Cheated with My Ex

Cheated with My Ex

Andrea Taylor

0

Setelah 7 tahun berumah tangga tetapi Lyra seorang IRT yang tinggal di ibukota bersama suaminya Andi tak kunjung mendapatkan rasa puas di ranjang  seperti apa yang pernah dilakukan dengan mantannya Tony. Ia memutuskan untuk bertindak bodoh dengan membuka blokir sosmed  Tony yang mana dia sangat percaya bahwa hanya Tony lah pasti yang mau memenuhi hasratnya karena mantannya itu masih menaruh rasa kepada Lyra. Hari itu jadwal Lyra ke rumah sakit kontrol dengan psikiater bernama Dokter Maria. Lyra sudah ketergantungan dengan obat psikiater karena ia mengidap gangguan sulit tidur dan trauma atas masa lalunya. Dokter Maria menjelaskan sebelumnya dari muka Lyra datang pertama kali bahwa Lyra harus rutin mengonsumsi obat-obatannya karena kalau berhenti dijalan tiba-tiba tidak meminum sama sekali sel syarafnya akan rusak dan mengakibatkan banyak kemungkinan. Lyra sendiri adalah wanita yang sangat teledor dan pikun suatu hari saat masih seminggu jadwal ke dokter ia mendapati obat-obatannya hancur karena tertimbun barang-barang berat dirumahnya ulah anjing peliharaan kesayangannya yang mulai aktif. Obat-obatannya itu hancur dan tidak mungkin Lyra mengonsumsinya tanpa takaran dokter apalagi isi dari obat kapsul yang sangat pahit. Akhirnya ia memutuskan untuk membuang semua obat yang telah hancur itu. Lyra baru ingat saat mau tidur malam hari ketika ia ingin meminum obat-obatannya ia lupa bahwa obatnya sudah hancur dan dibuang, kemudian ia melihat tanggal di kalender ternyata jadwal kembali ke rumah sakit masih seminggu. Ia mencoba tenang walau sambil terengah-engah, mencoba pejamkan mata padahal waktu sudah menujukan pukul 00.00 WIB tapi tidak bisa tertidur juga ia terus memejamkan matanya sampai pagi tiba ia masih mencoba tertidur sesekali ia membuka matanya memastikan apakah dirinya tertidur.  Berhari-hari ia tidak bisa tidur, kemudian suaminya Andi pulang sehabis kerja pukul sore menjelang malam hari. Andi langsung pergi mengambil handuk dan mandi. Lyra sedang mengepel lantai tetap fokus sambil menonton drama Korea. Tiba-tiba tangan Andi memeluk erat tubuh Lyra dari belakang membuat Lyra kaget panik "Astaga ya Tuhan aku kaget loh kamu tiba-tiba peluk aku gitu dari belakang kamu ga liat aku lagi ngepel?! Udah pake baju sana awas lantainya licin jangan bulak balik dulu" Ucap Lyra. Tetapi ternyata ada maksud dari Andi mengapa tiba-tiba peluk Lyra dari belakang "Ayo sayang kita buat baby aku kangen sama kamu yuk main dulu" Andi memelas manja meminta jatah kepada Lyra. Karena kepala Lyra sedang sakit akibat insomnia berhari-hari ia langsung menolak keras "enggak! Aku ga bisa kepalaku sakit badanku lemas belum tidur udah 4 hari ini sumpah maaf ya mas lain kali aja kalau aku udah ga sakit kepalanya" Jawab Lyra. "Loh kamu kenapa jadi emosi sih aku kan bicara baik-baik sama kamu? Kamu kenapa sayang? Sakit? Ayo kita ke dokter padahal kamu ga kemana-mana loh di rumah juga cuma main hape rebahan" Tanya Andi. Sepertinya mendengar ucapan Andi seperti itu membuat Lyra tambah emosi "Lo tau gak sih gue itu udah 4 hari ga tidur?! Lo mah tidur aja ngorok sampe pagi dari malem ga tau gue melotot sendirian ga ada yang ajak gue ngobrol gitu kek! Sekarang gue lagi ga enak badan gini lo malah minta jatah! Lagian palingan juga gitu-gitu aja lo ga tau apa yang gue mau!!!" Lyra menjawab dengan nada kesal. Setelah itu Andi hanya terdiam dia juga merasa dirinya belum bisa mengerti apa yang Lyra inginkan, apa yang belum mereka lakukan di ranjang Andi pun tidak peka. Esoknya jadwal check up ke rumah sakit bertemu dokter Maria pun tiba, Lyra seperti biasa diantar suaminya karena jadwal bertemu dokter pada saat suaminya libur bekerja. Lyra masih dengan kondisi yang sama, wajahnya cemberut kepada Andi bahkan enggan menatap wajah Andi di dalam mobil. Tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut Lyra, walau Andi banyak bertanya. Begitu tiba di rumah sakit Lyra meminta Andi pulang "udah pulang sono gausah nungguin gue lama mending lo tunggu di rumah aja nanti kalo udah selesai gue telpon" Hanya ucapan itu yang keluar pada saat itu, dan Andi pun langsung berbelok tanpa memasuki gate parkir. Lyra menaiki tangga menuju lobby masih dengan keadaan kesal dan wajah cemberut. Begitu masuk ruang pendaftaran selagi menunggu dipanggil dia membuka aplikasi nonton film berbayar di handphonenya kemudian ia memilih film barat tentang wanita yang selingkuh dengan mantan kekasihnya dimana ia telah menjadi istri dari seorang pria sederhana yang usianya jauh diatas dia. Setelah itu Lyra di panggil menuju pendaftaran dan selanjutnya ke perawat. Setelah diperiksa oleh perawat Lyra menunggu dokternya datang, hari itu tidak biasanya dokter belum datang katanya terjebak macem di tol. Tiba-tiba terbesit di pikiran Lyra untuk melakukan hal yang sama dengan film yang ia tonton tadi, dia juga merasa rencananya tak akan gagal. Ia membuka aplikasi indigram kemudian membuka daftar blokir dan ia membuka blokir mantan kekasihnya yang selalu membuat ia risih di indigram karena mantannya itu Tony masih sering terpantau kepo (ingin tau) tentang Lyra. Mantan Lyra banyak tapi sebagian sudah menikah, ia percaya bahwa Tony tak akan menolak permintaan Lyra karena sewaktu pacaran saja Lyra selalu marah kepada Tony karena Tony selalu meminta hal itu kepada Lyra bahkan Tony lah yang telah mengambil keperawanannya. Lyra langsung mengirim pesan dan tidak ada 1 menit Tony pun langsung membalasnya dengan cepat. Tony pun terkejut kenapa tiba-tiba sekali Lyra yang selama ini menutup aksesnya kepada Tony tapi membukanya lagi bahkan mau mengirim pesan terlebih dahulu kepada Lyra. Lalu tak banyak kata-kata Lyra langsung mengutarakan maksud tujuannya yang ingin merasakan kembali sentuhan Tony di ranjang. Tony pun tanpa banyak keluhan ia langsung mengiyakan kemauan Lyra dan menanyakan posisi Lyra. Lyra menolak untuk dijemput karena dia tidak suka menunggu jadi Lyra bergegas berangkat sendiri dengan cepat dan telah memesan taksi online sejak Tony mengiyakan permintaannya. Mereka bertemu di hotel yang telah Tony pesan. Tony bahkan sangat semangat sekali karena setelah bertahun-tahun ia tidak bertemu Lyra bahkan tidak berkomunikasi sama sekali, ia sudah tiba lebih dulu sedangkan Lyra datang sejam kemudian. Lyra pun senang seperti mimpi rasanya bisa merasakan yang pernah ia rasakan dulu, walau sebenarnya hatinya belum bisa memaafkan Tony karena perlakuan Tony padanya dahulu. Tiba depan kamar Lyra mengetuk pintu 242 yang isinya sudah ada Tony disana. Tony pun segera mengintip dipintu dan membuka pintu itu segera mempersilahkan Lyra masuk. Mereka tampak canggung sekali untuk bertatap muka lagi pun. Tony mengencerkan suasana menanyakan kabar Lyra kemudian Lyra menjawab dengan masih canggung. "Gimana kabar lu? Sehat? Gua kaget loh asli lu tiba-tiba chat gua, gua pikir mau pinjem duit" Celetuk Tony. Lyra pun dengan malu-malu menjawab "ehehe nganu... Sehat ko alhamdulillah, hah pinjem duit? Sejak kapan gue suka ngutang? Lagian kalo gue pinjem duit emangnya lo bisa ngasih? Haha bercanda, Ton" Kemudian pembicaraan itu berlanjut sambil Lyra dan Tony makan malam bersama di kamar hotel itu. Karena sebelumnya Lyra bilang belum makan dan Tony langsung memesannya. Setelah makan Lyra tau waktu hari semakin gelap ia tidak mungkin pulang begitu saja diluar keinginannya karena jujur sekali ia sangat gugup karena bertahun-tahun tidak bertemu atau berkomunikasi dengan Tony. Lalu Lyra ijin ke toilet untuk cuci tangan dan buang air kecil. Di kamar mandi ia benar-benar bingung harus bagaimana karena waktu dahulu mereka pacaran saja Lyra tidak pernah memulai tetapi selalu Tony yang memulai. Lyra juga berpikiran mungkin Tony juga masih canggung tapi dia berusaha mencairkan suasana kaku dikamar hotel itu. Setelah keluar dari toilet Lyra melihat tubuh Tony berdiri menghalangi Lyra yang ingin duduk dan rebahan di ranjang  sebenarnya badan Lyra sendiri lemas karena kurang tidur. Seakan mengerti kode Tony tersebut Lyra langsung menarik wajah Tony dan mencium bibirnya dengan cepat kemudian Tony langsung menarik badan Lyra agar didekapannya. Tony membalas ciuman Lyra dengan lembut dan Lyra pun mengurangi ritmenya menciun Tony, kemudian kedua tangan  Lyra memeluk leher Tony sambil mengelusnya. Tony dengan semangatnya meraba tubuh belakang Lyra mulai dari rambut hingga bokong. "Mphhh bagus banget badan lu sekarang, ra.. Mantep banget sumpah ga tahan gw" Lyra hanya tersenyum kecil dan sesekali mendesah saat Tony meremas bokongnya. Kemudian Lyra mendorong Tony ke kasur memudahkan Lyra menaiki badan Tony tapi Tony malah membanting Lyra sehingga posisi Lyra ada dibawahnya. Mereka terus berciuman mesra tanpa henti tangan Tony terus menjajahi tubuh Lyra bahkan sudah sampai memeras gunung kembar milik Lyra sampai membuat Lyra makin tak kuat menahan hasrat. Kemudian Lyra ingin mengambil alih kembali diatas Tony tapi Tony menolak untuk posisi tidur. Akhirnya Tony duduk dan Lyra berpangku diatasnya kedua kakinya yang duduk diatas ranjang. Tony terus meraba tubuh Lyra yang rajin berolahraga sambil memujinya dan tersenyum. Sedangkan Lyra hanya fokus membalas ciuman Tony sambil memejamkan mata, tiba-tiba tangan Tony masuk ke gunung kembarnya melewati bra dan dress ketat hitam yang dipakai Lyra, Tony memainkan gunung kembar milik mantannya itu dengan lihai hingga membuat Lyra mendesah kenikmatan "shhh awhhhh nakaaal ga berubah masih pinter" Goda Lyra kepada mantannya itu. Tony tak mau pikir panjang ia langsung mencari Jennifer yaitu barang milik Lyra yang pernah ia namai waktu mereka pacaran. Tony meraba-raba barang Lyra itu dari luar celana strech dan cd yang Lyra pakai. "Aduh gimana sih ni baju bukanya" Keluh Tony. Lalu Lyra pun langsung membantu Tony membukakan dress yang ia kenakan, Tony pun juga turut serta membantu menelanjangi tubuh Lyra membuka semua pakaian Lyra tak tersisa sehelai pun. Tony bengong sempat tak percaya ia bisa melakukan hal itu lagi setelah sekian lama bahkan dengan orang yang sama.  "Kenapa diliatin doang?" Ucap Lyra heran, "ga percaya gua anjir berasa mimpi" Jawab Tony. Setelah itu Tony langsung mencumbu semua bagian tubuh Lyra bahkan sampai kepunyaan Lyra bagian atasnya. Jarinya mulai mengelus-elus Jennifer milik Lyra, terdengar jelas suara desahan Lyra dengan makin terengah-engah "mphh ahhhh enak Ton masukin aja jarinya kaya dulu kamu pinter banget bikin aku orgasm" Tony pun langsung memasukan jari tengahnya terlebih dahulu kemudian disusul 2 jarinya dan 3 jari sudah memasuki mulut Jennifer milik Lyra. "Aaah ton ampun ton enak banget ahhhh ton becek banget ya cepet kan ton lo tuh pinter banget fingering" Desah Lyra kenikmatan, "gila becek banget lu. Gua pengen liat punya lo sampe muncrat kaya pancuran itu bikin gua sange banget asli" Ucap Tony sambil mengaduk-aduk Jennifer milik Lyra. "Aaahhh ton ampun ton kaya ada yg mau keluar ton ahhh ahhh ton plis jangan kenceng-kenceng" Lyra makin mulai tak kontrol diri. Tak berselang lama Lyra pun orgasm dengan jarinya Tony yang lihai sampai ia mendesah teriak keras Tony pun shock segera menutup mulut Lyra "aaaaaaaah tonnnn gue orgasm ahhhhhh!!! Emphhhhh... " Tubuh Lyra langsung seperti orang menggigil karena orgasm. "Suara desahan lu kalau orgasm tuh berisik banget anjir kenceng takut orang denger malu jangan kenceng2 napa desahnya!" Ucap Tony. "Hahaha bukannya lu seneng ya kalau desahan gw kenceng? Hayo?" Tidak mau memakan waktu lama Lyra langsung menarik tubuh Tony ke ranjang merubah posisi mereka, Lyra tidak sabar ingin memasukan miliknya kedalam Udin milik si Tony. "Ra, gue masih perjaka tau belum pernah masukin barang gue ke barang cewe" Ucap Tony ketika Lyra siap ingin memasukan barangnya. "Hah? Serius lo? Belum pernah ng3w3 sama cewe mana pun? Masa sih? Biasanya anak kuliahan kaya gini tuh udah biasa deh" Shock Lyra kaget dan tidak jadi melakukan aksinya. "Iya gua selama pacaran ga sampe sejauh ini gua paling parah sama lo doang tau sorry kalau gua kaku ya goyangnya soalnya gua beneran belum pernah sampe kaya gini". Mereka berdua menghentikan sejenak pergerakan mereka. "Astaga Tony berarti malem ini gue dapetin perjaka lu dong? Tapi. Gapapa deh dulu kan lo juga yang rojok2 punya gue duluan sampe lecet pake jari-jari lo, udeh ayo lanjut keburu laki gue telpon" Ucap Lyra kaget dan agak terburu-buru. Lalu Tony menggendong Lyra ke ranjang dan siap memasukan miliknya ke Jennifer, Lyra pun tersenyum merekah. 'Sleerppp' suara Udin milik Tony telah memasuki Jennifer nya Lyra, kemudian terdengar lagi desahan kaget dari Lyra "aaahhhh.. Masuk ton mentokin ton terus pompa ton maju mundur ah pokonya nanti juga lo bisa sendiri deh tau harus gimana" Celetuk Lyra. Tony pun langsung lihai melakukan gerakan walau masih agak sedikit kaku. "Ah.. Ah.. Ah.. Ah.. Ton terus ton pake gue ton semau lo" Lyra terus berbicara dan mendesah setiap kali Tony memberikan kenikmatan. "Mphhh.. Jennifer lo enak banget ra tembem pula gede ahhh mantap ra becek banget punya lo nih" Gumam Tony sambil matanya merem melek menikmati Udinnya beradu dengan Jennifernya Lyra. "Ton gantian ton kita doggy ton mentokin ya ton jangan sungkan-sungkan lo pegang pinggang gue aja sambil remes gunung gue gapapa" Tony pun melakukan arahan Lyra sesekali membelai rambut Lyra. Lalu posisi berganti kini gantian Lyra yang mengambil alih diatas tubuh Tony karena ia ingin cepat pulang sebelum suaminya Andi menelpon. "Ton enak ga ton gue yang gerak? Ah uh ah ah ah ahhh ahhhh" Tanya Lyra pada Tony yang sedang merem melek menikmati goyangan Lyra yang diatas tubuhnya. "Aahh enak ra enak mantep banget ra badan lu juga mantep terus ra keluarin aja" Lyra pun mempercepat gerakannya dan makin terdengar suara Udin milik Tony dan Jennifer milik Lyra beradu 'pluk pluk pluk pluk' gerakan Lyra makin cepat dan memegang bantal Tony dengan kencang dan Lyra orgasm yang kedua kalinya "aaaahhh toonn aaahhhhh aaahhhhhhhhhh gue orgasm lagi" Tangan Lyra pun berganti menjenggut rambut di kepala Tony dengan karena tidak kuat menahan rasa nikmat orgasm keduanya. Tony pun langsung dengan lahap mencium bibir merah Lyra yang sedang mendesah tak karuan. Kemudian handphone Lyra pun bergetar tetapi tak dihiraukan, Lyra pun langsung ingat pasti itu Andi suaminya yang menelpon. "Waduh itu pasti laki gue telpon berkali-kali nih nyuruh balik atau mau jemput sekarang jam berapa ton?" Tanya Lyra sambil nafasnya terengah-engah. "Jam 21.30 ra, yaaah lu udah di telpon ya? Yaudah deh nanti lagi aja tapi gua mau ciumin cd lu dulu boleh kan? Atau buat gua aja deh sama gua foto buat bahan cokil gua" Dengan gemas dia mencium cd Lyra. "Hey lo belum keluar kan? Ayo keluarin dulu gue ga mau egois ayo coba kapan lagi?" Ucap Lyra. Kemudian Tony pun menjawab "gapapa ra gua liat lu orgasm lagi karena gua juga gua udah seneng kok". Lyra melihat wajah Tony yang kecewa " Ton, ayo kita masih ada waktu lo cepetin aja gue pengen lo keluar sekali aja abis itu baru kita cek out" Hibur Lyra. Ternyata Tony sudah kepalang kecewa dengan Lyra "gua ga bisa cepet-cepet keluar ra lo kan tau gua keluarnya lama yaudah sekarang beres-beres aja kita siap pulang lo bersihin dulu sana punya lo" Perintah Tony pada Lyra. "Hmmm.. Yakin ton? Lo kecewa ya sama gue?? Maaf ton gue ga bisa lama-lama daripada ketahuan nanti gue pergi kemana ama siapa padahal kalo mau dilanjut gapapa ton sampe lo keluar tapi jangan lama aja" Ucap Lyra yang merasa tidak enak dengan Tony. "Udah gapapa gua bisa sendiri nanti dirumah gua udah punya foto cd ama punya lu ini" Jawab Tony. Lyra pun membersihkan badannya ke toilet, setelah selesai Lyra telah berpakaian rapi lagi mereka melakukan ciuman mesra lagi tanda berpamitan. Tony mengecup kening Lyra berkali-kali seperti melampiaskan rasa rindunya yang sudah ia tahan lama sekali. Tony tidak melepaskan pelukannya dari tubuh Lyra, mereka terus berpelukan sambil berciuman. Lalu Lyra melihat handphone nya belum masuk tas masih di ranjang akhirnya ia mengambil handphone nya posisi tubuh Lyra menungging membelakangi tubuh Tony. Tony pun langsung meraba kasar kembali seluruh tubuh Lyra dari belakang tubuh Lyra. "Aaahh ton udah yuk gue udah rapi masa harus telanjang lagi" Tony pun tak menghiraukan ucapan Lyra kemudian dia menjawab "sumpah enak banget ra badan lu juga mantep banget ra wuh mantep banget raaa" Lyra cuma bisa pasrah badannya terus digerayangi Tony. Sampai akhirnya Lyra pun memegang tangan Tony dan menatap wajah Tony kemudian mencium bibir Tony sambil memeluknya berbisik pula ia pada Tony "ton udah malem nanti gue telat bisa dicecer ama laki gue yuk kita nunggu taksi di depan hotel aja sambil ngobrol" Tony sibuk mainkan handphonenya. Lyra penasaran dan bertanya "sibuk balesin chat siapa si gue ngomong ga digubris aelah?" Tanya Lyra kesal. "Ini cewe gua chat mulu lagi dimana" Jawab Tony. "Hahhh???!!! Cewek? Pacar lo? Maksudnya lo punya pacar???!!!" Lyra shock karena Lyra paling tidak suka jadi selingkuhan walaupun ia selingkuh dari suaminya Andi. "Iya gua punya pacar kok emang lo ga tau ya?" Tanya Andi. "Lah mana gue tau kepoin lu aja ga pernah kan semua sosmed lo gue blokir aishhh kenapa ga bilang dari awal?" Lyra yang tadinya hanya ingin memuaskan hasratnya jadi muncul kembali setitik rasa cinta dan rasa ingin memiliki Tony lagi karena tau Tony sudah punya pacar . Mereka berjalan mesra keluar hotel dan berbincang depan hotel tetapi didalam hati Lyra terdapat rasa kecewa pada Tony yang tidak jujur kalau ia sudah memiliki pacar.