Family Affair

Family Affair

chocobear

0

Keluarga Lorenzo adalah keluarga terpandang yang sangat disegani di negaranya, tidak ada satupun yang tak mengenal keluarga itu. Pengaruhnya sangat besar untuk perekonomian dan pertahanan negara, Charles Lorenzo lah yang meneruskan perjuangan leluhur-leluhurnya terdahulu sehingga dapat membangun kejayaan bagi keluarga Lorenzo.


Tetapi ada yang unik dalam tradisi keluarga itu,bahwa setiap anak akan tinggal dalam satu atap yang sama membina keluarga ditempat yang sama, Charles tak pernah meninggalkan tradisi yang sudah dilakukan dalam waktu yang lama oleh keluarga besarnya. Charles sangat dipuja oleh setiap orang, tak ada kekurangan yang dimiliki si tua itu selain tidak adanya keturunan laki-laki, Charles tidak memiliki keturuan laki-laki yang dia miliki hanyalah satu putri yang sangat disayanginya dan satu lagi adalah putri dari saudaranya yang telah meninggal dunia. 


Sayangnya tidak seperti para pemimpin Lorenzo terdahulu, Charles bukanlah pria yang setia dengan satu wanita, diusianya yang sudah memasuki usia 70 tahun pria tua itu masih saja suka bermain wanita, Charles bermain api dengan putri mendiang saudaranya yang dia angkat menjadi putrinya Layla Reyanne


"Kau masih belum hamil Layla ?" Layla menggeleng, dia sangat suka melayani pamannya ini, entah kenapa ingin rasanya Layla merebut pamannya dari sang bibi yang sudah tua dan tidak bisa memuaskan hasrat pamannya itu


"Kau sangat menginginkan kehamilanku paman ?" Charles mengangguk, tentu saja dia sangat menginginkan kehamilan Layla


"Apa kau akan menceraikan bibi jika aku mengandung anakmu" Layla menggoda Charles dengan usapan lembut di dada pria itu


"Bukankah akan lebih menantang jika kau melahirkan anakku dan darah dagingku sendiri memanggilku kakek ?" Layla memerah, dia begitu suka kegiatan yang menantang saat bersama pamannya itu


Putri Charles satu-satunya yaitu Hellen menikahi seorang Volero yang kini meneruskan salah satu prusahaan milik Charles pria itu bernama Jeremy. Hellen dan Jeremy memiliki dua putra dalam pernikahannya membuat Charles sangat menyayangi anak dan menantunya itu karena bisa melahirkan seorang putra. James adalah putra pertama pasangan Hellen dan Jeremy, pria tampan yang sudah menikah itu adalah salah satu pewaris Charles kedepannya. James adalah pria santun dan pekerja keras selain itu dia juga sangat setia pada sang istri


Berbeda dari James sang kakak, putra bungsu keluarga Lorenzo yaitu Gabriel Lorenzo justru berkelakuan sebaliknya pria tampan itu kerap kali menjadi bulan-bulanan paparazzi karena pergaulannya yang bebas diluar sana, suka bermain wanita dan pergi ke club malam adalah kegiatan yang paling disukai oleh Gabriel. Putra bungsu keluarga Lorenzo itu kerap kali berganti kekasih, hanya saja dia selalu setia apada kekasih yang leah lama menjalin hubungan dengannya yaitu Catherine Deann seorang model yang sangat disegani oleh banyak orang.


Catherine terlahir dari keluarga sederhana yang tidak bisa dibilang berada, Ctherine adalah tulang punggung keluarga. Wanita itu melakukan segala jenis pekerjaan demi menghasilkan uang, termasuk menjadi wanita simpanan para pria tua yang menginginkannya tentu saja itu semua dilakukan Catherine dibelakang Gabriel tanpa sepengetahuan pria itu.


Menurut Catherine, Gabriel terlalu penakut untuk melakukan hubungan lebih jauh dengannya dan itlah yang membuat Catherine bosan menjalani hubungan dengan Gabriel, seperti malam ini Catherine tengah membersihkan badan sehabis menikmati pergumulan dengan pria yang sangat terhormat


"Bagaimana dengan service ku tuan ?" Catherine begitu puas melihat senyuman mnawan dari bibir pria tua itu


"Pantas saja putraku sangat menjagamu, kau begitu memuaskan sayang" Jeremy, ayah Gabriel pria itu adalah pria tua yang selalu memanggil Ctherine jika sedang merindukannya. Catherine sudah terjebak dengan pesona Jeremy begitupun Jeremy yang sudah sangat mencintai Catherine


"Kau selalu bisa membuatku tersanjung sayang" 


'Cup' 


Catherine mencium sekilas bibir Jeremy yang terbuka, bibir yang membuatnya begitu candu untuk melakukan senam lidah, mereka begitu terbuai hingga kembali melakukan kegiatan yang tak seharusnya mereka lakukan


Disisi lain, Gabriel kini sedang berurusan dengan kantor polisi karena ulahnya yang menyetir dalam keadaan mabuk hingga menabrak pembatas jalan, Gabriel sangat tidak sopan pada pihak kepolisian yang sedang menanganinya. Para polisi dinegaranya sangat tidak bisa diajak untuk bekerjasama, mereka sangat adil dalam melakukan pemeriksaan walaupu pelakukan anak seorang presiden sekalipun 


"Selamat malam, kami dari pihak kepolisian" Gabriel dapat menebak jika salah satu anggota kepolisian itu tengah menghubungi keluarganya ditengah malam seperti ini


"aagghh orang-orang ini benar-benar sangat menggangguku" Gabriel berkata lirih dengam mata terpejam, dia begitu bosan berurusan dengan polisi yang selalu berhasil menangkapnya dalam keadaan seperti ini


Sementara itu Hellen yang menerima panggilan dari kepolisian meghela nafas, putra bungsunya selalu saja membuat masalah yang akan menimbulkan keributan dikeluarga ini


"Kami akan segera kesana, terima kasih atas pemberitahuannya" Hellen mematikan sambungan telepon, wanita cantik yang memasuki kepala empat itu memijat pelipisnya pusing menghadapi tingkah putra bungsunya yang sangat memusingkan


"Ada apa Hellen" Hellen berbalik melihat ibu dan ayahnya yang sudah berdiri penuh tanya dibelakangnya


"Gabriel, dia membuat ulah lagi" Viviane menggeleng lemah mendengar cucu bungsunya itu kembali berulah diluar sana, entah hal apa yang bisa membuatnya jera melakukan tindakan bodoh yang sangat merugikan itu


"Apa yang dia lakukan kali ini ?" Charles berbicara dengan nada menahan emosi kala mendengar hal buruk kembali dilakukan oleh cucu bungsunya itu


"Mabuk dan menabrak pembatas jalan" Viviane menghela nafas, cucunya yang satu itu memang sangat susah untuk diatur, segala hal telah mereka lakukan demi mengamankan dan melindungu nama baik Gabriel dan keluarga Lorenzo, tapi selalu saja ada celah untuk Gabriel mengulanginya kembali


"Minta James mengurusnya, ayah tidak ingin melihat pemberitaan tentang berandalan itu besok pagi" Hellen mengangguk, segala sesuatu yang terjadi dikediaman ini adalah tugasnya untuk memperbaiki dan menyelesaikan segalanya dibantu oleh putra sulungnya James dan menantunya Rachel


"Kau jangan terlalu keras padanya, itu yang membuat Gabriel membangkang seperti itu" Viviane menasehati suaminya yang terlalu mengekang kehidupan cucu bungsunya, dia pikir James dan Alex memiliki sifat yang sama yaotu bisa diatur sesuai keinginannya


Namun kenyataannya tidak, James adalah tipikal pria yang lurus dan selalu memegang teguh kekeluargaan dalam hatinya sementara Gabriel adalah priayang bebad yang masih ingin bermain didunia luar tanpa memikirkan hal lain dalam hidupnya


"Ini yang tidak kusukai darimu Viviane, kau selalu memanjakan cucu bungsumu itu, lihatlah apa yang terjaid sekarang dia begitu pembangkang dan memalukan" Charles berbaring ditempat tidurnya meninggalkan Viviane yang masih mematung berdiri ditempat yang sama


Hubungan keduanya semakin reggang seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia masing-masing, mereka sudah tidak sehangat dulu. Lebih tepatnya Charles lah yang kini mulai menunjukkan perubahan sikap padanya maupun pada mereka Hellen


James bersama dengan istri dan ibunya tengah menuju ke kantor polisis dimana Gabriel berada, tidak ada pembahasan yang terjadi di dalam mobil, hanya keheningan yang mengisi sepanjang perjalanan tersebut


"Minumlah bu, ibu belum meminum sesuatu sejak tadi" Rachel memberikan air mineral pada ibu mertuanya yang terlihat khawatir


"Terima kasih sayang, kau adalah yang paling mengerti ibu" Rachel tersenyum tipis sambil menatap suaminya yang juga membalas senyumannya


"Apa ayahmu belum kembali James ?" James menggeleng, dia belum melihat ayahnya setelah makan malam


"Sepertinya dia sangat sibuk akhir-akhir ini" Hellen sangat mengkhawatirkan kesehatan suaminya yang selalu sibuk dan pulang dini hari beberapa waktu terakhir


"Aku akan berbicara dengan ayah besok, tenanglah bu" Hellen mengangguk, dia bersyukur karena putra sulung dan menantunya yang selalu ada dan tidak membuatnya pusing seperti Gabriel. Tetapi walaupun begitu Hellen adalah orang pertama yang akan selalu melindungi Gabriel dari amukan ayah dan suaminya


"Gabi" Gabriel yang setengah sadar bisa melihat ibunya yang sedang berjalan cepat menghampirinya dengan tatapan kekhawatiran yang selalu membuat Gabriel merasa bersalah pada wanita yang telah melahirkannya itu


"Ibu, kau datang lagi ?" Hellen memukul kecil kepala putranya yang terlihat santai menyambut kedatangannya disana


"Kau terlihat baik-baik saja bung" Gabriel menatap penuh senyuman kearah kakaknya yang selalu saja mengejeknya dalam keadaan seperti ini


"Kakak ipar, jagalah suamimu agar dia tidak terus mengejekku, padahal aku adikmu bodoh" Entah sadar atau tidak ucapan Gabriel berhasil mencairkan suasana walaupun mereka dalam situasi yang sedang tidak baik-baik saja


"Aku telah berbicara dengan pihak kepolisian, mobilnya akan ditahan utnuk sementara waktu dan Gabi adan datang setiap hari untuk melapor, tenang saja mereka tidak akan membocorkan apapun ke media kerena ini adalah urusan kepolisian" Hellen mendesah lega mendengarnya kemudian menatap sebalk kearah putra bungsunya yang sangat nakal itu


"Bangun Gabi, kakekmu akan marah jika kau tidak berada dirumah besok pagi" 


"Ssstt diamlah ibu, aku akan baik-baik saja tenanglah" Gabriel berjalan dengan sempoyongan dan diikuti ketiga ornag yang menjemputnya dibelakang


"Apa yang aku pikirkan saat melahirkannya dulu" Hellen geleng-geleng kepala melihat tingkah konyol Gabriel saat sedang mabuk 


. . . .


Pagi hari di mansion Lorenzo terlihat sangat damai dengan banyaknya pekerja yang berlalu lalang menyiapkan sarapan dan membersihkan seluruh kediaman sebelum sang tuan rumah turun dari peradabannya


"Anak itu sudah kembali ?" Charles bertanya pada asistennya Pedro untuk memastikan kehadiran cucu bungsunya itu


"Sudah tuan, semalam tuan muda langsung beristirahat setelah sampai di mansion" Charles mengangguk, dia sangat menyayangi cucu bungsunya itu. Jika dibandingkan dengan James, Charles lebih menyayangi Gabriel karena anak itu yang sebenarnya lebih pintar daripada James.


Charles tau apa yang dimiliki Gabriel tanpa sepengetahuan keluarganya, cucunya itu sangat hebat dibalik topeng nakal yang selalu dia tunjukkan dimuka umum, hanya saja Charles tidak mengerti apa yang diinginkan cucunya itu dengan bertingkah seperti berandal dan mencoreng nama baiknya sendiri


"Katakan pada yang lain untuk segera berkumpul di ruang makan" Pedro mengangguk, dikediaman ini semua harus patuh pada peraturan yang telah dibuat oleh para pendahulu, dimana semua keputusan ada ditangan pemimpin keluarga 


'Tok tok tok' 


"Tuan muda bersiaplah, sarapan akan segera dimulai" 


"Hm aku mendengarmu, pergi dan jangan kembali" Gabriel merasakan pusing dikepalanya akibat alkohol yang diminumnya malam tadi


"Sial ini begitu berat shh" Gabriel mau tidak mau berusaha menahan pening dikepalanya untuk segera bersiap. Dalam hati dia mengutuk peratuan yang dibuat pendahulu keluarga ini


Semua orang telah berkumpul di meja makan, Hellen dan Layla datang bersama itulah kebiasaan mereka sejak dulu karena mereka adalah sepupu, sementara Jeremy suaminya datang bersama James dan Rachel dari ruang kerja mereka


"Selamat pagi sayang" Viviane menyapa dua wanita cantik yang sejak kecil dirawatnya


"Selamat pagi bibi" Jawab Layla


"Selamat pagi ibu" Hellen duduk disisi Layla yang duduk berdekatan dengan ayahnya


"Layla kau terlihat cerah hari ini, apa mimpimu sangat indah semalam ?" Layla tersenyum malu-malu menanggapi pertanyaan pamannya itu, tentu saja dia terlihat cerah karena kegiatan mereka semalam. Hanya Charles lah yang bisa membuat Layla memerah seperti ini


"Aku akan selalu tersenyum cerah seperti ini jika melihatmu selalu sehat dan bugar paman" Terdengar tidak ada yang salah dari ungkapan Layla pada Charles, namun berbeda bagi Charles yang tahu betu apa maksud dari perkataan Layla padanya


"Tentu saja kakek akan selalu sehat dan bugar jika tidak memiliki cucu sepertku, bukankah begitu kakek" Charles menghela nafas begitupun yang lainnya terkecuali James dan Rachel yang tertawa kecil karena kejahilan Gabi pada kakek mereka


"Duduklah" hanya kata itu yang keluar dari mulut Charles menanggapi ucapan Gabriel yang tidak megenakkan untuknya


Mereka semua memulai sarapan dengan tenang tanpa pembicaraan yang terjadi di meja makan, sesuai dengan peraturan keluarga bahwa tidak ada satupun yang boleh melakukan keributan ataupun berbicara disaan mereka sedang menyantap makanan


Setelah semua selesai, tidak ada yang boleh pergi sebelum kepala keluarga meninggalkan meja makan. Dan itu adalah peraturan yang sangat dibenci oleh Gabriel, biasanya dia akan diam dan menunggu kakeknya meninggalkan meja makan, namun hari ini dia memiliki agenda yang sangat penting sehingga membuatnya berdiri lebih dulu dan mendapat tatapan tajam dari para orangtua dan kakeknya


"Siapa yang mengizinkanmu untuk berdiri mendahuluiku ?" Gabriel menegakkan bahunya memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana


"Aku memiliki acara yang harus kuhadiri kakek, apakah kita harus saling merugikan dengan menunggumu berdiri meninggalkan tempat ini, oh ayolah ?" 


'PRANG' 


Charles melempar gelas kaca menyalurkan kemarahannya pada Gbariel yang sangat tidak sopan menatapnya dengan tatapan tajam tanpa rasa takut


"Kau berandalan tidak tahu malu, diamlah disana. Kalian semua jangan ada yang berani memberikannya izin untuk melangkah keluar dari kediaman ini !!" Gabriel tentu saja tidak terima dengan keputusan sepihak kakeknya itu


"Apa kau akan terus mengekangku seperti ini ? aku pria dewasa kakek, aku bukan anak-anak yang harus patuh pada perintah orang dewasa" Charles mendekati Gabriel dengan langkah yang cepat, dia sangat tidak suka dibantah oleh siapapun termasuk cucunya sendiri


'Bugh'


Satu pukulan mendarat di wajah Gabriel, tidak ada kata ampun jika Charles sudah murka pada seseorang. Gabriel bisa saja membalas pukulan kakeknya jika dia mau, tapi melihat bagaimana raut khawatir nenek, ibu, kakak dan kakak iparnya membuat dirinya mengurungkan niat tersebut


"Viviane, dengarkan perintahku, jangan pernah biarkan anak ini keluar selangkah pun meninggalkan kediaman ini. Aku akan membuatnya tidak bisa berkeliaran bebas dan merusak nama baik keluargaku"


Charles sudah memikirkan ini dengan matang, dia akan menjodohkan cucu berandalannya itu degan wanita pilihannya. Gabriel harus diberi pelajaran yang berat untuk segala tindakannya itu