Hospital Beijing.
Seorang gadis yang kritis didorong oleh para suster dan dokter menuju ke ruang UGG. bagian bawah tubuh gadis itu mengeluarkan darah yang banyak dan sangat menyakitkan. wajah gadis itu pucat dan sangat tidak berdaya. dirinya tanpa ditemani oleh siapapun.
Nama gadis itu adalah Vannie Lin berusia dua puluh delapan tahun. tidak memiliki keluarga ataupun saudara. ia adalah kekasih dari seorang pengusaha bernama Kenny Yang. yang dikenal dengan sikap dingin dan selalu keras pada dirinya.
"Aargh...," jeritan Vannie yang kesakitan hingga menangis. ia ketakutan karena tanpa ditemani siapapun.
"Nona, jangan takut! kamu akan baik-baik saja!" kata suster itu yang berusaha membujuk Vannie.
Tidak lama kemudian dokter dan para suster berusaha menyelamatkan gadis itu.
Setelah satu jam kemudian.
Vannie telah melewati masa kritis, ia dipindahkan ke kamar pasien.
"Apakah pasien ini tidak memiliki keluarga lain?" tanya Suster pada temannya kerjanya.
"Tidak ada! saat dia kesakitan dia datang sendiri. sangat kasihan sekali," jawab teman kerjanya.
Keesokan harinya.
Vannie baru membuka matanya dan melihat sekeliling. saat ia mendapati dirinya berada di rumah sakit ia langsung bangkit dan sambil menahan sakit.
"Ada apa denganku?" gumam Vannie.
Sesaat kemudian dokter dan suster melangkah masuk ke dalam sambil membawakan obat dan meletakan ke atas meja samping ranjang.
"Nona, kamu sudah bangun, jangan banyak bergerak dulu!" kata Suster itu.
"Apa yang terjadi padaku?" tanya Vannie.
"Rahim Anda terjadi pendarahan," jawab Dokter itu.
"Pendarahan? kenapa bisa begitu?" tanya Vannie.
"Perdarahan disebabkan oleh munculnya jaringan atau massa abnormal pada uterus. ketidakseimbangan hormon. ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron dapat memicu perdarahan abnormal. Penyakit tiroid, infeksi serviks, atau kanker," jelas Dokter.
"Kanker?" tanya Vannie yang semakin tertekan.
"Untuk saat masih belum dipastikan, oleh karena itu jangan cemas dulu. setelah kondisi Anda membaik kita baru melakukan pemeriksaan ulang," jawab Dokter.
"Dokter, tolong selamatkan aku! aku tidak ingin mati begitu cepat," pinta Vannie yang mengeluarkan air mata.
"Baiklah, Nona! jangan banyak bergerak dulu. kamu baru menjalani operasi," kata Dokter itu.
"Iya, Dokter. terima kasih!" ucap Vannie.
Setelah beberapa saat kemudian dokter dan suster meninggalkan kamar pasien.
Vannie yang mendengar jawaban dokter ia semakin ketakutan dan cemas.
"Tidak mungkin kanker, seharusnya tidak. aku tidak memiliki keluarga ataupun saudara. selama ini aku hanya sendirian walau memiliki seorang kekasih tapi aku tidak dapatl dukungan siapapun. kalau saja aku benar-benar jatuh sakit siapa yang harus aku harapkan," ucap Vannie.
"Hari ini dia pulang, sudah pukul 10.00. dia pasti sudah tiba di bandara," ucap Vannie yang memaksakan diri turun dari ranjang.
Gadis itu selalu setia dan sabar dengan kekasihnya. di pagi itu Vannie menahan sakit dan berjalan dengan perlahan. wajahnya sangat pucat dan kesakitan.
Bandara.
Seorang pria berjas hitam dan kemeja putih keluar dari air port. pria itu membawa kopernya dan melihat sekeliling bandara itu. raut wajahnya berubah menjadi tidak gembira setelah melihat arloji yang melingkar pergelangan tangannya.
"Sudah pukul 11.00 masih belum datang, sangat tidak bisa diharapkan," gumam pria itu dengan kesal.
Pria itu adalah Kenny Yang yang adalah kekasih Vannie yang telah bersama selama sepuluh tahun lamanya. hingga saat ini pria yang sangat mengutamakan bisnisnya tidak berencana menikahi gadis itu.
Kenny yang melihat Vannie yang tidak kunjung datang ia pun masuk ke dalam mobil miliknya yang sudah ditunggu oleh asisten pribadinya.
"Tuan," sapa asistennya.
"Apakah dia tidak datang bersamamu?" tanya Kenny.
"Maaf, Tuan. nona tidak datang bersama saya. saya sudah mencoba menghubunginya akan tetapi nomornya tidak aktif," jawab asistennya dengan sopan.
"Apakah kamu sudah memberitahu dia?"
"Sudah, Tuan. mungkin nona sedang sibuk."
"Sibuk? seorang gadis apa yang harus disibukan," ketus Kenny yang masuk ke dalam mobil.
"Tuan selalu saja tidak memahami nona, kalau nona tidak bekerja dia harus makan apa. selama ini dia menanggung beban sendiri. dan tidak pernah memberitahu tuan," batin asistennya.
Sementara Vannie yang menuju ke bandara ia mengunakan taksi dan tidak jauh lagi jaraknya. gadis itu yang melihat keluar jendela ia melihat Kenny yang duduk di dalam mobil melewatinya begitu saja.
"Kenny...," panggil Vannie yang berada di dalam taksi.