapa? Kamu ngomong apa? Kamu takut aku culik ya?"

"Hah?"

Sudahlah... percakapan di motor memang melelahkan. Setelah jauh kita menyusuri jalan, kita sampai si sebuah danau yang indah.

"Ngapain kamu bawa aku kesini?"

"Jam segini tuh enah kalo nongkrong di danau, nanti malam baru kita pergi ke cafe"

"Iya kamu benar, danau sangat indah , aku gak tau kalo ada danau disini"

"Aku belum tau nama kamu tapi kamu udah nau nama aku" 

"Aku gistara, gistara ghasendra"

"Nama kamu bagus"

"Apa kamu tau arti nama kamu, geya?"

"Arti namaku adalah irama, bagaimana dengan kamu?"

"Aku suara yang indah, apa kamu tau? Suara yang indah tidak akan sempurna tanpa adanya irama begitupun aku kalau tidak ada kamu".

Dia berhasil membuatku tersipu malu dan mungkin sekarang wajahki sangat merah karena perkataannya itu.

"Apa maksud kamu? Kamu ngejek aku ya?" Dia hanya tersenyum lalu meraih tanganku dengan lembut.

"Aku gak ngejek kamu, aku cinta kamu"

"Hah?" Aku mematung mendengar ucapannya.

Flashback on

Sudut pandang gistara//

Hari itu aku masuk di sebuah perguruan tinggi di jakarta dan masuk fakultas seni. Aku gak punya banyak teman di kampus karena aku selalu sibuk sendiri dengan buku buku yang aku baca. Tapi, ada satu teman yang aku kenal. Setelah beberapa semester, aku melihat perempuan cantik sedang duduk di perpustakaan dengan buku ilmu hukum yang dia baca. Sepertinya dia dari fakultas hukum.

Aku terus memandangnya diam diam sampai pada akhirnya aku juga tau kalau dia juga selalu memandangku diam dia, apa dia suka aku?. Lalu, temanku memberitahu kalau namanya adalah geya, geya Anastasya.

Saat di kantin, tanpa sengaja mata kita saling bertemu, dia menunduk dan aku menghampirinya.

"Hai geya"

Flashback off

Jadi, dia juga memiliki perasaan yang sama? Apa ini mimpi?.

Gistara ghasendra, dia bukan hanya tampan tapi dia mampu mengambil hatiku dengan mudah.