Inka, panggil seseorang dari belakang sambil menepuk pelan pundakku. Aku menoleh dan aku sama sekali tidak mengenenal sosok tersebut.
Dia tersenyum, parasnya yg cantik , enak untuk dipandang.
Inka apa kabar? Katanya lagi.
Maaf kak, saya memang inka. Tapi saya tdk ingat dgn kakak. Mungkin kakak salah orang.
Hahahaha... dia tertawa.
saya jack, katanya dengan tatapan serius. Mantan kamu dulu.
Aku tersentak, what?? It's that you jack??
Hihihi.. dia tertawa malu sambil jemarinya memegang bibirnya yg merah.
"Kamu ga sibuk kan? Yukk ke restoran dekat sini. Ntar kita cerita" Katanya lagi sambil menarik tanganku.
Aku menurut dgn wajah bengong, sambil kulihati kepalanya yg ditumbuhi rambut panjang indah, tak seindah rambutku.
***
"Kamu mau pesen apa?". Tanyanya
"Bebas.. aku ga punya pantangan makan". Sahutku
"Kamu masih seperti dulu yah, hehehe. kamu tunggu di meja sana, biar aku yang antri". Katanya sambil menujuk meja paling pojok.
Ok, siap. Sahutku
Sambil duduk, kulihat ke arahnya. Antrian lumayan panjang. Sambil kuhitung jack antrian ke 10.
Ketika dia melirik ke arahku, aku memalingkan wajah seakan melihat-lihat seisi ruangan.
Tit,tut,tit..
Handphoneku bersuara...
Mama...,
Ku angkat.
Hallo ma...
"kamu dimana? Kok tiba2 hilang, mama kan udah bilang tungguin sebentar. Malah ditinggal". Suara mama kedengeran kesal dari sebrang sana.
Maa.. ini urgent, nanti aku cerita.
"Aku lagi sama temen aku. Nanti kita ketemu di hotel yah. Please jangan marah ya mamaku cantik" Godaku lagi.
Oke..oke, tapi jangan biasakan hilang2 ga berkabar, sahutnya lagi.
Oke ibu ratu nan cantik jelita. Sahutku sambil menutup telp.
***
Kututup telp, kulihat ke arah antrian, jack sedang menatapku. Jujur.. walau sosoknya sudah perempuan, tapi aku salting.
Dia memberi kode dengan tangan, menanyakan,( kenapa??)
Aku geleng2 kepala sambil acung jempol. (Bukan siapa2, ok?)
Dia tunjukkan 3 jari ke aku.. (antrian tinggal tiga, tunggu y..)
Aku acungkan jempol lagi, (okk..)
***
Aku melihat keluar jendela.
seketika teringat masa2 dulu.
Kami pernah pacaran. Saat SMA, dia lelaki yg romantis, perhatian. Kita putus krn jarak kuliah yg berjauhan.
Dan kami pernah berjanji, suatu saat kalo berjodoh kita pasti dipertemukan.
Sejak putus kami tidak pernah komunkasi, tanya kabar, atau kirim pesan.
Dan aku memutuskan utk menutup hatiku sejenak, sampai kuselesaikan pendidikanku.
Jujur dalam hati kecilku, aku mencintainya. Bukan sekedar cinta2 monyet balaka.
Krn hari2 yg kulewati saat bersamanya, indah aja... tidak bisa kuungkapkan dengan kata2.
***
Sedang lamunin apa hayooo...
Kutolehkan pandangan, dia sudah duduk persis di depanku.
Eh, gag. Lagi ngeliat keluar jendela aja.
"Bohong kamu ya. Dari tadi aku panggilin ga di sahutin" Sahut jack.
Ada deh, sahutku lagi sambil kedipin mata ke arahnya.
Yuk makan, aku lapar. Katanya lagi.
Saat makan, kuperhatikan caranya makan tidak berubah sama sekali.
Kamu lihatin apa? Katanya padaku.
Caramu makan masih sama seperti dulu yah, amburadul. Sahutku..
Hahahaha... hanya denganmu aku makan seperti ini, klo ada klien, aku makannya ya rapi sekali. Hahahaha.tawanya pecah.
Aku juga ikut tertawa.
Ini rambut kamu asli? Tanyaku.
Ia dong, masa palsu.. katanya lagi.
Perawatannya mahal dong, aku tanya lagi.
Gag juga, paling ke salon sekali seminggu aja. Katanya lagi.
Wow banget kamu ya. Sahutku
Wow gimana? Kamu ke salon juga kan?? Katanya lagi.
Gag , gag sempat. Hahahaha. Kataku sambil tertawa.
Dia pun tertawa
Kami bercerita sampai selesai makan.
Habis ini kamu mau kemana, tanyanya
Paling balik ke hotel, jawabku.
Oh, ga bisa nanti agak sore an aku antar kamu deh. Katanya lagi.
Wait, aku kabari ke mama dulu.
Okok. Jawabku