Became Wild Princess

Became Wild Princess

BlackCat

0

-Became Wild Princess-

Eyllwe, adalah negeri bagian utara. Negeri yang akan membekukanmu menjadi bongkahan es jika tidak memiliki daya tahan tubuh kuat terhadap suhu dingin. Tanah Eyllwe yang membeku karena badai salju yang terjadi setiap hari membuat negeri itu kesulitan mendapat bahan pangan hingga selalu mengandalkan Shadeau, namun setelah beberapa 3 dekade pergantian pemimpin, mereka akhirnya dapat mengatasi hal itu dengan cara berternak.

Mereka mengembang biakkan hewan hewan berbulu tebal yang tahan dengan suhu dan iklim. Namun, meskipun memiliki suhu ekstrem Eyllwe adalah satu satunya negeri yang memiliki pasukan dan pertahanan yang sangat kuat. Penduduk dari Eyllwe memiliki ciri khas seperti rambut putih, bermata biru terang, dan jika dia seorang kesatria atau pasukan terhormat mereka akan memiliki tato tersendiri dilengan kirinya.

Shadeau, adalah negeri bagian timur. Satu satunya negeri dengan iklim tropis dari tiga negeri bagian lainnya. Karena iklim tropisnya Shadeau menjadi negeri paling subur, selain itu Shadeau adalah pusat jual beli terbesar berada. Namun hal yang sangat disayangkan adalah tidak banyak penduduk Shadeau yang memiliki keinginan untuk menjadi seorang prajurit atau kesatria.

Hal itu tentu saja berdampak banyak pada Shadeau seperti penjarahan yang umum terjadi, penculikan dan jual beli manusia sebagai budak. Semua itu adalah pemandangan yang biasa terjadi disana. Dibandingkan pemukiman penduduknya, pemukiman para bandit lebih sering terlihat jelas disetiap jalan.

Dan sudah menjadi hal yang umum jika pemerintahan mereka berada dibawah aturan bandit bandit itu. Itulah mengapa Shadeau menjadi negeri dengan pertahanan terendah dari 3 negeri bagian lainnya.

Ciri khas penduduk asli Shadeau adalah selalu murah senyum, pandai memikat lawan bicara, mayoritas berambut hitam hingga coklat dengan warna mata yang senada.

Terrasen, adalah negeri bagian barat. Sebuah negeri yang dikelilingi oleh padang pasir yang panas, negeri terkuat kedua setelah Eyllwe. Walaupun tanah mereka tidak bisa dibilang subur, Terrasen masih dapat bertani dan berternak dengan cara mereka sendiri. Selain itu bisa dibilang Terrasen adalah negeri terkaya dari yang lain, karena Terrasen adalah negeri penghasil emas dan beberapa sumber daya alam lain seperti minyak, bunga, dan yang lainnya.

Ciri khas penduduk Terrasen adalah berkulit hitam dan coklat, sangat senang memakai pakaian terbuka entah itu laki laki maupun perempuan, mayoritas dari mereka juga senang memelihara hewan karnivora sebagai tanda jika mereka tidak kekurangan apapun, dan melumrahkan poligami dengan batas maksimal adalah 10 istri atau suami.

Dan yang terakhir adalah Oleas, adalah negeri bagian selatan beriklim dingin walaupun tidak se ekstrem Eyllwe. Sebuah negeri yang akan membuatmu terperangah kagum dalam sekejap mata, negeri yang penuh dengan gemerlap warna memanjakan mata.

Oleas sendiri adalah negeri penghasil batu berharga seperti berlian dan kristal, namun batu berharga itu baru memiliki harga setelah diubah menjadi mana stone. Itu terjadi karena di Oleas, berlian dan kristal tumbuh disetiap sudut hutan mereka secara melimpah. Penduduk Oleas mengganggap batu berharga itu sebagai sampah dan hanya akan melukai jika mereka berjalan dimalam hari.

Namun sebagai negeri yang menghasilkan banyak sekali ahli sihir, mana stone mulai banyak dicari dan menjadi ladang penghasilan bagi pengerajinnya.

Penduduk Oleas memiliki ciri khas berambut panjang, entah itu laki laki atau perempuan setiap penduduk Oleas berhak memanjangkan rambut mereka sebagai simbol kecantikan dan salah satu peraturan yang tidak bisa dilanggar. Penduduk Oleas dilarang memotong rambutnya tanpa mendapatkan izin langsung dari kerajaan, dan jika sudah pendapatkan izin pihak kerajaan akan mengirimkan beberapa orang khusus hanya untuk memotong rambut rakyatnya.

Batasan maksimal yang diperbolehkan adalah sepinggang, jika lebih dari itu mereka akan mendapatkan hukuman dengan mengabdikan diri sebagai salah satu prajurit atau kesatria yang akan dikirim kemedan perang tahunan. Dimana mereka pastinya tidak akan kembali dengan selamat.

Selain itu Oleas juga sangat mementingkan penampilan mereka untuk mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan, dimana kecantikan dan keindahan adalah hal pertama yang harus diprioritaskan.

Seperti yang sudah dijelaskan penduduk Oleas berambut pendek hanya diperuntukkan untuk kesatria yang harus bertempur menggunakan pedang, dan tidak banyak orang yang tertarik untuk menjadi kesatria karena tau apa yang akan terjadi. Mereka lebih tertarik untuk menjadi ahli sihir yang tidak perlu berhadapan langsung dengan musuh.

Terlepas dari semua itu, sebenarnya tidak ada masalah yang terjadi diantara negeri itu bahkan sampai lewat ratusan tahun. Namun entah siapa yang memulai, hanya karena beberapa hal kecil keempat negeri itu seketika memiliki hubungan yang buruk satu sama lain dalam puluhan tahun belakangan.

Sehingga perang terus terjadi disetiap tahunnya diantara mereka, dengan masalah yang sebenarnya cukup sepele. Peperangan itu lebih terlihat seperti ajang bunuh diri daripada membela sesuatu yang layak dipertahankan.

Itulah alasan mengapa Mother of Devitha menurunkan sebuah pesan pada setiap tempat suci dan saint disana, jika ia akan mengutus seorang anak yang akan membawa berkahnya, membawa jalan keluar dari masalah mereka, menghentikan peperangan yang akan terus berlanjut, dan akan lahir dengan segera dari rahim seorang wanita yang tidak menginginkannya hidup.

Sadar jika tidak ada satupun orang yang tau pesan itu selain para saint dan beberapa ahli sihir yang tinggal dishrine, mereka mulai mengasuh dan membawa pulang setiap anak terlantar berharap menemukan the chosen one sesegera mungkin untuk mencegah peperangan kembali terjadi.

Mulai dari sanalah cerita “The Beauty and Wild Princess” dimulai.

.

.

.

Tbc