" hari ini kamu tinggal disini ya nak " ucap seorang wanita parubaya .
Almira hanya mengangguk pelan . Dia bingung dengan nasibnya kini . Setelah orang tua nya meninggal , tiba tiba dia diajak ke kota oleh sepasang suami istri yang terus menemani nya selama pemakaman orang tua nya . Bahkan orang itu pun sama merasa sedihnya saat mendengar kabar orang tua nya telah meninggal .
Awalnya Almira menolak ajakan mereka . Namun secabik surat wasiat yang di tulis oleh mendiang ayahnya ditunjukkan oleh laki laki yang bersama wanita itu . Mereka mengatakan jika mereka adalah sahabat dari kedua orang tua nya dahulu . Karena memiliki pekerjaan di kota . Mereka jadi jarang berkunjung ke desa .
Namun ternyata saat mereka berniat berkunjung . Mereka justru mendengar kabar bahwa kedua orang tua Almira justru meninggal dalam sebuah kecelakaan . Yang awalnya mereka akan berkunjung di pekan ketiga bulan april . Mereka justru harus memajukannya menjadi peka awal bulan april sebab mereka tak ingin melewati proses pemakaman kedua sahabat mereka.
Setelah perjalanan yang cukup panjang . Akhirnya mobil yang ditumpangi oleh Almira sampai pada sebuah rumah mewah dan megah . Berbanding jauh dari rumah sederhananya di desa .
Sosok wanita yang terus merangkulnya sedari tadi mengajaknya untuk turun dan masuk ke dalam rumah . Alwalnya dia takut dan ragu ragu . Di kota seorang diri tanpa saudara yang dia kenali satu pun . Dan secara tiba tiba dia akan tinggal di rumah yang menurutnya sudah seperti istana yang megah .
Sungguh sebuah fikiran yang normal jika Almira berfikir ini aneh . Bahkan benaknya terkadang berfikir yang bukan bukan . Apakah dia akan di jadikan pembantu di rumah yang sebesar ini ? Atau lebih parahnya lagi dia akan di jual oleh pemilik rumah ini . Terkadang dia merutuki persetujuan nya untuk ikut bersama pasutri yang membawanya kemari .
Setelah berjalan sebentar mereka duduk untuk beristirahat pada sebuah sofa yang berderet dengan televisi besar yang terpampang di depannya . Bahkan dari sana dia bisa melihat dengan jelas bentuk dari bangunan yang akan dia tinggali nanti .
" nak Almira , kau pasti kaget karena tiba tiba kau kami ajak kemari . Tapi percayalah , kami bukan orang jahat . Kami hanyalah sahabat karib orang tua mu yang akan menghantikan orang tua mu menjaga dan merawatmu " ucap lelaki parubaya itu .
" betul nak , dulu kita pernah bertemu saat kamu masih sangat kecil . Jadi tante mohon kau jangan sungkan pada kami . Anggaplah kami orang tua mu sendiri " lanjut wanita itu .
Almira tersenyum ramah dan mengangguk pelan . Dia berpikir sejenak sepertinya pikiran jahatnya tentang mereka semua nya salah . Mereka justru terlihat menyayanginya dengan tulus .
" baiklah tante , om . Tapi kalau Almira boleh tau nama om dan tante siapa ? Sebab Almira sungguh tak mengingatnya "
" astaga kami lupa memperkenalkan diri ya Almira. Baiklah , tante adalah tante Mikha dan ini adalah Om Wira . Kami memiliki dua orang putra . Tapi sekarang sedang bekerja . Nanti kami kenalkan pada mu " jawab Mikha .
Almira menganggukkan kepalanya kembali sebagai jawaban dari perkataan Mikha tadi . Tak lama seorang wanita dan lelaki yang tak lebih muda dari om dan tantenya itu datang menghampiri .
" maaf tuan , kamar buat non Almira sudah selesai di bereskan " ucap wanita itu .
" oh baiklah bi Nina . Terima kasih banyak . Boleh sekalian antarkan Almira ke kamarnya sekalian ? Kasihan dia pasti lelah karena perjalanan yang cukup jauh ." Ucap Wira .
" baik tuan , Mari non Almira biar bibi dan pak Bayu antar ke atas " ucap bi nina .
" baiklah bi , terima kasih "
Almira mengekori kedua orang itu . Naik keatas lantai dua rumah megah itu . Ternyata cukup jauh pikir Almira , dia kira setelah usai menaiki tangga dia akan langsung bertemu dengan kamar yang dia tuju . Ternyata dia masih harus berjalan sedikit lagi . Dan saar sampai dia bisa melihat tiga pintu dengan jarak yang cukup berjauhan. Dengan warna yang berbeda beda . Satu berwarn hitam , satu abu dan satu putih .
Almira diajak ke kamar dengan pintu berwarna putih . Yang menghadap ke arah nya . Sedangkan kamar dengan pintu kamar berwarna putih dan abu saling berhadapan di sebelah kiri dan kanan Almira . Jaraknya lumayan cukup jauh karena jaraknya mengikuti lebar kamar Almira .
" non , silah kan istirahat dulu . Biar bibi yang bantu bereskan pakaian non Almira " ucap bibi nina .
" ah tidak perlu bi . Terima kasih biar nanti Almira yang bereskan saja pelan pelan " tolak Almira halus .
" baiklah kalo begitu . Kami turun kebawah non . Jika ada perlu bisa panggil bibi atau pak bayu saja " ucap Pak Bayu yang sedari tadi hanya diam .
" baiklah pak , bi "
Setelah itu mereka berdua turun . Meninggalkan Almira sendirian didalam kamar . Merapihkan pakaiannya di dalam lemari . Karena tubuhnya terasa lengket dia memutuskan untuk mandi terlebih dahulu sebelum akhirnya tertidur .
☘☘☘