Fiore d'Oré Season 1

Fiore d'Oré Season 1

QityMySweety

0

“Wuusshh...”


Desir angin yang berhembus di malam itu, tampak dengan lembut nan anggunnya menyebarkan hawa sejuk dan dingin ke segala penjuru hutan, sehingga pepohonan birch yang ada didalamnya tak lagi mampu untuk menolak bisikan dari bujuk rayu sang angin.


“Swoosh...”


Dengan pelahan ia mengayunkan ranting ranting yang ada pada setiap inci tubuhnya, membuat dedaunan yang tersisa pada musim dingin itu perlahan membebaskan diri bak mendengar alunan lagu ia ikut menari, merelakan tubuhnya terlepas dan pergi kemanapun arah angin itu hendak membawanya. Dengan lemah lembutnya nampak sehelai daun itu mulai terdampar keatas tanah yang di penuhi rerumputan hijau yang mulai tumbuh.


“Dash!, Tap! Tap! Taps!”


Jauh di dalam hutan yang gelap, sayup sayup terdengar suara langkah kaki seseorang menapakkan kakinya pada tanah yang di penuhi tumpukan dari dedauanan yang berguguran, beban tubuh yang tertumpu pada kakinya menambah gema pada langkahnya, memecah keheningan malam pada awal musim semi itu.


Lari..

Dan terus berlari..

Gelap..

Sunyi dan dingin...


“Flaaps”


Karna langkahnya yang begitu cepat membuat jubah yang dikenakannya berkibar di terbangkan oleh angin


“Haaah haah..”


Nampak uap air hangat yang keluar dari mulut dan hidungnya yang tercipta tak mampu terbendung, mengingat cuaca dimalam musim semi yang begitu dingin.


Malam ini, aku masih berlari..

Berlari dari sebuah kenyataan..


Terlihat sesosok gadis muda berambut pirang pada saat itu tengah tergesah gesah seorang diri di dalam gelapnya hutan. 


“Srakk!”

“Haaah.. huft..”


Sejenak ia menghentikan langkahnya, dan mencoba mengatur nafasnya yang tersenggal seakan hendak terputus, sesekali gadis berambut pirang dan bermata biru itu mendongakkan wajahnya kelangit, memandangi rembulan di atasnya yang perlahan mulai tertutup oleh awan mendung kala itu.


“Gelap.” Gerutunya dalam hati.


Dirasa sudah cukup beristirahat, ia memutuskan untuk berlari kembali sambil menutup tudung jubahnya yang hampir saja terjatuh sesaat setelah ia merasa cukup memadangi langit malam itu.


Aku tak tahu..

Kemana arah yang akan aku tuju..


“Tap! Tap! Taps..”


Sementara itu sayup sayup terdengar suara langkah kaki beberapa orang yang berada tidak begitu jauh dari jangkauan sang gadis, dimana langkah kaki dari dua pria yang mengenakan sepatu boots berlapis besi pelindung yang beradu dengan tanah itu berhasil menciptakan kebisingan.


Aku hanya bisa berlari..

Masih dengan kegelapan yang sama..


Tampaknya ia mencoba sesegera mungkin menjauhi dan menyembunyikan dirinya dari kejaran seseorang yang tengah mengikutinya dari belakang. Gadis itu hanya terus belari tanpa melihat kemana arah dan tujuan kakinya melangkah, hingga ia semakin jauh masuk kedalam hutan begitu gelap dan dalam.


“TAK!”

“SETS”

“AH!!”

Tampa gadis itu sadari, kakinya telah membentur sebuah bebatuan yang  tidak ia duga duga, yang membuat tubuhnya perlahan terhuyung, meski ia terkejut ia berusaha dengan keras meredam jerit suaranya itu, mencoba sebisa mungkin meraih sesuatu yang ia harap dapat ia gapai.

“SYUUNG”

“Haahh”

Namun takdir berkata lain, ia tak dapat lagi mempertahankan keseimbangan tubuhnya, di temani oleh iringan suara merdu dari degub jantungnya yang bergemuruh, perlahan tubuhnya mulai terjatuh kedalam lubang kegelapan yang dalam.


Dan aku..

Hanya berharap

Aku dapat..


“BRUK!!”

“GRAB! “


Menemukan

Setitik cahaya

Dalam kegelapanku

“AKH!!”


Gadis tersentak disaat ia perlahan membuka membuka matanya, ternyata jauh di dalam lubang tebing yang dalam dan gelap itu ada seorang pria yang bersedia meraih dirinya. Rambutnya bak rembulan, dengan warna mata ungunya yang gelap, segelap langit di malam hari itu.

“Wuusshh...”

Suara angin yang kembali lagi berhembus, sekali lagi ia mengajak dedauan pada pepohonan itu untuk menari, daun tak pernah menyalahkan angin yang membawanya terjatuh, karna terkadang angin bisa mebawa pergi awan gelap yang menutupi sinar rembulan dan mentari.




“Fiore d’Ore Season 1