Bullying at school

Bullying at school

Intan rachele

0

Seruni maharani namanya . Dia seorang gadis yang pendiam , pemalu , dan kuper bukan tanpa alasan dia menjadi seperti itu . Semasa dia kecil hingga sekarang dia selalu mengalami penindasan .

Hingga tak ada satu orang pun yang mau berteman dengannya , dulu ada seorang anak laki laki yang mau bermain dengannya tapi sayangnya orang tuanya di pindah tugaskan kerja dan memutuskan untuk pindah akhirnya dia pun ikut pindah .

Aldo Rahardian namanya , dia adalah teman masa kecilku hanya orang tuanya yang memperbolehkan aku bermain dengan anaknya . Aku heran mengapa orang tua yang lain tidak memperbolehkan aku untuk bermain dengan anak mereka . Apa salahku akupun ingin bermain seperti orang lain ....

Aldo .... hahh sungguh aku benar benar merindukanmu . Apakah kau masih ingat denganku atau kau sudah melupakanku .

Pagi pun tiba aku bersiap siap untuk berangkat sekolah . Jika biasanya aku tak pernah sesemangat ini , Karana akhirnya aku lulus SMP dan aku berharap di sekolah ku yang baru ini aku tak menemukan teman SMP ku ataupun teman ku di rumah . Aku sengaja mencari sekolah yang letaknya agak jauh dari rumahku aku berharap tak akan ada yang mengenalku dan tak ada lagi yang merundungku.

" Seruni ... ayo sarapan dulu ." Kata ibuku sambil berteriak

" Baik Bu ...."

" Seruni ibu pergi dulu ya jangan lupa di habiskan makanannya ini uang sakumu." Kata ibuku sambil terburu buru karna ibuku adalah pemilik butik kecil kecilan

" Iya Bu .... ibu tumben pagi sekali sudah rapih ?"

" Iya ... ibu lupa , kemarin Bu Rita menyuruh ibu menjahit bajunya untuk di pakai besok. Kalau ibu tak mengerjakan pagi sekali ibu takut besok bajunya belum siap ." Kata ibuku sambil menghabiskan makanan yang ada di piringnya.

" Ya sudah ibu hati hati ya Bu ... Bawa motor nya jangan ngebut ngebut Bu jalanan pasti licin karna semalam habis turun hujan ."

" Iya ... ibu pasti berhati-hati ... kamu juga hati hati di jalan ya ."

" Iya Bu ..." Kataku sambil mengacungkan jempol

" Ya sudah ibu jalan ... assalamualaikum ."

" Waalaikum salam ."

"Yahhh sepi deh rumah gak ada ibu hmmmm ya sudah lebih baik aku bersiap siap untuk pergi ke sekolah mumpung hari masih gelap .

Jam pun menunjukan pukul 05. 30 . Aku pun bergegas jalan menuju ke sekolahan, walaupun dengan perasaan was was karna khawatir akan ada yang mengenaliku tapi hati kecil ku berkata

Tidak mungkin ada yang satu sekolah denganku Karna aku mengambil sekolah yang jauh dari rumah .

Perasaanku pun terus berkecamuk . Antara senang, lega dan was was, senang karna aku merasa sekolahku jauh dari rumah was-was karena takut akan ada teman sekelasku dulu . Ya walaupun bisa di bilang tak ada yang menganggap ku teman .

Akhirnya aku pun tiba di sekolahku . Kurang lebih 45 menit untuk sampai ke sekolah baruku dengan menaiki sepeda motor matic butut milik ibuku .

Sesampainya di gerbang aku merasa enggan untuk masuk aku terus memperhatika orang yang masuk berlalu lalang , hingga akhirnya ada orang yang menyapaku hingga membuatku kerkejud.

" Woy.... bengong aja ngeliatin apaan lu ." Kata seorang pria aku kaget buka main pasalnya ini pertama kalinya ada yang berbicara denganku duluan .

" Eh.... eh... iya ka maaf aku hanya memperhatikan sekolah baruku ." Jawabku gugul jujur pria ini terlihat keren walaupun dia bergaya ala ala preman .

" Ya udah masuk .. liat nih jam udah pukul 06. 20 wib ."

Katanya sambil menunjukan hp nya Padaku aku pun yang kaget langsung menyalakan motorku

" Ya udah ka kalau begitu aku pergi dulu ya ka permisi ." Kataku aga canggung . Aku pun memarkirkan motorku di tempat parkir .

Aku berharap di kelasku orangnya baik baik seperti Kaka yang tadi , dan aku berharap aku bisa memiliki teman di sini walau hanya satu orang aku sudah merasa sangat bersyukur .

Aku pun membuka kelas dengan perasaan yang tak karuan . Orang orang menatapku dengan tatapan yang aku sendiripun tak bisa mengartikannya .

" Ha... halo semua ." Sapaku pada semua orang walau tak ada jawaban . Akupun memutuskan untuk mencari bangku kosong , dan akhirnya aku menemukan bangku yang kosong bangku itu berada di paling belakang . Aku sengaja memilih bangku yang paling ujung agar aku tak mencolok perhatian.