6 Novel Cerita Medis, Baca Gratis - Cabaca

    Sejak pertama kali dilahirkan, Nira tidak pernah merasakan nyeri. Kelainan genetik yang menyebabkannya tak bisa merasakan nyeri (Congenital Insensitivity to Pain) membuat kedua orang tuanya mati-matian menjaganya. Namun, hidupnya berubah ketika sebuah kecelakaan menimpa keluarga kecilnya. Ayah dan ibunya meninggal, sedangkan dirinya mengalami luka yang sangat parah. Dalam masa perawatannya di rumah sakit, Nira bertemu dengan Vero. Seorang gadis yang terdiagnosa menderita kanker tulang dengan usia yang tak lagi panjang. Vero berpesan kepada ibunya, kelak ketika dirinya sudah meninggal, Vero ingin keluarganya menerima Nira seperti anaknya sendiri. Namun, takdir berkata lain...

“Yo, lo yakin pacaran sama gue?” “Kenapa emangnya?” “Gue positif HIV, Yo.” “Terus?” “Lo mungkin bakal nyesel.”   Jauhi virusnya, bukan orangnya. Demikian kata-kata yang sering Clover dengar. Namun, stigma masyarakat bahwa ODHA (Orang Dengan HIV AIDS) harus dihindari tidak bisa ia lepaskan. ODHA sudah telanjur dicap ‘nakal’ hingga harus dikucilkan. Satu-satunya hal yang ia syukuri dalam hidup adalah kehadiran Orion yang sama sekali tidak mempermasalahkan siapa dirinya. Clover kian gamang setelah Orion melamarnya. Haruskah ia berbagi kehidupan tak normal ini dengan Orion? Meski Orion tak keberatan, tapi Clover tidak tega melihat keluarga Orion harus ikut menderita. Sebab, melihat orang yang ia cintai dan keluarganya menderita tentu lebih sakit daripada virus yang menggerogoti tubuh Clover. ***

Perundungan yang pernah Azalea alami di masa sekolah menghancurkan kepercayaan dirinya. Azalea tidak mengerti mengapa ia mendapatkan penghakiman atas apa pun yang ia lakukan hanya karena badannya gemuk. Teman-temannya hanya bersikap baik padanya di saat-saat tertentu, dan itu tidak termasuk momen-momen ketika Roseanne merundungnya. Perlawanan yang pernah Azalea lakukan justru membuktikan kepadanya bahwa beauty privilege itu nyata. Dunia hanya berpihak pada mereka yang cantik. Azalea hanya punya Tristan dan Lily, dua sahabatnya, untuk menemaninya berpijak dengan kuat agar tidak diempas dunia yang kejam itu.Namun, saat Tristan menghancurkan hatinya, pijakan Azalea perlahan-lahan retak.Dengan hati penuh luka, Azalea memperjuangkan mimpinya untuk menjadi seorang psikiater. Ia berusaha bangkit meski rasa rendah diri terus saja menyelimutinya. Mimpi buruk yang selama ini mengusiknya mulai pudar ketika ia bertemu dengan Abian, seorang fotografer sekaligus pemilik kedai kopi di dekat kliniknya. Abian membawakannya kebahagiaan dan kesembuhan. Azalea dikelilingi harapan-harapan baru yang membuat pijakannya kembali kuat.Pada saat itulah, Tristan dan Roseanne justru kembali hadir di hidupnya dan mengacaukan segalanya. Tetapi, akankah Azalea hancur lagi?

Masa lalu yang menanamkan takut serta trauma pada diri Greta, membuatnya meninggalkan Indonesia dengan harapan kenangan buruk itu terhapuskan. Namun, nyatanya selama hampir lima belas tahun berlalu, ia tetap jalan di tempat. Saat mendengar sebuah percakapan mengganjal tentang donor mata itu, Greta tidak dapat tenang melewati hari-hari. Akhirnya, ia kembali ke Indonesia dan bertekad mencari kebenaran masa lalu untuk dapat menemukan penawar traumanya. Kembali bertemu dengan Alby, sahabatnya, serta Zhafran, dokter satu departemen yang juga memiliki masa lalu kelam, Greta memulai proses penyembuhan diri. Namun, lagi-lagi proses penyembuhan diri tak semudah yang Greta bayangkan. Niat ingin hidup tenang setelah tahu kebenaran itu, Greta justru membuka pintu penyiksaan tanpa sadar. Siapakah orang dibalik donor mata yang ia terima? Apakah kenyataan di balik tragedi masa lalu bisa menyembuhkan Greta? Atau justru membuat terjebak dalam trauma tak berkesudahan?

Work life  balance, sebuah prinsip hidup dambaan semua orang. Pekerjaan sukses, kisah cinta yang mulus, siapa yang tidak tergiur? Begitu pula dengan Kevin, perjuangannya menjadi dokter spesialis bedah adalah pencapaian status yang sangat prestisius baginya. Namun, hidup tak sebercanda itu. Kevin baru sadar beratnya kehidupan baru yang dijalani saat terbentur dengan posisinya sebagai kekasih seorang Mita. Gadis mandiri dan cerdas yang sudah dipacarinya setelah menyelesaikan isip, dan ditekadkan untuk menikah secepatnya. Kehidupan sebagai residen bedah di sebuah rumah sakit pendidikan daerah Bandung bukanlah hal yang mudah. Bahkan gadis tangguh dan penyabar seperti Mita saja bisa muak dengan berbagai alasan Kevin mengabaikan diri dan keluarga. Mampukah Kevin menyelaraskan nada-nada sumbang dari Mita dengan mempertahankan komitmennya sebagai residen bedah? Apa yang Kevin pilih? Gelar spesialis, sempurnanya kisah cinta atau keduanya?Cover by: @yayayelloe

“Ada pasien nyeri tenggorokan, tapi minta rawat inap. Dan uniknya lagi ga mau dipasang infus!”“Gue habis diomeli pasien gara-gara remote AC yang glow in the dark. Si pasien pas malem penyakit vertigonya bertambah berat gara-gara remot itu.” “Gue sama Tommy sama-sama laper, cuy. IGD rame parah. Kayak hujan badai ga berenti-berenti.”***Sebagai seorang dokter, kehidupan Hera tidak bisa dibilang biasa-biasa saja. Ada hal-hal di luar medis yang harus diperhatikannya, seperti masalah asuransi, masalah bunga untuk permintaan maaf, hingga masalah warisan dari pasien sekarat. Ironis, pekerjaannya bertambah menjadi mediator antara keluarga pasien dan pihak medis, sementara keluarga sendiri sedang di ambang krisis.Rumah sakit yang biasanya menjadi rumah kedua tidak terasa seperti rumah. Ketika pulang ke rumah di masa cuti panjangnya, rumah pun tidak terasa seperti rumah.Hera malah menemukan rumah di tempat lain, pada sosok seorang teman yang tidak pernah diduganya. Pada seorang Arjuna Dwisakti yang menimbulkan euforia berbalut tanda tanya setiap kali berada di sekitarnya.Kali ini apakah Hera berhasil untuk mempertahankan semua, baik itu karier, keluarga dan sosok Jun di sampingnya?