Bunuh diri

Bunuh diri

Mutiara_ara

5

Semarang, 10 Maret 2011


Raka mengendarai motornya dengan kecepatan sedang, lalu ia berhenti di sebuah warung makan tegal yang tidak bisa di bilang besar ataupun kecil, yaa sedanglah.


Ia memarkirkan motornya, lalu masuk kerumah makan itu dan duduk di samping pria yang seumuran dengan nya.


"Bro apa kabar?" Sapa Raka sembari menepuk pundaknya.


Dia adalah Edo,


Sohib Raka yang selalu ada ketika Raka membutuhkannya, dan bisa di bilang Edo itu orang kaya, karna Ayahnya seorang juragan beras.


Yang lumayan terkenal di kotanya.


"Alhamdulillah." Jawab Edo singkat sambil memainkan ponselnya.


Tak lama seorang pelayan datang,


"Mau pesan apa mas?" Tanya pelayan.


"Itu nasi sama semur jengkol aja sih mbak." Pesan Raka


"Lo gak pesen??" Tanya Raka pada temannya.


Edo berasal dari Jakarta, sehingga dia tidak bisa berbahasa Jawa, walau dia sudah di Semarang selama kurang lebih 3 tahun.


"Gue udah makan." Jawab Edo.


"Ohh", lalu hening~


Namun tiba-tiba,


"Bre muncak lagi yuk?" Ajak Edo


Raka dan Edo memang suka muncak, lebih tepatnya kalau Edo baru aja suka karna beberapa minggu yang lalu mereka baru muncak ke gunung slamet dan nampaknya Edo kecanduan.


Sedang kan kalau Raka sudah suka muncak sejak kelas 2 SMA.


"Ah gue lagi gak ada duit, Kapan kapan aja deh ya." Balas Raka


"Tenang gue yang bayarin, lagian gue udah kecanduan muncak nih panorama nya indah banget di gunung." Jelas Edo


"Ah elu, kan gak enak gue, masa apa apa di bayarin terus gue sama lu, udah ah." Jawab Raka


"Eh udah gapapa, lagian gue mana berani muncak sendirian." Balas Edo


"Ya ajak yang lain bisa kan? Lagian gue bukan nya nolak tapi nggak enak aja gitu sama lu." Kata Raka


"Halahh, udah nggak usah di pikirin, tanggal 15 berangkat yukk, nggak ada kelas kan?" Ajak Edo


"Nggak ada sih, tapi mau ke gunung mana?" Tanya Raka


"Ke gunung sl**** lagi mungkin atau ke gunung s*****." Kata Edo


"Mau bawa berapa orang?" Tanya Raka


"Gimana kalau elu, gue, doi gue, Aldo, sama Lita" Saran Edo


"Haduhh Edo sama doi nya terus Aldo sama doi nya Lita, lah gua? Andai Rika suka muncak tapi dia mah sukanya shopping" Batin Raka


Rika itu adalah pacarnya Raka.


"Woi melamun aja!" Teriak Edo ditelinga Raka


Lantas membuat pikiran Raka membuyar.


"Gimana??" Tanya Edo


Tiba-tiba seorang pelayan datang sambil membawa pesanan Raka.


"Monggo mas," Ucap mbak pelayan itu ramah


"Oh matur suwun" Balas Raka tidak kalah ramah


"Gimana??" Tanya Edo lagi


"Tar, gue makan dulu" Ucap Raka,


Edo mendungus, lalu mengeluar kan ponsel nya lagi lalu Raka menyantap makanan favorit nya itu dengan santai, belum selesai makan tiba-tiba ponsel Raka bergetar tanda ada nya panggilan masuk dan ketika Raka mengecek layar ponsel nya rupanya itu dari Rika pacar nya.


Raka bergegas mengangkat nya.


"Haloo," Sapa Raka


"Kamu dimana?" Tanya Rika dengan nada yang agak tinggi


"Di warteg nya mbak Elis." Jawab Raka dengan cepat


"Ngapain?" Tanya Rika


"Makan" Jawab Raka


"Cepet ke sini" Kata Rika


"Ngapain?" Jawab Raka


"Udah cepet!!" Kata Rika


"Sekarang??" Tanya Raka


"Tahun depan lho! Yaa sekarang lah!!" Lanjut Rika


"Kamu di mana emang?" Tanya Raka


"Kampus!" Jawab Rika singkat, lalu memutuskan sambungan telepon secara sepihak.


Raka langsung melahap habis makanan nya dengan cepat.


"Siapa?" Tanya Edo


"Rika ngajak ketemuan" Jawab Raka dengan mulut penuh nasi.


Setelah makanan nya habis, Raka merogoh kantong celana nya untuk mencari dompet nya.


"Udah sana pergi, biar gue yang bayar" Kata Edo


"Wah, serius lu?" Tanya Raka memastikan


"Ya udah sana, temuin doi lu" Ucap Edo