Japan, 2010
_Kwon Jiyong_
Konser hari ini membuatku terharu. Fans begitu semangat meneriakan nama kami dan bernyanyi bersama. 4 tahun karir kami hanya teriakan mereka yang membuat kami selalu bersemangat disetiap penampilan Bigbang. Semua idol pasti akan merasakan hal yang sama. Tangis dan tawa yang kami lewati bersama fans adalah hal yang mewarnai kehidupan kami.
Hal ini yang pasti juga dia alami, wanita kuat itu, pionir yang selalu berdiri di depan untuk 8 gadis lainnya. Dia terlalu kuat, bahkan itu yang membuatku jatuh cinta padanya, aku selalu membayangkan menjadi dirinya, tentu belum tentu aku bisa sekuat dirinya. Dengan 4 rekan saja aku selalu mengeluh padanya, dan dia dengan 8 anggota jarang mengeluh padaku, hanya senyum yang selalu aku lihat dari wajah ayunya.
Kim Taeyeon, nama itu yang selalu membuatku gila satu tahun terakhir ini. Wanita bertubuh mungil itu wanitaku. Wanita yang juga di puja dan di caci disaat bersamaan. Wanita yang selalu memberiku semangat meski saat tersulitnya. Aku mencintainya. karena semua yang dia lakukan begitu indah di mataku. Sampai member lain selalu memanggiliku gila saat aku membicarakannya.
"hyung, setelah ini ada pesta di club malam xxx. Kau tidak lupa kan?"
"hmm.. tapi seungri-ya, aku harus mendapat ijin dari wanitaku."
"kapan dia tidak mengijinkanmu hyung?"
"aku tau dia selalu mengijinkanku, tapi aku harus tetap bertanya padanya."
"arraseo, cepat telpon, aku dan yang lain akan menunggumu di loby hotel."
"eoh.."
Langsung ku sambar handphone yang ada di atas meja sebelah tempat tidurku. Ada beberapa pesan penyemangat darinya yang belum sempat aku baca. Pasti dia kesal sekali sekarang ini. Tanpa membuang waktu aku menelponnya
Ttttuuuutttt....
"hello honey."
"oppa, bagaimana konsermu?"
Suaranya tak hanya merdu saat bernyanyi. Bagiku setiap saat suaranya selalu merdu. Seperti seorang dewi yang memilki suara lembut menenangkan. Begitulah suara taeyeonku.
"berjalan lancar, maaf tidak sempat membalas pesanmu."
"gwenchana."
"chagi mwoe?"
"aku baru saja menyelesaikan jadwal terakhirku, dan sekarang aku akan kembali ke dorm."
"geurae? Pasti kau sangat lelah?"
"tidak juga setelah mendengar suara oppa lelahku hilang."
"hmmm, dari mana taeyeonku belajar hal-hal manis?"
"dari oppa."
"kau ini. Sayang, aku ada pesta hari ini, kau tau kan? Apa aku boleh pergi?"
"kapan aku melarangmu oppa?"
"kata-katamu sama dengan komentar seungri."
"hehehe, mungkin aku dan seungri ssi sehati."
"ya! Kau hanya boleh sehati denganku."
"arraseo. geundae oppa, entah kenapa perasaanku tidak tenang. Sepertinya ini pertama kalinya aku ingin melarangmu."
"wae? Apa kau sedang ada masalah? Haruskah aku pulang sekarang? Aku tidak akan pergi jika kau tak menijinkan taeyeon-ah."
"ahni, tidak perlu. Aku tidak apa-apa, oppa pergi saja, hanya sekedar menyapa tak masalah bagiku. Asal oppa jangan terlalu mabuk ya."
"kau benar-benar tidak apa-apa jika aku pergi?"
"tidak apa-apa. Pergilah oppa."
"gomawo taeyeon-ah. Aku telpon lagi besok. Aku janji pagi-pagi sekali akan menelponmu."
"ne. hati-hati oppa. Jangan sakit, aku mencintaimu."
"aku lebih lebih dan lebih mencintaimu. Saranghae taeyeon-ah."
Apa dia baik-baik saja? Baru kali ini aku mendengar nada resah dari suaranya. Apa dia benar-benar tidak ada masalah? Ingin rasanya aku kembali ke korea malam ini juga dan memeluknya. Tapi apa mungkin? Akan terasa aneh jika aku tiba-tiba pulang. Banyak orang yang akan merasa curiga. Semoga dia baik-baik saja. Tuhan titip dia, jagalah wanitaku, sampai saat aku kembali.
Langkahku terasa ragu berjalan menuju loby. Aku benar-benar mencemaskannya. Taeyeon-ah, bisikan padaku lewat angin bahwa kau baik-baik saja. Agar aku bisa melangkah dengan tenang. Berikan aku keyakinan, bahwa kau akan baik-baik saja.
"hyung, kenapa lama sekali. Kajja."
"eoh, geundae seungri-ya, apa masih ada penerbangan jam segini?"
"apa kau bercanda hyung? Ada sih mungkin ada, tapi ada apa? Apa terjadi sesuatu dengan taeyeon noona?"
"ahni, dia tidak papa, hanya saja setelah menelponnya tadi rasanya aku ingin benar-benar pulang."
"wae jiyong-ah?"
"yongbae-ya, bagaimana jika aku kembali ke korea sekarang?"
"ada apa? Apa terjadi sesuatu disana?"
"hyung, jiyong hyung jadi aneh setelah menelpon taeyeon." Adu seungri pada yongbae.
"apa taeyeon sakit? Apa dia menyuruhmu pulang?" semua orang mengkhawatirkanmu, termasuk yongbae.
"tidak, dia tidak menyuruhku pulang, hanya saja aku ingin pulang."
"baiklah, kau bisa pulang setelah menyapa semua staff, mereka sudah bekerja keras hari ini jiyong-ah."
"oke, setelah menyapa aku akan langsung mengambil penerbangan pertama ke korea."
"Terserah kau, sekarang kita berangkat, lebih cepat lebih baik untukmu kan?"
Aku akhirnya mengikuti mereka pergi. Tunggu aku taeyeon-ah. Aku akan segera pulang dan menemuimu
-to be continued-