Aku tidak menyangka bahwa aku berada dalam tubuh seorang wanita pendukung, bernama Chartarina Garmond. Sudah 7 hari aku berada didalam novel yang pernah aku baca. Tidak ada yang spesial di kehidupanku dulu, aku penggemar web novel bergenre fantasi romance. Setelah aku ingat ingat kembali isi novel ini, bulu kudukku berdiri. Ini adalah novel dengan akhir cerita yang mengenaskan, semua tokoh penting akan mati. Seperti judul novelnya “Tragedy”.
Cerita ini berasal dari sebuah dunia yang penuh dengan orang orang yang memiliki kemampuan. Dapat berbicara dengan hewan, dapat berubah wujud, teleportasi dan lain lain dapat ditemukan dimanapun. Sama seperti cerita cerita fantasi lainnya. Pemeran utama memiliki kemampuan dan kekuatan yang luar biasa.
Freya Dempster, pemeran utama wanita dalam novel ini memiliki suara yang merdu saat bernyanyi dapat menenangkan orang yang mendengar, semakin kuat kekuatan si pendengar efek menenangkannya juga semakin besar.
Xavier Meilseoir, pemeran utama laki laki memiliki kemampuan sebagai penyihir terhebat sepanjang sejarah, dia tidak harus memiliki sebuah perantara sihir seperti tongkat atau yang lainnya. Ia mampu menggunakan mantra atau tangannya untuk melakukan apa yang ia inginkan.
Ainsley Chevalier, pemeran utama laki laki memiliki kemampuan pengendali seluruh elemen bumi dan langit. Inilah penyebab mengapa kedua pupil matanya memiliki warna yang berbeda. Warna biru melambangkan air, angin, udara dan cahaya. Warna merah melambangkan api, tanah dan kegelapan.
Dan terakhir Chartarina seorang ekstra memiliki kemampuan penyembuh, tapi naasnya ia hanya bisa menyembuhkan orang lain tapi tidak bisa menyembuhkan diri sendiri.
Cerita bermula saat Freya bertemu dengan Ainsley disebuah menara saat Freya tersesat. Ainsley dikurung dimenara karena ayahnya Duke Alfred, mengetahui kekuatan anaknya dan mengurungnya. Kehadiran Freya membuat Ainsley yang masih berumur 10 tahun menyukainya, apalagi saat freya bernyanyi. Setelah dewasa Freya bertemu dengan Xavier dan saling jatuh cinta. Aku yang sekarang ada ditubuh Chartarina adalah, teman dekat sekaligus orang yang tidak sengaja dibunuh oleh Ainsley. Saat Freya tau penyebab kematian Charta. Ia menjadi murka pada Ainsley. Ainsley yang patah hati membujuk Freya namun dihadang oleh Xavier. Pertempuran pun terjadi.
Memang sih saat aku membaca novelnya, adegan tersebut terasa sangat menakjubkan. Pertempuran itu sampai memiliki beberapa chapter untuk mendetailkan setiap cerita, sehingga pembaca sepertiku dengan mudah membayangkannya. Sepertinya penulis ingin memperlihatkan bagaimana kuatnya kekuatan kedua pemeran ketika bertarung, tapi sayangnya karena itu mereka semua mati dan karena pertempuran itu juga hampir setengah kota hancur. Aahh benar benar ending yang membagongkan. Uugghh aku bersumpah jika tau endingnya seperti itu, aku tidak akan membacanya. Lalu dari banyaknya novel yang aku baca kenapa harus buku ini. Aaagghh.
Awalnya aku tidak bisa menerima kenyataan bahwa aku meninggal, dan berada di dunia novel. Berharap ini hanya mimpi sesaat, dan ketika bangun aku kembali ke kehidupanku dulu. Tapi realitas menamparku dengan keras. Aku tetap ditubuh Chartarina dan tetap menjalani kehidupannya. Kemauan kembali yang bergelora perlahan lahan padam.
Mau tidak mau aku harus tetap hidup sebagai Chartarina dan karena aku tau bagaimana akhir dan cerita hidup Charta. Aku harus membuat rencana. Tindakan sembrono tanpa rencana hanya akan jadi sia sia. Aku mengangguk, memantapkan diri.
“Kenapa Nona? Apakah ada yang membuat Anda tidak nyaman?” seorang pelayan yang sedang merapikan rambutku bertanya.
“Aaahh, tidak apa apa”
Aku melihat rupaku saat ini dicermin. Rambut berwarna biru silver, pupil mata berwarna unggu, warna kulit yang putih. Cantik sekali sih kamu, Charta. Aku tidak tau banyak tentang visual Charta karena tidak dideskripsikan secara rinci dinovel. Namun, ketika aku melihatnya menjadi diriku, rasanya sangat aneh.
“Sudah selesai Nona. Adakah tempat yang ingin Anda kunjungi?” Tanya pelayan yang bernama Merry.
“Aku ingin pergi ke perpustakaan” aku harus segera membuat rencana dan tempat yang tepat adalah perpustakaan.
“Baik Nona. Saya akan mengantar Anda”
“Tidak perlu Merry, aku akan pergi sendiri”
“Baik Nona, kalau begitu saya permisi”
Meski aku belum pernah pergi ke dalam perpustakaan, tapi aku memiliki ingatan seorang Chartarina. Bisa jadi karena Charta adalah sahabat pemeran wanita, kepribadiannya digambarkan secara detail di novel. Charta digambarkan sebagai orang yang sangat ceria dan aku rasa, kepribadian kami mirip. Semoga saja, tidak ada yang sadar jika ada seseorang yang sudah masuk ke tubuhnya.
“Jangan berlari” suara berat tiba tiba terdengar.
“Kakak?” aku menoleh kebelakang melihat sosok yang sangat mirip denganku, hanya saja rambutnya yang berwarna silver.
“Kamu mau kemana?” tanyanya saat jarak kita sudah dekat.
“Aku ingin ke perpustakaan” meski ini pertemuan pertamaku dengannya, rasanya tidak canggung sama sekali, apa karena dikehidupanku dahulu aku juga memiliki kakak?
“Baiklah, hati hati. Ubah kebiasaanmu Charta, jangan suka berlarian” kak Asher tersenyum sambil mengelus rambutku.
Aaahh tampan sekali.
“Iya” aku membalas senyuman yang ia berikan.
Memang, perpustakaan adalah tempat terbaik. Aku mulai mengambil kertas. Mulai mengingat ingat apa yang akan segera terjadi, yang menjadi masalah adalah dinovel tidak pernah ditulis kapan hari kejadian itu terjadi, maka sangat sulit bagiku untuk mengira ngira. Sebentar kakak baru pulang dari istana kerajaan setelah mendapat selamat dari kaisar, lalu kemudian peristiwa selanjutnya. Aku akan dibunuh oleh Ainsley.
Didalam cerita setiap 10 tahun sekali kekuatan Ainsley bertambah kuat, saking kuatnya, kekuatan itu mampu mengambil alih pikiran dan tubuhnya. Pada umurnya yang baru 10 tahun, ia membunuh Ibunya sendiri. Ketika kekuatan itu datang, ia akan membunuh siapa saja yang ada dihadapannya. Kekuatan itu akan berarkhir jika dia sudah membunuh setidaknya lima orang. Kala itu Ibunya yang sedang menemani Ainsley kecil untuk tidur setelah merayakan ulang tahunnya yang ke 10. Tapi tiba tiba saja Ainsley berubah menjadi bringas dan membunuh Ibu serta pelayan yang lainnya. Karena kejadian itu ayahnya, Duke Alferd Chevalier menggurung Ainsley di menara.
Lalu 10 tahun kemudian ketika ayahnya meninggal, Ainsley menggantikan peran ayahnya sebagai seorang Duke. Kekuatan itu muncul kembali, namun kali ini tidak cukup membunuh beberapa orang saja. Ia sampai harus membunuh puluhan orang kala itu. Salah satunya Chartarina, yang sedang melindungi sekumpulan anak anak yang akan dibunuh Ainsley.
Aku tidak bisa mengingat dimana tempat kejadiannya, karena memang aku sudah lama sekali membaca novel itu. Hal yang pasti adalah kejadian itu terjadi pada malam hari. Selebihnya aku tak ingat. Aaagghh, kenapa otakku kering sekali sih. Tak mungkin juga aku hanya diam saja menunggu datangnya waktu itu.
“Charta” seorang wanita berambut merah, pupil mata berwarna hijau masuk dan langsung duduk di sampingku.
“Bidadari” kata yang sangat tepat untuk menggambarkan bagaimana rupa dari seorang Freya.
Yaa tidak heran jika seorang Ainsley dan Xavier akan tergila gila padanya.
“Kamu kenapa tidak pernah terlihat Charta? Sudah lama kita tidak bertemu, aku kangen” dirinya memelukku.
“Aku waktu itu sedang sakit Freya, tapi sekarang sudah tidak apa apa. Tenang saja.” aku membalas pelukannya.
Meski aku masih merasa canggung, aku berusaha agar tidak terlihat aneh dan berbeda.
“Aaahh kamu akan ikut perjamuan Duke Chevalier?” Freya menatap mataku, meminta jawaban
“Apa? Memang Duke Chevalier mengadakan jamuan?” aku tidak salah dengar bukan?
Ini aneh, tidak mungkin ada undangan dari Ainsley, yang aku tau dia sangat benci menerima tamu. Tapi kenapa tiba tiba menggelar jamuan?
“Kamu tidak dapat undangan? Sepertinya kamu belum membuka semua undangan yang kamu terima” Freya melepas pelukannya.
“Aaahh iya, karena sakit jadi aku belum melihat undangan yang datang.” aku menelan ludah, kenapa perasaanku tidak enak.